Selain tsunami, Australia rutin beri bantuan RI untuk 5 sektor ini
Membalas koin mungkin tak cukup. Donor Australia mengalir dari beasiswa hingga Densus 88 dan KPK.
Pernyataan Perdana Menteri Tony Abbott yang mengungkit bantuan bernilai besar untuk rekonstruksi tsunami Aceh pada 2005 senilai USD 1 miliar (setara Rp 13 triliun), memicu kemarahan di Indonesia. Isu sensitif ini mencuat saat Australia secara gigih berusaha membebaskan dua terpidana mati 'Bali Nine' yang menyelundupkan narkoba 10 tahun lalu.
Warga Aceh dan kota-kota besar lain yang terusik mengumpulkan uang receh dalam kampanye 'Koin untuk Australia'. Secara simbolis, masyarakat siap mengembalikan bantuan itu bila Negeri Kanguru ternyata pamrih.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Mengapa Australia mengalami kesulitan di pertandingan melawan Indonesia? Timnas Indonesia berhasil menunjukkan bahwa mereka bukanlah tim yang bisa dianggap remeh di Grup C. Jay Idzes dan rekan-rekannya tampil sangat solid, sehingga membuat Australia kesulitan dan tidak mampu mencetak gol hingga akhir pertandingan.
-
Kapan Timnas Indonesia akan menghadapi Australia? Matchday 2 - 10 September 202419:00 WIB - Indonesia bertanding melawan Australia - disiarkan di RCTI dan Vision+
Kemarin (23/2), Koran Herald Sun memanaskan suasana. Media itu memuat esai Rita Panahi, yang menekankan bahwa bantuan suatu negara tidak mungkin netral. Uang pembayar pajak Australia itu didonasikan ke seluruh dunia agar nilai-nilai khas Negeri Kanguru dapat diadopsi oleh negara penerima.
"Kalau hanya karena kemanusiaan, bantuan kita ke Indonesia pasti cuma untuk membelikan vaksin atau meningkatkan pasokan gizi anak keluarga miskin," tulisnya.
Australia dan Indonesia secara resmi menjalin hubungan bileral yang erat sejak 1950-an. Kedua negara terhitung bertetangga hanya dipisahkan Samudera Hindia.
Melalui Colombo Plan, Indonesia yang saat itu terhitung miskin mendapat sokongan dana untuk membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan. Bantuan itu lantas terlembaga oleh AusAID sejak 1974 dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Uang miliaran Dollar Australia mengalir ke Indonesia, menuju banyak sektor. Merujuk data APBN Australia, pemerintah Negeri Kanguru pada 2015 mengalokasikan bantuan pada RI sebesar ASD 234 juta (setara Rp 2 triliun). Jumlah ini sebenarnya sudah turun jauh dibandingkan 2014 yang mencapai ASD 543 juta (Rp 5,4 triliun).
Bantuan Australia kepada Indonesia meningkat 20 persen tiap tahun sejak tragedi Bom Bali pada 2002. Jumlah itu bahkan meningkat empat kali lipat selepas bencana Tsunami memporakporandakan Aceh dan Mentawai.
Panahi menyoroti fakta semua bantuan itu berjasa menggenjot ekonomi Indonesia. "Sekarang waktunya untuk bertanya, buat apa kita berikan begitu banyak uang untuk Indonesia. Negara yang lebih sering menghina kita."
Jadi sebetulnya, ke sektor mana saja sih Australia mengirim hibah, pinjaman, hingga beasiswa? Bidang apa saja paling besar dapat sokongan dana dari Negeri Kanguru?
Merujuk laman situs resmi AusAID, AIP-J, Dipolkom-Bappenas, serta dokumen lainnya, berikut rangkumannya oleh merdeka.com:
Densus 88
Satuan Khusus Kepolisian Antiteror Densus 88, merupakan tim yang dibentuk selepas teror Bom Bali pada 2002. Korban jiwa WN Australia mayoritas dalam peristiwa tersebut.
Agar terorisme menyasar warga asing bisa ditangkal, Australia jor-joran menggelontorkan dana pada Polri.Â
Video yang diunggah situs ahcrk.net menampilkan data bahwa pemerintah Australia tiap tahun mendanai program Densus sebesar USD 16 juta. Sedangkan pada 2004, Negeri Kanguru menggerujuk RI uang sebesar USD 35 juta untuk jangka lima tahun membangun pusat kerja sama Polri dan Kepolisian Federal Australia (AFP).
