Sempat Dinyatakan Punah, Burung Prasejarah Ini Kembali Hidup Berkeliaran di Alam Bebas
Sebanyak delapan belas burung Takahe berhasil dilepaskan ke alam liar di cagar alam Danau Wakatipu, Selandia Baru.
Sebanyak delapan belas burung Takahe berhasil dilepaskan ke alam liar di cagar alam Danau Wakatipu, Selandia Baru belum lama ini.
Sempat Dinyatakan Punah, Burung Prasejarah Ini Kembali Hidup Berkeliaran di Alam Bebas
Peristiwa itu merupakan bagian dari cerita kesuksesan konservasi hewan yang sebelumnya dianggap psudah punah.
Pelepasan ini diharapkan mengikuti tujuh ekor lainnya yang sebelumnya telah dilepaskan pada bulan Oktober dan sepuluh ekor lagi pada awal tahun depan.
-
Di mana burung prasejarah ini ditemukan? Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.
-
Siapa yang menemukan burung prasejarah ini? Kerangka fosil Imparavis attenboroughi ditemukan di dekat desa Toudaoyingzi di timur laut Cina dan kemudian disumbangkan ke Museum Alam Shandong Tianyu.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari kerajinan sangkar burung di Sedayu? Salah satu kelemahan produk sangkar burung ini adalah mudah ditiru,” kata Pitutur (38), Dukuh Jaten, Kalurahan Argosari, yang juga menjadi salah seorang perajin sangkar burung.
-
Mengapa temuan pohon prasejarah ini penting? “Evolusi kerajaan tumbuhan mengalami banyak bentuk eksperimen berbeda yang berhasil selama jutaan tahun atau lebih, namun tidak bertahan dalam ujian waktu karena alasan apapun,” katanya
-
Siapa yang membantu mengembangkan kerajinan sangkar burung di Sedayu? “Ini usaha keluarga. Kalau pengrajin sini biasanya usaha bareng istri dan anak. Tapi kalau dia sama orang tua, karena belum punya istri. Insya Allah tahun depan, hahaha,”
-
Pohon unik apa yang memenangkan penghargaan "Tree of the Year" di Selandia Baru? Pohon aneh ini dinobatkan sebagai "Tree of the Yeae" di Selandia Baru setelah berhasil mengalahkan para pesaingnya.
Sumber: goodnewsnetwork.org
Telur-telur yang ditemukan di alam liar dibawa ke pusat perawatan untuk melindunginya dari binatang pencuri seperti musang, musang pandan, dan tikus.
Para ahli konservasi membesarkan anak burung ini di pusat pengembangbiakan dengan cara menggunakan boneka kaus kaki berbentuk kepala Takahe dewasa.
Teknik unik ini memberi jalan bagi pengembangbiakan di lingkungan yang perlu pengendalian khusus.
Sumber: goodnewsnetwork.org
Selain itu, para ahli juga menangkap predator invasif dari makhluk ini. Penangkapan predator ini memberikan kontribusi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan kestabilan populasi hewan langka ini, malalui ini, sebanyak 8% peningkatan terjadi disetiap tahunnya.
- Pendukung AMIN Padati Ruas Jalan Depan KPU: Tak Sabar Antar Anies-Cak Imin Daftar Capres Cawapres
- Kisah Pilu Bocah 13 Tahun Tewas di Tangan Ibu Kandung
- Babak Baru Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua di Serang, RZ dan RH Jadi Tersangka Perzinahan
- Juru Parkir Liar Patok Rp10 Ribu di Taman Lapangan Banteng, Heru Budi: Jangan Bayar!
Burung Takahe merupakan burung bersayap tidak terbang yang merupakan simbol dari masa prasejarah di Selandia Baru.
Burung ini berevolusi di sebuah pulau bersama dengan mamalia invasif, hal inilah yang menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup burung ini.
Di Pulau Selatan Danau Wakatipu merupakan danau terpanjang di kepulauan Selandia Baru yang meliuk-liuk melalui Lembah Waimaori sepanjang 80 kilometer.
Para ahli meyakini, lingkungan yang terdiri dari lereng pegunungan ini merupakan tempat yang strategis bagi burung setinggi 45 sentimeter ini hidup.
"Mereka hampir terlihat seperti prasejarah," kata Tūmai Cassidy, dari kelompok pribumi Ngāi Tahu yang menjadi penjaga tanah di sekitar Danau Wakatipu.
Bagi masyarakat Māori, reintroduksi ini merupakan hal yang sangat istimewa. Di masa lalu, masyarakat Māori mengumpulkan bulu-bulu burung ini untuk membuat mantel.
merdeka.com
Suara hewan-hewan ini yang merambat naik dari lereng lembah merupakan kenangan yang berharga yang sekarang mungkin dapat dihidupkan kembali.
Cassidy mengatakan dari depan burung itu terlihat seperti berbentuk
bola sempurna mirip miniatur Bumi dengan sepasang kaki oranye.
Sumber: goodnewsnetwork.org