Selama 50 Tahun Pemberitaan Media AS Sangat Anti-Palestina dan Pro-Israel
Penelitian 416 Labs mencakup pemberitaan media dalam periode 50 tahun, setelah Perang Enam Hari Juni 1967 dan awal pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza di Palestina.
Sebuah kelompok riset internasional melakukan kajian terhadap media di Amerika Serikat untuk membuktikan media arus utama di AS sangat bias dalam pemberitaan terkait Palestina. Pemberitaan media AS sangat anti-Palestina dan pro-Israel. Ini diungkapkan oleh kajian yang dilakukan 416 Labs.
Penelitian 416 Labs mencakup pemberitaan media dalam periode 50 tahun, setelah Perang Enam Hari Juni 1967 dan awal pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza di Palestina.
-
Bagaimana tanggapan Inggris terhadap konflik Israel-Palestina? Sejauh ini Inggris pun bersikap tengah dalam menyikapi konflik Israel-Palestina. Meski pembantaian di depan mata, Inggris justru tetap menjaga 'kemesraan' dengan Israel. Lewat pernyataan kantor PM Inggris pada Minggu (7/7), Starmer disebut telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata."Dia kemudian menegaskan kebutuhan yang jelas dan mendesak untuk gencatan senjata, pelepasan sandera, serta peningkatan segera volume bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil," dikutip Anadolu Agency.Starmer juga mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu atas ucapan selamat yang diberikan kepadanya usai dilantik menjadi PM Inggris yang baru. Dirinya pun berharap bisa lebih memperdalam hubungan akrab antara Inggris dan Israel.
-
Apa masalah utama yang memicu konflik Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir. Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas. Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Apa yang dilakukan pasutri pro Zionis Israel di Amerika Serikat? Pasangan suami istri pro Zionis Israel ini ingin membuktikan kepada dunia bahwa aksi mahasiswa pro Palestina di Universitas Yale itu anti-demit. Terlihat sang istri mengenakan kaos berwarna putih yang bertuliskan Israel dan Jew. Ia berdiri di antara para mahasiswa di Amerika Serikat tersebut. Sementara suaminya tampak merekam aksi sang istri.Ia berdiri menunggu mahasiswa pro Palestina datang menghampirinya. Ia berharap ada mahasiswa yang 'menyerangnya'.
-
Siapa yang dicueki dan diabaikan oleh mahasiswa pro Palestina di Amerika Serikat? Namun siapa sangka, mahasiswa pro Palestina ini tampak cuek dan tidak menanggapi kata-kata dari wanita tersebut. Bahkan, mereka terlihat asyik berjoget dengan irama yang dimainkan.
-
Bagaimana Israel merespon pengakuan negara Palestina? Sebagai tanggapan, Israel menarik duta besarnya untuk Irlandia, Norwegia, dan Spanyol. Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, melakukan tindakan provokatif dengan mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, menyatakan bahwa situs suci tersebut "hanya milik negara Israel."
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
"Hasil (kajian) kami mendukung penelitian sebelumnya dan mengklaim bahwa liputan media arus utama AS tentang masalah ini menguntungkan Israel dengan memberikan akses yang lebih besar kepada para pejabat Israel, dengan fokus pada narasi Israel, baik dari segi jumlah liputan maupun sentimen secara keseluruhan, sebagaimana dilaporkan berita utama," jelas tim 416 Labs, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (31/1).
Kajian tersebut juga menyimpulkan kegagalan mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina sebagai akibat langsung bias media yang melindungi Israel dari kesalahan-kesalahannya, serta dukungan Washington yang tak tergoyahkan dan tanpa syarat bagi pemerintah Israel.
"Faktor utama penyebab konflik berkepanjangan karena dukungan tak bersyarat AS terhadap kelangsungan pemerintah Israel. AS juga membantu memperkuat keberadaan ilegal Israel di wilayah Palestina. Kemudian ini dibesar-besarkan media arus utama AS, yang menurut para kritikus yang menentang penjajahan itu, lebih menyukai narasi Israel daripada orang-orang Palestina," jelas kajian tersebut.
Dengan kata lain, apapun kejahatan yang dilakukan Israel, seperti pembunuhan, pelanggaran HAM, kejahatan perang, dan kejahatan kemanusiaan, media akan membuat propaganda untuk menghapus kesalahan Israel dan saat bersamaan akan melebih-lebihkan kelemahan Palestina.
Di negara seperti Amerika, di mana warganya memiliki wawasan terkait peristiwa teranyar di Timur Tengah maupun sejarah dunia Arab yang didapatkan dari televisi dan koran, bias media tetap diterima tanpa mempertanyakannya. Bagi warga Amerika, kebohongan pro-Israel dapat berubah menjadi kebenaran sementara kebenaran pro-Palestina menjadi sebuah kebohongan.
