Petaka Gempa Maroko, "Saya Harus Memilih Selamatkan Orang Tua atau Anak Saya"
Tayeb bersama istri, kedua putra, dan orang tuanya sedang berada di rumah ketika gempa terjadi.
Penggembala kambing dari Pegunungan Atlas itu mengatakan dia dihantui keputusan yang diambilnya kala itu.
Petaka Gempa Maroko, "Saya Harus Memilih Selamatkan Orang Tua atau Anak Saya"
Tayeb bersama istri, kedua putra, dan orang tuanya sedang berada di rumah kecil mereka yang terbuat dari batu pada Jumat malam ketika Bumi bergetar di bawah kaki mereka. Itu adalah gempa terkuat selama 60 tahun di Maroko.
"Semuanya terjadi cepat sekali. Ketika gempa terjadi kami semua berlari ke pintu. Ayah saya tidur dan saya berteriak kepada ibu agar segera keluar tapi dia tetap di tempatnya menunggu ayah," ujar tayeb, seperti dilansir BBC, Senin (10/9).
-
Apa yang rusak akibat gempa Maroko? Gempa di Maroko yang terjadi pada Jumat malam lalu mengakibatkan kerusakan serius pada salah satu situs bersejarah terpenting di Pegunungan Atlas Tinggi. Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Kapan waktu kritis penyelamatan gempa Maroko? Rentang waktu hingga 72 jam pertama sejak gempa terjadi adalah masa-masa kritis bagi keselamatan korban yang tertimpa reruntuhan.
-
Apa itu Martarombo? Dalam masyarakat Batak terdapat salah satu tradisi unik yang menjadi pilar penting dalam sistem budaya yaitu Martarombo.
-
Bagaimana Martarombo dilakukan? Biasanya, Martarombo akan muncul dengan sendirinya ketika dua orang atau lebih saling interaksi dalam kegiatan sehari-hari maupun ketika upacara adat berlangsung.
-
Apa itu Jenang Gempol? Jenang gempol merupakan sebuah hidangan manis yang terbuat dari bubur sumsum dan gempol beras. Dilansir dari Liputan6.com, kuliner ini sudah ada sejak dulu. hidangan ini biasanya disajikan sebagai makanan penutup atau sarapan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Maroko? Sebuah penemuan menggemparkan dunia paleontologi, ketika para ilmuwan menemukan fosil dinosaurus berparuh bebek seukuran kuda poni di Maroko.
Ketika sudah keluar dia hanya melihat istri dan putrinya. Tayeb bergegas kembali ke rumahnya yang sudah ambruk. Dia menemukan putra dan kedua orang tuanya terjebak di bawah reruntuhan. Dia hanya bisa melihat tangan anaknya berusaha mengais reruntuhan.
Ketika dia kembali menemukan kedua orangtuanya, mereka sudah terjebak di bawah kepingan batu besar. Tayeb mengatakan dia sudah terlambat.
"Saya harus memilih antara orang tua atau anak," kata dia dalam linangan air mata.
Sumber: BBC
"Saya tak bisa menolong orang tua karena tembok yang jatuh menimpa separuh tubuh mereka. Sangat menyedihkan. Saya melihat orang tua saya meregang nyawa."
Tayeb menunjuk noda di celananya seraya mengatakan itu adalah darah kedua orang tuanya.
Semua pakaian ada di dalam rumahnya dan dia belum bisa berganti pakaian sejak gempa terjadi.
Sumber: BBC
- "Guncangannya Seperti Selamanya. Orang-Orang Menangis, Ketakutan, dan Saling Berpelukan"
- Korban Tewas Gempa Maroko Tembus 2.000 Jiwa, Paling Dahsyat Sejak Lebih dari 60 Tahun Lalu
- Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Maroko, 296 Orang Tewas
- Bupati Mojokerto Tegaskan Orang Tua Harus jadi Teman Curhat Paling Nyaman bagi Anak, Ini Alasannya
Keluarga Tayeb kini tinggal bersama kerabat mereka di sebuah tenda darurat dekat bekas rumahnya. Tayeb menuturkan semua uangnya ada di dalam rumah dan kambing-kambignya hampir semua mati.
"Rasanya seperti terlahir kembali. Tidak ada orang tua, tidak punya rumah, tidak punya makanan, pakaian. Saya berumur 50 tahun sekarang dan harus memulai lagi semuanya dari awal."
Tayeb tak mampu berpikir apa-apa untuk melanjutkan hidup tapi dia ingat pesan orang tua yang diajarkan kepadanya.
"Mereka selalu bilang, 'sabar, kerja keras, dan pantang menyerah'."
Sumber: BBC