Survei: Kepercayaan Terhadap Vaksin Covid Meningkat, Kekhawatiran Efek Samping Turun
Dipimpin bersama oleh Institut Inovasi Kesehatan Global (IGHI) Imperial College London dan perusahaan jajak pendapat YouGov, survei tersebut menemukan kepercayaan pada vaksin COVID-19 telah meningkat di sembilan dari 14 negara yang disurvei, termasuk Prancis, Jepang dan Singapura.
Kepercayaan terhadap vaksin COVID-19 tumbuh, dengan kesediaan orang-orang untuk mendapatkan suntikan meningkat saat vaksin itu diluncurkan di seluruh dunia dan kekhawatiran tentang kemungkinan efek samping memudar, sebuah survei di 14 negara menunjukkan pada Jumat.
Dipimpin bersama oleh Institut Inovasi Kesehatan Global (IGHI) Imperial College London dan perusahaan jajak pendapat YouGov, survei tersebut menemukan kepercayaan pada vaksin COVID-19 telah meningkat di sembilan dari 14 negara yang disurvei, termasuk Prancis, Jepang dan Singapura yang sebelumnya memiliki tingkat kepercayaan yang rendah.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Pemutakhiran terbaru dari survei, yang berlangsung dari 8 Februari hingga 21 Februari, menemukan bahwa orang-orang di Inggris yang paling bersedia, dengan 77 persen mengatakan mereka akan menggunakan vaksin yang dirancang untuk melindungi terhadap COVID-19 jika tersedia pada pekan ini.
Hal itu naik dari 55 persen pada November, tak lama sebelum vaksin COVID-19 pertama - yang dikembangkan bersama oleh Pfizer dan BioNTech - memperoleh persetujuan peraturan untuk digunakan di Inggris.
Dikutip dari laman Antara, Jumat (5/3), warga di Prancis, Singapura, dan Jepang tetap termasuk yang paling sedikit untuk menerima vaksin COVID-19, masing-masing 40 persen, 48 persen dan 48 persen - tetapi kepercayaan diri dari ketiga negara tersebut meningkat sejak November.
Pada November persentase warga di Prancis, Singapura, dan Jepang yang mau divaksin hanya 25 persen, 36 persen dan 39 persen.
Survei tersebut juga menemukan bahwa kekhawatiran atas efek samping vaksin telah memudar di sebagian besar negara, dengan kurang dari setengah (45 persen) dari semua responden saat ini melaporkan kekhawatiran.
Sekali lagi, warga di Prancis, Singapura dan Jepang saat ini paling khawatir tentang efek samping, dengan sekitar 6 dari 10 orang merasa khawatir (56 persen, 59 persen, 61 persen), sedangkan Inggris adalah yang paling tidak khawatir.
Survei terbaru melibatkan lebih dari 13.500 orang di Australia, Inggris, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Israel, Italia, Jepang, Belanda, Norwegia, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, dan Swedia.
Baca juga:
Mimpi Buruk bagi Dunia, Virus Corona Brasil Lebih Menular dan Pasien Sembuh Kena Lagi
Kejahatan Rasial terhadap Warga Asia Meningkat, Dosen dari China Dipukul di Inggris
Waspada, Interpol Sita Vaksin Covid Palsu di China dan Afrika Selatan
Menteri India Lebih Memilih Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Daripada AstraZeneca
Brasil Catat Kasus Kematian Covid-19 Tertinggi, 1.600 Nyawa Melayang dalam Sehari
Arab Saudi Wajibkan Jemaah Haji Tahun Ini Sudah Divaksin Covid-19