Pelaku Penembakan di New Jersey Pendukung Anti-Semit & Sengaja Targetkan Toko Yahudi
Penjahat yang terlibat dalam aksi penembakan di Kota Jersey, New Jersey, Amerika Serikat yang membuat enam orang tewas, termasuk salah seorang anggota polisi, dikaitkan dengan gerakan Black Hebrew Israelite, dan diketahui menerbitkan unggahan anti-Semit secara online.
Penjahat yang terlibat dalam aksi penembakan di Kota Jersey, New Jersey, Amerika Serikat yang membuat enam orang tewas, termasuk salah seorang anggota polisi, dikaitkan dengan gerakan Black Hebrew Israelite, dan diketahui menerbitkan unggahan anti-Semit secara online, kata pejabat penegak hukum pada Rabu kemarin.
Kekerasan yang terjadi pada Selasa tersebut berlangsung di supermarket Yahudi dimana tiga warga juga terbunuh. Pihak berwenang meyakini pelaku sengaja menargetkan supermarket tersebut. Dua pelaku penembakan diidentifikasi atas nama David N. Anderson (47) dan Francine Graham (50).
-
Kenapa bangsa Yahudi bisa berhasil menguasai berbagai posisi penting di dunia? Menurut laporan SlavaGuide dan PBS, Jumat (10/11), faktor utama yang menyebabkan kesuksesan ini adalah sejarah mereka. Awalnya, orang Yahudi tidaklah berbeda jauh dengan bangsa-bangsa lainnya. Mereka memiliki negara kecilnya sendiri, dan mereka banyak terlibat dalam berbagai kegiatan termasuk pertanian, produksi industri, perdagangan, keuangan, dan urusan militer.
-
Siapa pemimpin pasukan kaum musyrikin? Sementara itu, jumlah tentara kaum musyrikin sebanyak 950 orang, dipimpin oleh 'Utbah bin Rabi'ah, dan di antara mereka terdapat Abu Sufyan dan Abu Jahal.
-
Mengapa kata majemuk penting? Kata majemuk memiliki peran penting dalam memperkaya kosakata bahasa dan memberikan nuansa yang lebih kaya pada ekspresi bahasa.
-
Bagaimana bangsa Yahudi bisa mengungguli orang Eropa pada abad pertengahan? Di sisi lain, saat ini orang-orang Yahudi banyak yang sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung. Kemampuan ini diwariskan secara turun-temurun, menghasilkan kumpulan orang dengan pemikiran yang lebih maju sehingga lambat laun dapat mengungguli banyak orang Eropa.
-
Bagaimana prasasti Mazmur tersebut ditulis? Prasasti ini ditulis di bawah tanda salib merah di samping struktur batu besar.
-
Siapa yang melakukan penipuan berkedok sumbangan agama? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
Anderson disebut berkaitan dengan gerakan Black Hebrew Israelite, kendati perannya dalam gerakan tersebut belum jelas, kata penegak hukum dilansir dari The New York Times, Kamis (12/12).
Black Hebrew Israelites, tak memiliki kaitan dengan Yahudi arus utama, digambarkan sebagai kelompok kebencian oleh Southern Poverty Law Center, sebuah kelompok advokasi hukum yang melacak gerakan semacam itu. Pihak berwenang juga mencurigai kedua pelaku terlibat dalam sebuah pembunuhan di Bayonne, New Jersey, menurut Jaksa Agung New Jersey, Gurbir S. Grewal.
Tiga korban yang berada dalam supermarket diidentifikasi sebagai Mindel Ferencz (33) yang mengelola supermarket dengan suaminya; Moshe Deutsch (24) mahasiswa rabbi Yahudi yang tinggal di Brooklyn; dan Miguel Douglas Rodriguez (49) petugas supermarket.
Salah satu warga lainnya yang berada dalam toko terluka tapi berhasil melarikan diri, kata Grewal. Anggota polisi Kota Jersey yang tewas diidentifikasi sebagai Joe Seals.
Manifesto Anti-Semit
Penyidik juga menemukan catatan manifesto di dalam mobil pelaku, kata penegak hukum dan pejabat lainnya yang menangani insiden tersebut. Dokumen manifesto itu singkat dan 'melantur', tak ada motif jelas pelaku melakukan aksi tersebut. Penyidik juga menemukan bom pipa aktif di dalam mobil.
Wali Kota Jersey, Steven Fulop mengatakan unggahan online Anderson termasuk 'sentimen positif' terhadap kelompok anti-Semit, dibagikan di Facebook.
Para pengikut gerakan Black Hebrew Israelites umumnya percaya 12 suku Israel yang didefinisikan dalam Perjanjian Lama adalah kelompok etnis atau bangsa yang berbeda, dan bahwa orang kulit putih tidak termasuk di dalamnya.
"Mereka memandang orang Yahudi sebagai penipu," kata Direktur Proyek Intelejen di Pusat Hukum Kemiskinan Selatan, Heidi Beirich.
Dia menambahkan bahwa gerakan tersebut tak diketahui pernah melakukan aksi kekerasan massal.
Dalam konferensi pers Rabu, Grewal mengatakan dia tak akan mengomentari motif pelaku.
"Kami berupaya mempelajari motif pelaku, dan apakah ada kemungkinan keterlibatan orang lain di samping kedua pelaku," jelasnya.