Prabowo Tertarik Kerja Sama Rudal dan Radar dengan Swedia Usai Bertemu Dubes
Indonesia dan Swedia telah menyepakati agar Memorandum Kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama Dalam Bidang Pertahanan yang telah ditandatangani kedua Menhan RI dan Swedia pada Desember 2016 segera dilaksanakan.
Duta besar RI untuk Swedia, Bagas Hapsoro kemarin bertemu dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di Jakarta.
Tujuan utama pertemuan untuk menjajaki peningkatan kerja sama sektor pertahanan RI-Swedia, antara lain dalam bidang pertahanan maritim; industri, teknologi, dan pendidikan pertahanan; terorisme; pasukan perdamaian; hingga kerja sama dan pelayanan kesehatan militer.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Indonesia dan Swedia telah menyepakati agar Memorandum Kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama Dalam Bidang Pertahanan yang telah ditandatangani kedua Menhan RI dan Swedia pada Desember 2016 segera dilaksanakan. Namun demikian supaya perjanjian tersebut dapat diimplementasikan, perlu diratifikasi oleh DPR-RI terlebih dahulu.
"Indonesia memerlukan pemenuhan kebutuhan persyaratan yang telah disepakati kedua belah pihak, yaitu adanya alih teknologi dan penggunaan bahan-bahan produk lokal. Swedia juga menjanjikan peluang job creation bagi Indonesia," ujar Bagas.
Ingin Taruna Belajar ke Luar Negeri
Prabowo menyatakan bahwa untuk MoU, akan segera diselesaikan ratifikasinya. Ia juga menyatakan kekagumannya atas inovasi dan teknologi pertahanan Swedia.
"Saya tertarik dengan teknologi sistem pertahanannya, khususnya rudal dan radar," ujar Prabowo seperti dikutip dari pernyataan tertulis KBRI Stockholm yang diterima Liputan6.com, Kamis (21/11).
"Saya juga ingin seluruh taruna kita belajar ke luar negeri, agar pemahaman tentang pertahanannya meningkat, juga kemampuan bahasanya. Saya yakin tentara-tentara kita akan jauh lebih unggul dibanding negara lain," tambah Prabowo.
Kerjasama Pertahanan sebagaimana tertuang dalam MoU tahun 2016 juga memberikan kesempatan bagi RI untuk bisa melihat dan mempelajari kemajuan teknologi Swedia. Pemerintah Indonesia mengharapkan adanya migrasi teknologi dari Swedia ke Indonesia di masa mendatang.
Program ini merupakan bagian dari kerja sama yang mapan antara Swedia dan Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan kerjasama dalam iptek, dan inovasi. Sasarannya adalah untuk meningkatkan ekosistem inovasi nasional di Indonesia.
"Tujuan dari MoU tersebut utamanya adalah untuk membagikan pengalaman (knowledge sharing) dan untuk bekerjasama yang lebih erat dalam teknologi canggih," tambah Dubes Bagas.
Pada kesempatan lain Bagas juga bertemu Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasau Marsma TNI Elianto Suseti. Dalam pertemuan tersebut disoroti kerja sama dalam bidang pelayanan medis militer, rencana pengadaan alutsista, dan rencana kunjungan KSAU ke Swedia.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)