Ritual Perawatan Wajah dan Makeup Perempuan Mesir Kuno, Ada Trik Khusus
Misteri seputar orang Mesir kuno sangat banyak, tapi trik kecantikan mereka sudah bukan rahasia. Kosmetik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari pada zaman itu.
Misteri seputar orang Mesir kuno sangat banyak, tapi trik kecantikan mereka sudah bukan rahasia. Kosmetik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari pada zaman itu.
Dari periode paling awal kekaisaran Mesir, pria dan wanita dari semua kelas sosial menggunakan eyeliner atau celak, perona mata (eyeshadow), lipstik, dan perona pipi atau blush on.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Dua ratu dari Mesir kuno: Cleopatra dan Nefertiti dikenal karena kecantikannya dan juga penampilannya yang digambarkan kerap menggunakan riasan wajah.
Orang Mesir kuno menggunakan riasan tidak hanya untuk mempercantik penampilan mereka, tapi kosmetik juga memiliki penggunaan praktis, fungsi ritual, atau arti simbolis. Istilah hieroglif untuk makeup artis atau perias wajah berasal dari akar kata "sesh", yang artinya menulis atau memahat, menyatakan bahwa harus ada keterampilan khusus untuk mengaplikasikan kohl atau celak maupun lipstik.
Perempuan-perempuan kaya Mesir kuno melakukan ritual kecantikan di toilet. Biasanya sebelum menggunakan riasan wajah, mereka melakukan persiapan khusus pada wajah mereka atau semacam menggunakan skincare atau produk perawatan kulit sebagaimana perempuan modern.
Perempuan Mesir akan mengeksfoliasi atau membersihkan kulit mereka dengan garam Laut Mati atau mandi susu. Mereka juga menggunakan masker wajah terbuat dari susu dan madu, yang menjadi perawatan populer pada masa itu, seperti dikutip dari CNN, Selasa (25/4).
Mereka juga menggunakan butiran pewangi sebagai deodorant yang diaplikasikan di ketiak. Selain itu, minyak yang diinfus dengan bunga dan rempah-rempah juga dioleskan ke kulit. Waxing juga sudah berlangsung sejak zaman Mesir kuno, menggunakan campuran madu dan gula untuk mencabut bulu di tubuh mereka.
Setelah berbagai proses tersebut, seorang pelayan akan membawakan berbagai bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan riasan wajah. Tempat-tempat make up ini biasanya terbuat dari bahan-bahan mahal seperti kaca, emas, atau batu semi-mulia. Palet batulanau digunakan untuk menghancurkan bahan untuk membuat celak.
Eyeshadow dibuat dari campuran bubuk malasit, lemak hewan atau minyak sayur. Setelah menggunakan eyeshadow, celak tebal diaplikasikan di sekitar mata.
Celak atau kohl digunakan baik oleh laki-laki dan perempuan dan dari semua kalangan atau kelas sosial. Tujuannya untuk melindungi maya dari silau matahari gurun.
Sentuhan terakhir bagi perempuan Mesir kuno adalah memoles lipstik merah. Lipstik terbuat dari oker yang dicampur lemak hewan atau minyak sayur.
Lipstik merah Cleopatra disebut terbuat dari kumbang yang dihancurkan agar warnanya sempurna. Campuran yang sangat beracun ini, sering dicampur dengan pewarna yang diekstraksi dari yodium dan bromin mannite, dapat menyebabkan penyakit serius, atau terkadang kematian.
Bahkan saat kematian, penampilan sangat penting bagi identitas orang Mesir kuno. Pada situs-situs pemakaman kuno banyak ditemukan sisir, pewangi, perhiasan, dan kosmetik, baik pada makam laki-laki, perempuan, dan anak-anak.
(mdk/pan)