Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
- 5 Orang Jadi Tersangka Tewasnya Tahanan Polsek Bukit Raya, Ini Motifnya
- Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
- Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
- Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Tiga orang terjebak di sebuah pulau kecil dan terpencil di Samudra Pasifik selama seminggu. Mereka kemudian mencari bantuan dengan menulis "Help" di atas pasir pantai dan berhasil diselamatkan.
Tiga orang pelaut tersebut menyusun kata "Help" menggunakan daun palem. Lalu mereka diselamatkan operasi Angkatan Laut AS dan Patroli Laut, seperti dikutip dari laman ITV, Sabtu (13/4).
Tiga pria tersebut terjebak di pulau tersebut saat pergi memancing ke perairan di sekitar Pikelot Atoll, bagian dari Mikronesia.
Perahu yang mereka tumpangi dihantam gelombang besar dan mengalami kerusakan mesin.
Setelah perahu mereka rusak, mereka berhasil mendarat di Pikelot kecil yang tidak berpenghuni, tetapi radio mereka kehabisan baterai sebelum mereka dapat meminta bantuan.
Mereka kemudian mengumpulkan daun-daun palem dan merangkainya membentuk kata "HELP" di pantai, menurut anggota Patroli Laut.
Selama seminggu mereka terdampar dan bertahan hidup dengan memakan kelapa dan air bersih dari sumur kecil di pulau tersebut.
Menurut para pejabat, Pikelot merupakan pulau yang sangat terpencil. Pulau ini merupakan bagian dari Negara Federasi Mikronesia, sebuah negara Pasifik antara Filipina dan Hawaii yang terdiri dari lebih dari 600 pulau yang tersebar di sekitar 2,5 juta kilometer persegi lautan.
Pejabat Patroli Laut mengatakan jet pengintai P-8A Angkatan Laut AS yang dikirim dari Pangkalan Udara Kadena di Okinawa, Jepang, melihat tanda “HELP” dari daun palem di pantai pada 7 April. Setelah persediaan penting dan peralatan komunikasi dijatuhkan, mereka bergegas melakukan upaya penyelamatan.