Satu tersangka penyerang tabloid penghina Nabi serahkan diri
Hamyd Mourad (18 tahun) menyerah sukarela. Dia mengaku tak terlibat, tapi namanya dicatut.
Ribuan polisi Prancis dikerahkan memburu tiga pelaku penyerangan kantor Tabloid Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Hasilnya, tengah malam waktu setempat, atau Kamis (8/1), satu pelaku dikabarkan menyerah di Kota Reims, 144 kilometer dari lokasi kejadian.
Seluruh Prancis sejak delapan jam lalu siaga satu terorisme. Poster para pelaku telah disebar. Tiga tersangka bernama Said Kouachi dan Cherif Kouachi, dua bersaudara usia 30-an tahun, warga Prancis keturunan Aljazair. Mereka dibantu Hamyd Mourad berusia 18 tahun.
Dilaporkan oleh the Daily Mail dan Russian Times, pelaku yang menyerah adalah Hamyd Mourad. Sumber dari kepolisian mengaku dia merasa tidak terlibat aksi tersebut dan namanya cuma dicatut.
"Dia mendatangi kantor polisi di Kota Charleville, setelah melihat namanya beredar di jejaring sosial dan televisi. Dia mengaku punya alibi tidak terlibat aksi itu," ujar sumber tersebut.
Satuan khusus antiteror sampai sekarang masih menyerbu apartemen di Kota Reims. Di sana, dua pelaku yakni Kouachi bersaudara tinggal. Intelijen Amerika Serikat meyakini mereka adalah anggota Al Qaidah Semenanjung Arab. Kuoachi bersaudara disebut-sebut punya pengalaman dilatih di Yaman.
Usai pembantaian di kantor redaksi, ketiga pelaku kabur lantas menghabisi dua orang polisi. Salah satu penyerang merampas mobil Renault Clio kepunyaan seorang pria 60-an tahun. Sang pemilik mobil diizinkan keluar sambil membawa anjingnya tanpa disakiti. Mereka mengarah ke Ibu Kota Paris bagian timur lalu menukar mobilnya.