Seorang Ayah di China Bertemu Putranya yang Diculik Setelah 24 Tahun Pencarian
Seorang ayah di China, Guo Gangtang berkumpul kembali dengan putranya yang diculik setelah 24 tahun pencarian.
Seorang ayah di China, Guo Gangtang berkumpul kembali dengan putranya yang diculik setelah 24 tahun pencarian. Demi mencari anaknya, pria ini mengendarai sepeda motor sepanjang 500.000 kilometer ke seluruh China, mencari petunjuk tentang kemungkinan keberadaan putranya.
Putra Guo berumur hanya 2 tahun 5 bulan ketika diculik dari depan rumah keluarganya di Provinsi Shandong, saat sedang bermain.
-
Apa tren aneh yang sedang digandrungi anak muda China? Memelihara kucing atau anjing tampaknya masih kurang memuaskan bagi para pecinta binatang di China. Kaum muda Negeri Tirai Bambu kini sedang gandrung mengikuti tren aneh memelihara biji mangga layaknya hewan peliharaan.
-
Apa yang disebut sebagai "budak pembawa cahaya" di China? Bahkan seorang penyair China, Tao Gu menyebut benda ini "budak pembawa cahaya".
-
Spesies manusia purba baru apa yang ditemukan di China? Spesies baru ini diidentifikasi sebagai HLD 6 ini dikaitkan dengan jenis manusia purba yang sama sekali baru.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam keluarga Huan? Dalam penggalian tersebut, para arkeolog menemukan tiga makam dari Dinasti Han, periode yang berlangsung dari tahun 206 SM hingga 220 M. Makam-makam berusia 1.800 tahun itu memiliki model yang sama, salah satu liang kubur berisi dua makam dan sebuah lorong miring yang mengarah ke pintu masuk, kata institut. Prasasti di dua makam memiliki nama keluarga yang sama, Huan, yang menunjukan kemungkinan bahwa kompleks tersebut milik sebuah keluarga.
-
Siapa yang menyusun kumpulan nama China untuk laki-laki ini? Dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber, Rabu (25/10) berikut 115 nama china untuk laki-laki selengkapnya.
-
Bagaimana anak panah itu ditemukan? Ketika es mencair di gunung tersebut, arkeolog Lars Pilo menemukan anak panah kuno yang sangat unik.
Penculik ini kemudian menjualnya ke sebuah keluarga di China tengah, kata Kementerian Keamanan Masyarakat pada Selasa, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (14/7).
Penculikan dan penjualan anak meluas di China pada 1980-an, ketika aturan satu anak ditetapkan, dan obsesi kultural untuk memiliki anak laki-laki mendorong meluasnya penculikan anak laki-laki.
Setelah bertahun-tahun pencarian, polisi menyampaikan kepada Guo Gangtang pada Minggu, hasil tes DNA membenarkan bahwa pria 26 tahun yang berprofesi sebagai guru di Provinsi Henan itu merupakan anaknya yang hilang.
Guo terlihat menangis saat istrinya memeluk putra mereka, Guo Zhen, saat mereka akhirnya bertemu, seperti tampak dalam sebuah foto yang dirilis pada Selasa oleh Kementerian Keamanan Masyarakat.
“Sekarang anak itu telah ditemukan, semuanya bisa bahagia mulai sekarang,” kata Guo sambil menangis dalam sebuah video yang dirilis media pemerintah China, China News Service.
Setelah putranya diculik pada 1997, Guo keluar dari pekerjaannya dan berkeliling China mengendarai sepeda motor dengan bendera besar yang memasang foto putranya terikat di belakang.
Perjalanannya sepanjang 500.000 kilometer yang dilalui dengan berbagai rintangan seperti perampokan, tidur di bawah jembatan, dan bahkan mengemis saat dia kehabisan uang, menginspirasi film laris China berjudul, Lost and Love.
Selama bertahun-tahun, Guo telah membantu tujuh keluarga lainnya menemukan anak mereka yang hilang dan meningkatkan kesadaran soal perdagangan anak, yang masih menjadi topik tabu di China.
Kepada wartawan, Guo mengatakan dia awalnya mengunjungi kota di mana putranya dibesarkan untuk membantu ayah lainnya menemukan putra mereka yang diculik.
Global Times melaporkan, dua tersangka berkaitan dengan kasus penculikan ini telah ditangkap. Namun polisi tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait keluarga yang membeli putra Guo.
Berita pertemuan Guo dan putranya ini dihujani komentar haru di media sosial yang telah dilihat lebih dari 9 juta kali.
“Orang tua tidak pernah menyerah pada anak-anaknya! Perjuangan Guo menunjukkan dalamnya cinta seorang ayah,” tulis seorang pengguna Weibo.
Sejak peluncuran basis data DNA anggota keluarga yang hilang pada 2016, polisi mengatakan mereka telah membantu lebih dari 2.600 korban penculikan, beberapa lebih dari 60 tahun, bertemu dengan orang tua biologis mereka.
Baca juga:
Spesies Panda Raksasa Kini Tak Lagi Terancam Punah
Ribuan Warga Dievakuasi Akibat Banjir di China
Rp 560 T Bakal Dikeluarkan China Perkuat Keamanan Siber
AS vs China, Militer Siapa Lebih Kuat?
Pemerintah Diminta Tiru China yang Serahkan Pembangunan Daerah ke Pemda
Dunia Kian Genting, China Bikin Draf Persiapan di Masa Perang Lawan Barat