Perempuan Israel Lempar Apel Ke Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Saat Jumpa Pers
Saat konferensi pers Pemilu di Israel, seorang perempuan melempar sebiji apel ke Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Saat konferensi pers Pemilu di Israel, seorang perempuan melempar sebiji apel ke Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti dilaporkan Channel 13 Israel. Insiden tersebut terjadi dalam konferensi pers yang digelar Netanyahu di distrik Netanya.
Menurut laporan tersebut, seperti dilansir dari Almasdar News, Senin (17/2), perempuan 25 tahun itu kemungkinan melempar apel ke arah Wali Kota Netanya, Miriam Feirberg yang juga hadir dalam acara tersebut.
-
Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Pemilu adalah proses pemilihan umum yang dilakukan secara periodik untuk memilih para pemimpin dan wakil rakyat dalam sistem demokrasi.
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
-
Apa tujuan utama dari Pemilu? Tujuan utama dari pemilu adalah menciptakan wakil-wakil yang dapat mencerminkan aspirasi, kebutuhan, dan nilai-nilai masyarakat.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dimaksud dengan Pantarlih Pemilu? Pantarlih Pemilu adalah singkatan dari Panitia Pemutakhiran Data Pemilih. Pantarlih Pemilu memiliki peran penting dalam proses pemutakhiran data pemilih dalam rangka penyelenggaraan pemilu. Para anggotanya juga memiliki tugas penting selama proses Pemilu.
Setelah insiden itu, perempuan tersebut ditangkap polisi untuk diperiksa.
Pemilu Israel akan diselenggarakan pada 2 Maret mendatang. Netanyahu berpartisipasi dalam sejumlah kampanye di berbagai kota sebagai pemimpin Partai Likud.
Untuk pertama kali dalam sejarah Israel, warga akan memilih wakil untuk ketiga kalinya berturut-turut dalam setahun. Pemungutan suara terjadi pada bulan April dan September, tetapi Netanyahu maupun pemimpin oposisi Benny Gantz tidak dapat membentuk pemerintah koalisi.
Hasil hitung suara mencatatkan Partai Biru dan Putih yang berhaluan tengah, meraih 33 kursi di parlemen yang beranggotakan 120 orang, sementara partai konservatif Netanyahu, Partai Likud, hanya meraih 31 kursi.
Tidak ada satupun partai yang dapat membentuk pemerintahan yang mengontrol setidaknya 61 kursi tanpa dukungan Avigdor Lieberman dari Partai Yisrael Beitune.
Akan tetapi, kekukuhannya untuk membentuk pemerintah sekuler akan memaksa keluar sekutu-sekutu kuat Netanyahu, yakni partai-partai ultra-Orthodoks dan sebuah partai relijius lain yang nasionalis.
(mdk/pan)