Dana ini termasuk pula mendanai belasan seminar pelatihan pejabat Densus. Itu belum termasuk hibah alat sadap dari Australia yang pada 2013 dikritik oleh ICW.
Menangkal Pencari Suaka
Jutaan Dollar Australia pun mengalir ke Tanah Air untuk program-program penghentian para pencari suaka. Kebijakan imigrasi yang longgar menyebabkan ratusan ribu imigran berusaha memasuki wilayah Negeri Kanguru.
Indonesia menjadi mitra strategis menangkal banjir imigran. Ribuan orang berusaha memasuki perairan Australia melalui NTT. Dari catatan Kemenkum HAM, ada 10.500 pencari suaka, kebanyakan Timur Tengah dan Pakistan, kini tertahan di Tanah Air.
Melalui Management and Care of Irregular Immigrants (MCII) yang dibentuk sejak 2007, Australia memberikan pelatihan hingga membangun fasilitas penahanan sementara bagi pencari suaka tanpa identitas.
Belakangan, kedua negara tidak akur untuk isu pencari suaka. Rezim Tony Abbott memangkas bantuan detensi, lalu sepihak mengusir kapal-kapal imigran ke perairan Indonesia.
Menkum HAM Yasonna Laoly mengatakan, sebagai jalan tengah, pihaknya akan mencarikan pulau buat Australia. "Kami sedang memikirkan kembali tentang kebijakan itu. Kami hanya perlu menemukan sebuah pulau," kata Laoly.
Pemantauan Pilkada
Melalui AusAID, Negeri Kanguru rajin menggelontorkan dana besar untuk penguatan demokrasi Indonesia. Mayoritas dana tersebut disalurkan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat yang fokus mengawasi jalannya pemilu, misalna Yayasan Sistem Pemilu Internasional (IFES) dan Yayasan Asia (TAF). Bappenas sudah memantau dan menyetujui bantuan ini.
Dari dokumen Bappenas, Australia memiliki anggaran ASD 6,5 juta khusus untuk membayai organasasi non-pemerintah mengawasi pemilu di provinsi, kabupaten, dan kotamadya seluruh Indonesia.
Sedangkan sejak 2009-2016, Australia berkomitmen mengucurkan ASD 71 juta hanya untuk penguatan demokrasi dan birokrasi di Tanah Air.
Bantuan sektor hukum termasuk KPK
Australia mengalokasikan anggaran ASD 22 juta khusus untuk membantu lembaga hukum dan organisasi masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas perlindungan HAM di Tanah Air sekaligus mempercepat reformasi lembaga hukum.
Lembaga yang cukup dikenal seperti Indonesian Corruption Watch (ICW), LBH Jakarta, dan banyak lagi, menerima bantuan tersebut melalui Organisasi ACCESS.
Sementara melalui Australia Indonesia Partnership for Justice yang secara formal terbentuk pada 2007, jutaan Dollar mengucur untuk program penguatan persepsi antikorupsi di masyarakat. Dana ini termasuk dalam kampanye KPK, misalnya dalam kampanye wanita menolak korupsi yang digelar sepanjang 2014.
Lembaga lain disokong Australia misalnya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Pemantau aliran dana di perbankan ini bekerja sama dalam Australian Transaction Report and Analysis Centre (Austrac). Setiap tahunnya ada 200 juta transaksi keuangan dari atau menuju Indonesia asal Negeri Kanguru itu.
Beasiswa dan fasilitas pendidikan kawasan timur
Australia sangat getol memberikan bantuan bidang pendidikan kepada pelajar Indonesia. Di luar itu, AusAID pun banyak memberikan hibah untuk menggenjot sarana-prasarana pendidikan.Â
Sasaran utama program ini adalah kawasan timur Indonesia, meliputi NTT, Maluku, dan Papua.
Jika menilik aspek beasiswa, Australia mengakui Indonesia adalah penerima terbesar. Dari USD 334 juta dana pendidikan buat 145 negara, RI memperoleh jatah 500 orang pada 2014.
Sedangkan dari segi bantuan fisik, sepanjang dua tahun terakhir 1.734 ruang kelas terbangun berkat dana Australia, mayoritas di kawasan timur Indonesia. Selain itu, 234 ribu pelajar miskin dibantu agar mendapat dukungan nutrisi yang memadai.
(mdk/ard)