Temuan DNA Kuno Ungkap Proses Kawin Silang Antar Manusia Purba
Setelah Homo Sapiens muncul di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu, para ilmuwan memahami para manusia purba hidup bersama dengan hominin lainnya.
Temuan DNA Kuno Ungkap Proses Kawin Silang Antar Manusia Purba
Setelah Homo Sapiens muncul di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu, para ilmuwan sekarang memahami bahwa para manusia purba hidup bersama dengan hominin lainnya. Para ilmuwan menyadari, hominin-hominin tersebut bukanlah nenek moyang langsung kita, melainkan lebih seperti kerabat sepupu. Mereka memiliki akar yang sama tetapi mengikuti garis keturunan yang berbeda.
Sumber: Associated Press (AP)
Pada 2010, ahli genetika asal Swedia, Svante Paabo, bersama timnya berhasil mengatasi tantangan yang kompleks.
Mereka berhasil menyusun potongan-potongan DNA kuno menjadi genom Neanderthal secara lengkap, suatu pencapaian yang sebelumnya dianggap sebagai hal yang tidak mungkin dan membuat Paabo meraih Hadiah Nobel pada tahun sebelumnya. Kemampuan untuk membaca DNA kuno ini membawa revolusi dalam bidang genetika, dan terus mengalami perkembangan.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai perkawinan silang Neanderthal dan manusia modern? Para ilmuwan fokus pada seberapa banyak DNA Neanderthal yang dapat dilihat dalam sampel manusia modern.
-
Kapan kerangka manusia Neanderthal ditemukan? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum. Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Dimana kerangka manusia Neanderthal ditemukan? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum. Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia Neanderthal? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum. Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Siapa yang mengatakan bahwa Neanderthal dan Homo sapiens berkawin silang? Kedua jenis manusia ini tidak hanya hidup di berbagai habitat yang sama, tetapi juga tercatat berkawin silang beberapa kali sebelum kepunahan Neanderthal sekitar 40.000 tahun yang lalu, yang memberi penjelasan mengapa sebagian DNA Neanderthal masih dapat ditemukan di sebagian besar wilayah Eurasia saat ini.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan terkait Denisovan? Para ilmuwan menemukan jejak-jejak paling awal kelompok manusia purba yang dikenal sebagai Denisovan. Mereka berhasil mengidentifikasi artefak batu yang terkait dengan manusia Denisovan berusia 200.000 tahun.
Dengan menggunakan genom Neanderthal dan Denisovan sebagai acuan, para ilmuwan dapat membandingkannya dengan genom manusia modern untuk mencari potongan-potongan DNA yang serupa. Dalam proses ini, mereka menemukan jejak-jejak persilangan yang jelas.
Data DNA menunjukkan, manusia modern (Homo Sapiens) melakukan perkawinan dengan kelompok Neanderthal dan Denisovan. Penelitian ini bahkan mengungkap keberadaan "populasi misterius" lainnya, kelompok dengan bagian dari kode genetik kita, meskipun fosil mereka belum ditemukan.
“Mereka tidak memiliki peta, mereka tidak tahu ke mana mereka pergi,” jelas Direktur Human Origins Program Smithsonian, Rick Potts.
“Tetapi ketika melihat dari lereng bukit berikutnya ke lembah berikutnya, (mereka) bertemu dengan populasi orang-orang yang tampak sedikit berbeda dari diri mereka sendiri, namun berpasangan dan bertukar gen.”
Sulit untuk menentukan dengan pasti kapan dan di mana interaksi ini terjadi. Nenek moyang kita kemungkinan bercampur dengan Neanderthal segera setelah meninggalkan Afrika dan menuju Eropa. Mereka mungkin bertemu dengan Denisovan di beberapa wilayah Asia Timur dan Tenggara.Dalam beberapa tahun terakhir, peneliti berhasil mengambil DNA dari hominin purba, termasuk nenek moyang awal manusia dan kerabat lain yang berjalan dengan dua kaki. Teknologi DNA kuno telah mengubah cara kita mempelajari sejarah manusia dan terus berkembang pesat, dengan berbagai penelitian yang terus mengeksplorasi genom manusia di masa lalu.
Dengan semakin banyaknya fosil dan artefak yang ditemukan, temuan DNA ini membawa kita pada konsep menarik. Sebagian besar sejarah manusia, kita berbagi planet ini dengan jenis manusia purba lainnya.
Namun, banyak yang berharap dengan kemajuan teknologi DNA, kita akan dapat melakukan perjalanan lebih jauh ke masa lalu dan mendapatkan genom kuno dari berbagai belahan dunia, sehingga menambahkan lapisan tambahan pada pemahaman kita tentang sejarah manusia.
Meskipun hanya kita yang masih hidup, kelompok purba lainnya memegang peran penting dalam sejarah dan kehidupan saat ini. Mereka merupakan bagian dari warisan kemanusiaan yang menghubungkan setiap individu.
- Ilmuwan Ungkap Nenek Moyang Manusia Lewat Rute Ini Saat Keluar dari Afrika 84.000 Tahun Lalu
- Siku dan Bahu Manusia Hasil Evolusi dari Primata yang Hidup di Pohon, Berfungsi sebagai 'Rem'
- Homo Bodoensis, Spesies Baru Manusia Purba Ditemukan di Ethiopia, Hidup Sekitar 774.000 Tahun Lalu
- Mengenal 8 Ciri-ciri Manusia Purba Homo Sapiens, Nenek Moyang Manusia Modern