Sekjen PBB Antonio Guterres menuntut kebenaran atas kasus hilangnya Jamal Khashoggi
Dia mengaku khawatir bahwa kasus penghilangan semacam ini akan terjadi lagi pada kesempatan mendatang dan dijadikan hal 'normal' meski tanpa ada kejelasan.
Kasus hilangnya wartawan senior Arab Saudi, Jamal Khashoggi, pada 2 Oktober lalu, telah menarik perhatian dunia belakangan ini. Terlebih ada spekulasi menyebutkan bahwa Khashoggi dibunuh oleh regu pembunuh atas perintah pemerintah Saudi.
Meskipun pihak Saudi membantah tuduhan tersebut dan menyebut tudingan dilayangkan kepada negara tersebut adalah kebohongan, namun hingga kini misteri hilangnya Khashoggi belum terungkap. Terakhir kali Khashoggi terlihat memasuki kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, dan sejak saat itu dia tak pernah lagi terlihat di manapun.
-
Kapan kepala ular raksasa tersebut ditemukan? Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini. Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
-
Kapan Sumpah Pemuda diikrarkan? Setiap tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai hari yang sangat bersejarah bagi para pemuda di Indonesia. Ya, hari itu biasa dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada tahun 2023 ini, Sumpah Pemuda akan masuk pada tahun yang ke-95 sejak pertama kali diucapkan pada 1928.
Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa Khashoggi memang hilang dalam ruang lingkup pihak Saudi.
Berita hilangnya Khashoggi juga mengundang reaksi dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Dia mengaku khawatir bahwa kasus penghilangan semacam ini akan terjadi lagi pada kesempatan mendatang dan dijadikan hal 'normal' meski tanpa ada kejelasan.
"Saya khawatir hal ini bisa menjadi suatu kewajaran yang baru," kata Guterres, di sela-sela pertemuan di Bali, dikutip dari BBC, Sabtu (13/10).
"Karena insiden semacam ini bisa berlipat ganda di masa depan sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat internasional untuk menegaskan bahwa hal seperti ini bukanlah yang biasa terjadi," tambahnya.
Guterres pun mendesak agar ada jawaban yang jelas atas apa yang sebenarnya terjadi. Selain itu pemerintah harus menghadapi persoalan ini dengan cara yang tepat.
"Kita harus mendesak agar kenyataannya terungkap. Kita perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi, siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini dan tentu saja melihat kemungkinan serta cara agar hal segalanya terpecahkan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Khashoggi seorang jurnalis Saudi yang merupakan kontributor Washington Post hilang pada 2 Oktober lalu. Dia terakhir kali terlihat memasuki kantor konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus dokumen pernikahannya.
Namun sejak memasuki kantor konsulat, Khashoggi yang saat itu ditunggui tunangannya di luar gedung tak pernah terlihat keluar. Seorang sumber dari pemerintah Turki meyakini bahwa Khashoggi telah dibunuh dan mayatnya dimutilasi sebelum dibawa ke luar gedung.
Baca juga:
Kerap kritik pemerintahan Saudi, imam masjid London dipecat dari jabatan
Trump sesalkan hilangnya Jamal Khashoggi, namun tetap ingin kerja sama dengan Saudi
Wartawan Saudi kerap kritik pemerintah hilang di Turki
Saudi bantah kerahkan regu pembunuh untuk habisi nyawa Jamal Khashoggi
Saudi bentuk tim gabungan dengan Turki selidiki kasus hilangnya Jamal Khashoggi