Sepatu Bocah Tertua yang Pernah Ditemukan Usianya 3.000 Tahun
Sepatu anak-anak Inggris tertua peninggalan Zaman Perunggu ditemukan di Pantai Kent, Inggris.
Sepatu anak-anak Inggris tertua peninggalan Zaman Perunggu ditemukan di Pantai Kent, Inggris.
Sepatu yang diperkirakan berusia 3.000 tahun ini ditemukan oleh arkeolog profesional Steve Tomlison.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Siapa yang memimpin misi arkeologi ini? Misi arkeologi ini dipimpin Ramadan Helmy sebagai Kepala Misi dan Direktur Kepurbakalaan Sinai Utara.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Mengapa penemuan ini penting bagi para arkeolog? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait "rahasia peradaban Mesir kuno", termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
Tomlison, yang tinggal di Ramsgate, kota pinggir laut sebelah timur Kent, menemukan sepatu anak-anak ini sejak September lalu. Dia terkejut ketika mengetahui umur dari sepatu tersebut.
"Kami keluar selama tiga jam menjelajahi garis pantai saat saya menemukan apa yang tampak seperti sepatu yang sangat tua dan seperti terpotong kulit terdampar di lumpur," cerita Tomlison, seperti dilansir la,an Kent Online.
Mencengangkan
Pria berusia 51 tahun itu segera mengambil benda yang ia kira seperti sol sepatu kecil tua. Kulit dari sepatu itu kemudian dikirimkan ke unit uji karbon di Kilbride Timur, Skotlandia untuk mengidentifikasi pemilik sepatu tersebut.
"Angka yang mereka sampaikan kepada saya sangat mencengangkan," kata Tomlison.
"Ini luar biasa dan sangat, sangat langka. Tekstil seperti ini jarang bisa bertahan, mereka harus ditemukan dalam kondisi anaerobik."
Anaerobik merupakan kondisi di mana bakteri tumbuh tanpa adanya oksigen.
Analisis lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan jenis kulit binatang dari sepatu tersebut. Selain itu, tim juga mencari tahu jika ada DNA dalam sepatu itu.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)