Penelitian: Virus Corona Menginfeksi Usus, Ginjal, dan Organ Lain
Dua laporan terpisah mamaparkan, virus menyebar luas ke organ selain paru-paru dan bisa menyerang berbagai organ lainnya. Temuan ini bisa membantu menjelaskan luasnya jangkauan gejala yang disebabkan infeksi Covid-19.
Virus corona baru penyebab Covid-19 bisa menginfeksi organ di seluruh tubuh, termasuk paru-paru, tenggorokan, jantung, hati, otak, ginjal, dan usus. Demikian laporan para peneliti pada Rabu.
Dua laporan terpisah memaparkan, virus menyebar luas ke organ selain paru-paru dan bisa menyerang berbagai organ lainnya. Temuan ini bisa membantu menjelaskan luasnya jangkauan gejala yang disebabkan infeksi Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
Temuan ini juga bisa membantu menjelaskan beberapa gejala membingungkan yang terlihat pada pasien Covid-19. Termasuk pembekuan darah yang bisa menyebabkan stroke pada anak muda dan penyumbatan mesin dialisis, sakit kepala dan gagal ginjal.
Covid-19 diklasifikasikan sebagai virus pernapasan dan ditularkan melalui droplet atau tetesan cairan pernapasan, tetapi terkadang juga dapat menyebabkan diare dan gejala gastrointestinal lainnya. Para peneliti telah menemukan bukti virus dalam tinja pasien, dan memperingatkan bahwa virus dapat ditularkan melalui apa yang dikenal sebagai rute fecal-oral.
Dalam satu penelitian, Jie Zhou dan rekan-rekannya di Universitas Hong Kong ingin melihat seberapa baik virus dapat berkembang di dalam usus. Mereka menumbuhkan organoid usus - versi hidangan laboratorium dari organ - dari kelelawar dan manusia. Mereka menunjukkan virus tidak hanya hidup di organoid ini, tetapi juga direplikasi.
"Saluran usus manusia mungkin merupakan rute transmisi SARS-CoV-2," tulis tim dalam laporan mereka, yang diterbitkan dalam Nature Medicine, dilansir dari CNN, Kamis (14/5).
Mereka juga menemukan virus yang mampu menginfeksi sel dalam tinja yang diambil dari pasien dengan Covid-19.
"Seorang pasien perempuan berusia 68 tahun mengalami demam, sakit tenggorokan dan batuk serta diare setelah masuk ke Rumah Sakit Princess Margaret," tulis Zhou dan rekannya.
"Kami mengisolasi virus menular dari spesimen fesesnya," tambahnya.
"Di sini kami mendemonstrasikan replikasi aktif SARS-CoV-2 dalam organoid usus manusia dan isolasi virus menular dari spesimen tinja pasien dengan diare COVID-19."
Secara terpisah, sebuah tim di Universitas Pusat Kedokteran Hamburg-Eppendorf di Jerman melakukan otopsi pada 27 pasien yang meninggal akibat Covid-19. Mereka menemukan virus di berbagai organ.
"SARS-CoV-2 dapat dideteksi di banyak organ, termasuk paru-paru, faring, jantung, hati, otak, dan ginjal," tulis mereka dalam surat yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine.
Virus itu tampaknya bekerja sangat baik di ginjal, tulis mereka - sesuatu yang mungkin menjelaskan tingginya tingkat cedera ginjal yang terlihat di antara pasien Covid-19.
Kemampuan virus untuk menyerang berbagai organ mungkin memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya, tambah mereka. Orang dengan penyakit jantung, diabetes dan penyakit ginjal sangat rentan terhadap virus corona baru.
(mdk/pan)