Thailand Waspadai Kemunculan Flu Tomat, Pantau Ratusan Kasus di India
Dia menuturkan gejala tersebut mirip dengan gejala penyakit tangan, kaki, dan mulut pada anak-anak.
Thailand kini tengah mewaspadai munculnya wabah flu tomat yang sudah menyebar di India.
Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand Dr. Opart Karnkawinpong mengatakan, flu tomat di India paling banyak menyerang anak-anak di bawah 5 tahun, karena penyakit ini mudah menular melalui kontak fisik. Anak-anak kecil paling rentan karena mereka cenderung memasukkan sesuatu ke dalam mulut mereka.
-
Kapan tomat-tomat itu ditemukan? Tomat tersebut, atau lebih tepatnya sisa-sisa tomat itu, kini telah ditemukan oleh kru ISS.
-
Kapan Tomat Hijau dipanen? Tomat hijau memiliki tekstur yang lebih keras daripada tomat sayur karena dipanen sebelum waktunya.
-
Kapan KTT ke-20 ASEAN-India dihelat? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Apa yang dilakukan Bunga Zainal saat berada di India? Kali ini, Bunga membagikan potret saat mengikuti prosesi ibadah agama Sikh di India.
-
Siapa saja yang ikut dalam Perang Tomat? Dengan berbekal ribuan buah tomat, para peserta yang jumlahnya mencapai 700 orang ini saling menyerang satu sama lain.
-
Bagaimana para tunawisma di India menghangatkan tubuhnya di tengah suhu dingin? Mereka yang menghabiskan hidupnya hanya di jalanan harus melakukan berbagai cara untuk tetap menghangatkan tubuhnya. Mulai dari membungkus tubuhnya dengan selimut atau kain tebal hingga menghangatkan diri di dekat api unggun.
Dia mengatakan sekitar 100 kasus telah ditemukan di India sejauh ini, tetapi tidak ada kematian.
Dikutip dari laman Thai PBS World, Senin (29/8), gejala flu tomat mirip dengan flu biasa dan termasuk demam dan nyeri otot, diikuti ruam merah dan lecet pada kulit, yang menyerupai tomat kecil, kata Dr. Opart.
Dia menuturkan gejala tersebut mirip dengan gejala penyakit tangan, kaki, dan mulut pada anak-anak. Jika timbul kasus di Thailand, kata dia, metode serupa yang digunakan untuk mengobati penyakit tangan, kaki, dan mulut bisa diterapkan.
Ia mengimbau para orang tua untuk menjaga anak-anaknya yang masih kecil, terutama soal kebersihan, dengan sering membersihkan mainannya.
Reporter Magang: Gracia Irene
Baca juga:
Waspada Flu Tomat, Penyakit Baru dari Virus Menular yang Menyerang Anak-Anak di India
Menkes: Fatalitas Cacar Monyet Sangat Rendah, Hanya 0,03 Persen
Gejala Terinfeksi Virus Langya: Demam, Batuk, hingga Nyeri Otot
Menkes soal Virus Langya: Belum Masuk Varian Dalam Pengawasan WHO
Pakar: Belum Ada Bukti Virus Langya Bisa Menular Antar Manusia
Studi: Perubahan Iklim Memicu 218 Penyakit Menular Makin Berbahaya