Situs Arkeologi Penting Bangsa Maya Kuno Dilelang di Facebook, Segini Harganya
Penjualan lahan ini diiklankan di media sosial dan menuai kontroversi.
Situs kuno bangsa Maya di Yucatan dan seluruh Meksiko dilelang di Facebook. Luas lahan yang dilelang ini mencapai 249 hektar.
Di atas lahan ini terdapat sisa-sisa bangunan bangsa Maya, berada dalam Zona Arkeologi Xkipche, monumen terdaftar di Atlas Arkeologi negara bagian Yucatan.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
Pemilik lahan mengunggah iklan di salah satu grup di Facebook, menyatakan situs itu dijual "berlokasi 10 menit dari zona arkeologi Uxmal dan ada piramida-piramida." Tanah itu dijual seharga 18 juta peso atau sekitar Rp15 miliar.
Pemilik lahan juga mengatakan tanah itu sebelumnya pernah diinvestigasi oleh institusi pendidikan antara 1990 dan 1997, juga para arkeolog dari Universitas Bonn Jerman bekerja sama dengan Institut Antropologi dan Sejarah Nasional (INAH) Meksiko dari 2002 sampai 2004.
INAH mengambil langkah hukum terhadap penjualan lahan tersebut, dikutip dari laman Arkeo News, Senin (3/4).
Direktur Pusat Yucatan INAH, Jose Arturo Chab Cardenas menyatakan, pihaknya akan melaporkan tindakan kriminal terhadap pemilik lahan karena mengkomersialisasi monumen arkeologis.
Pengguna media sosial mengecam penjualan lahan ini karena dapat menghilangkan warisan kebudayaan nasional.
Memiliki lahan yang masih mengandung sisa peninggalan arkeologi bukan tindakan ilegal di berdasarkan undang-undang Meksiko, tapi semua peninggalan arkeologi secara konstitusi adalah properti pemerintah federal sehingga mustahil dijual.
(mdk/pan)