Prestasi tentara AS tak membaik, jauh dibanding TNI
Hal ini mengejutkan karena AS adalah negara super power dengan jumlah tentara dan perlengkapan perang yang luar biasa.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) diprediksi akan kembali sukses merengkuh gelar juara umum dalam kejuaraan menembak di Australia. Hingga setengah perlombaan, Indonesia sudah meraih 18 emas, 8 perak, 4 perunggu.
Terpaut cukup jauh dengan China: 6 emas, 12 perak , 4 perunggu serta Jepang: 4 emas, 3 perak, 1 perunggu.
Tahun lalu, Indonesia berhasil menyabet 32 medali emas, 16 perak, dan 10 perunggu. Sejak 2008, TNI seolah jadi raja dalam gelaran Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM).
Yang jadi sorotan adalah prestasi tentara AS dalam gelaran ini. Tahun lalu mereka hanya mendapat 4 medali emas. Tahun ini, hingga setengah perlombaan, mereka belum mendapat sebuah medali perunggu pun. Bagi publik hal ini cukup mengejutkan karena AS dalah negara super power dengan jumlah tentara dan perlengkapan perang yang luar biasa.
AS nyaris tak pernah bercokol di posisi atas AASAM. Tahun 2013 lalu misalnya, US Army menurunkan Tim Bayonet dari Divisi Infanteri ke-7.
Tentara AS mengaku senang mengikuti perlombaan menembak itu karena skenario dibuat menyerupai gambaran sesungguhnya dalam pertempuran. Namun hasilnya memang jauh dari yang mereka harapkan.
"Kita ada di posisi tengah. Kita memang bukan penembak terbaik, tapi juga bukan yang terburuk," kata prajurit Griswold.