Polisi Belanda bekuk tujuh orang hendak lancarkan aksi teror besar
Polisi Belanda bekuk tujuh orang hendak lancarkan aksi teror besar. Menurut kantor Kejaksaan Belanda rencana aksi teror ini digagalkan setelah penyelidikan berbulan-bulan.
Polisi Belanda kemarin menangkap tujuh orang karena dicurigai sebagai teroris yang akan melakukan serangan besar. Menurut kantor Kejaksaan Belanda rencana aksi teror ini digagalkan setelah penyelidikan berbulan-bulan.
Kantor kejaksaan nasional mengatakan polisi dengan senjata lengkap menangkap beberapa pria di kota Arnhem, hampir 100 kilometer sebelah selatan Amsterdam dan Weert di Belanda dekat perbatasan Jerman dan Belgia.
-
Kapan Agresi Militer Belanda I terjadi? Mengutip dari beberapa sumber, berlangsungnya Agresi Militer Belanda I ini tepat di hari ketiga puasa. Di Sumatera Selatan, aksi tersebut dimulai setelah umat Islam menyantap makan sahur.
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Apa tujuan utama Belanda dalam Agresi Militer I di Indonesia? Tujuan utama serangan ini untuk menguasai sumber daya alam Indonesia yang berada di Jawa dan Sumatera. Di Sumatera, Belanda ingin menguasai pertambangan dan perkebunan. Sementara di Jawa, Belanda bergerak ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, dengan tujuan menguasai pabrik, pelabuhan, dan perkebunan.
-
Kapan Agresi Militer Belanda I dimulai? Tepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.
-
Apa yang terjadi saat umat Islam berjuang melawan Belanda? Malahan, umat Islam mengumandangkan takbir dan bacaan tahlil sembari dihujani timah panas dan bom.
-
Kapan Kyai Makmur ditembak oleh Belanda? Pada 14 Oktober 1947 ia ditembak mati oleh Belanda pada Agresi Militer I karena tidak mau diajak bekerja sama.
Investigasi diluncurkan oleh intelijen yang menduga biang keladinya adalah pria 34 tahun asal Irak. Pria tersebut ingin melakukan serangan di tempat ramai supaya menyebabkan banyak korban. Investigasi juga dipercepat semenjak intelejen mengetahui para pelaku sudah dalam tahap 'persiapan lanjutan'.
Kejaksaan mengatakan pelaku berusia sekitar 21 hingga 34 tahun. Tiga di antara pelaku, termasuk pria Irak berusia 34 tahun, sebelumnya dihukum karena berusaha melakukan perjalanan ke luar negeri untuk bergabung dengan jaringan ekstremis.
Para pelaku berusaha mendapatkan senapan serbu AK47, pistol, rompi bom, granat dan bahan pembuat bom serta mencari kesempatan untuk berlatih dengan senjata tersebut.
Menteri Kehakiman dan Keamanan Ferd Grapperhaus mengatakan di stasiun televisi nasional Belanda NOS bahwa polisi bertindak tepat waktu mencegah serangan.
"Kabar baiknya adalah sel untuk teroris yang merencanakan serangan sudah dilumpuhkan," ungkap Grapperhaus, seperti dilansir laman NBC News, Jumat (28/9).
"Mereka tidak terlalu jauh dari lingkungan sehingga berbahaya bagi masyarakat, dan hampir saja kita terlambat. Untungnya, mereka kurang cukup dalam persiapan."
Kantor koordinator antiteror mengungkapkan dalam unggahannya di Twitter kemarin, bahwa rencana serangan yang digagalkan ini sesuai dengan sosok pelaku yang sedang mengancam Belanda saat ini. Serangan itu dikatakan berada pada tingkat bahaya empat dari skala lima.
Pihak kepolisian tidak menaikkan status bahaya setelah penangkapan ini.
Baca juga:
Cerita eks napiter di Medan, tobat usai tak dikenali buah hati
Kapolri: Terorisme di Indonesia dipengaruhi teroris luar negeri
Cerita mantan napi teroris langsung diterima warga & dibuatkan warung kelontong
BNPT: Mari sama-sama bangun bangsa, tak ada tempat bagi radikalisme
PN Serang diancam bom, seluruh sidang ditunda dan tahanan balik ke rutan
Pengamanan Pemilu 2019, Kapolda Metro antisipasi terorisme hingga berita hoaks