Di sanalah kemudian muncul masalah. Ketika warga AS dicuci otaknya oleh propaganda pro-Israel agar mempercayai kebohongan-kebohongan Negeri Bintang Daud, ini memiliki dampak langsung pada politikus yang merasa lebih mudah menghapus kejahatan perang Israel dan memperkenalkan undang-undang yang melanggar pilar konstitusi demokrasi AS.
Bentrokan di Jalur Gaza ©REUTERS/Mohammed Salem
Misalnya sebagaimana yang terjadi dalam pekan ini, pokok utama agenda Senat AS bukanlah undang-undang untuk mengatasi beberapa masalah paling penting yang dihadapi rakyat Amerika, seperti kelaparan dan tunawisma, pembunuhan dan kejahatan, ekonomi dan perawatan kesehatan. Namun hal pertama yang dibahas legislator adalah regulasi untuk menghukum warga negara Amerika yang menggunakan hak mereka untuk kebebasan berbicara dan mendukung boikot terhadap Israel. Dalam RUU Senat 1 Kongres ke-116, pada dasarnya melanggar amandemen pertama konstitusi yang menjamin setiap orang Amerika memiliki kebebasan berpendapat tanpa intimidasi atau demonisasi. Amandemen pertama itu berbunyi, "Kongres tidak akan membuat undang-undang mengenai keyakinan beragama atau larangan menjalankan keyakinan; atau membatasi kebebasan berbicara, atau pers; atau hak rakyat untuk berkumpul secara damai, dan mengajukan petisi kepada pemerintah untuk mengatasi keluhan."
"Membatasi kebebasan berbicara", dalam hal ini berarti ilegal bagi seseorang menentang pelanggaran hak asasi manusia Israel, pencurian tanah dan pembangunan permukiman khusus Yahudi di wilayah yang dicaplok; dan mencegah warga negara memboikot barang apa pun yang diproduksi oleh perusahaan yang mendapat manfaat dari kegiatan tersebut yang secara khusus dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.
RUU anti-BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) diharapkan dapat disetujui Senat yang dikontrol Republik dan kemudian diteruskan ke Kongres yang dikontrol Demokrat dan setelah disahkan, setiap orang Amerika yang mengkritik Israel dan memboikot negara dan produk yang mendukung negeri zionis itu dapat dituntut dan dihukum berat.
Doktrinasi media hampir selalu mendukung Israel dalam narasi liputannya. Inilah yang mendorong munculnya kondisi seperti saat ini. Hasilnya, menjadi lebih mudah bagi Israel mengangkat berbagai peristiwa sesuai versinya, membuatnya akan tampak baik, sementara citra Palestina diperburuk. Misalnya, penggantian kata "occupied (penjajahan)" dengan "disputed (pertikaian)" dalam pemberitaan terkait wilayah perbatasan di Tepi Barat dan Yerusalem.
Selain mengusulkan RUU anti-BDS, Kongres AS juga menyetujui miliaran dolar bantuan militer ke Israel setiap tahun. Sementara warga Amerika kehilangan tempat tinggal dan kelaparan, pemerintah mereka mendanai Israel setidaknya USD 3 miliar setiap tahun atau USD 8 juta sehari.
Bagaimana tanggapan media terhadap hal ini? Media menyembunyikan liputannya tentang Israel-Palestina di balik liputan profesional yang lebih obyektif tentang topik-topik lain. Media arus utama AS bisa jadi sangat bias dalam liputannya atas isu-isu Israel dan Palestina, tetapi berita itu diperkirakan hanya mewakili sekitar 5 persen dari total jumlah pemberitaan sekitar 95 persen. Begitulah cara media mempertahankan citranya sendiri sebagai profesi yang adil, berprinsip, dan akurat. Kondisi media arus utama AS yang seperti ini disebut sangat menyedihkan.
Baca juga:
Pasukan Israel Tembak Remaja Putri Palestina Hingga Tewas
Sejumlah Perusahaan Travel Internasional Dituduh Ambil Untung dari Permukiman Ilegal
Palestina Ucapkan Terima Kasih ke Malaysia karena Larang Atlet Israel
Aksi Demonstran Palestina Tangkis Tembakan Gas Air Mata Pasukan Israel
Di DK PBB Indonesia Tegaskan Pembangunan Pemukiman Israel Harus Segera Dihentikan
Yordania Tuding Israel Langgar Kedaulatan karena Bangun Bandara Dekat Perbatasan