Saat peretas tepati janji
Ahad lalu ratusan situs kecil dan situs besar Israel mendapat serangan kelompok peretas paling berbahaya anonim.
Peretas sejagat memenuhi janjinya untuk menyerang situs-situs di Israel. Ahad lalu berbagai alamat Internet penting termasuk milik parlemen Negeri Bintang Daud Knesset tiba-tiba tidak dapat diakses. Layar mengatakan situs itu telah dikacaukan oleh peretas.
Surat kabar Israel Haaretz melansir pada Ahad (7/4) penyebab peretas marah yakni persoalan kebijakan Negara Zionis itu di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Mereka bersumpah menghapus peta Israel dari Internet.
Puluhan situs kecil dan beberapa situs besar terkena dampaknya. Situs besar mampu menangani kerusakan setelah setengah jam. Meski terlihat sebentar namun menghasilkan kerugian tidak sedikit. Bahkan Anda dapat mendengar suara azan dari situs Knesset yang berhasil dibobol hacker dari Argentina.
Para peretas menyebutnya Operasi Israel merilis daftar berbagai alamat email dan kartu kredit dari sebuah situs menjual peralatan perang. Militer langsung kalang kabut dan mengatakan informasi dipublikasikan bukan dari mereka.
Situs kepolisian Israel juga jadi incaran peretas. Sehari sebelum invasi besar-besaran beberapa situs kepolisian di banyak wilayah mengalami kesulitan akses meski dalam waktu singkat sudah normal.
Peretas mengklaim berhasil melumpuhkan situs penting lainnya yakni alamat Internet resmi kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, situs keamanan otoritas Israel, situs Biro Pusat Statistik dan Imigrasi. Namun semua itu dibantah oleh pemerintah Bintang Daud. Meski mereka mengakui beberapa situs di bawah departemen pertahanan macam industri militer dan kantor agen rahasia Mossad ikut kena sekitar 15 menit.
Sebuah laporan di situs jejaring sosial Twitter yang terhubung dengan peretas mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Force) telah menangkap salah seorang dicurigai masuk dalam kelompok anonim, kelompok peretas paling berbahaya sejagat. Namun seolah kebakaran jenggot dan tak ingin mereka ramai-ramai menyerang IDF langsung membantah kabar itu.
Tak hanya itu, 19 ribu akun Facebook soal Israel pun ikut dibajak. Namun tidak ada daftar yang dirilis. Anonim mengatakan mereka akan terus mengacak-acak Israel jika mereka tidak berhenti melakukan pelanggaran hak asasi pada rakyat Palestina. "Hentikan pembangunan permukiman untuk warga Anda dan hormati hukum internasional," demikian pesan peretas pada Israel.
Perang dunia maya ini disinyalir telah membuat Israel merinding. Laporan mengatakan mereka tengah memikirkan untuk mengatasi serangan berikutnya yang datang tiba-tiba dari anonim.