Tim gabungan Kemlu, Polri, TNI, dan BIN berangkat ke Yaman
Tim dengan fokus evakuasi WNI dan staf KBRI ini terbang ke zona konflik nanti malam
Situasi Yaman setelah kontak senjata antara kelompok pemberontak Houthi dengan Liga Arab semakin membahayakan warga sipil, termasuk WNI yang sedang mukim di sana.
Kementerian Luar Negeri menyatakan rencana menerjunkan armada gabungan yang terdiri dari pihaknya dibantu personil Polri, TNI Angkatan Udara, dan Badan Intelijen Negara (BIN) sudah matang. Misi evakuasi seluruh WNI di Yaman segera digelar, seperti disampaikan Wakil menteri Luar Negeri Indonesia, A. Mohammad Fachir,
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa GamaWarni dikembangkan? Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa GamaWarni dibuat karena saat ini Indonesia masih menggunakan dan mengimpor pewarna sintetis untuk tekstil dalam kapasitas besar. Data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2021 mengatakan bahwa impor pewarna sintetis ke Indonesia selama 5 tahun terakhir mencapai 42.000 ton per tahun.
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Kapan Ndalem Yudanegara dibangun? Bangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921.
-
Bagaimana Ndalem Yudanegara dibangun? Bangunan itu dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII, tepatnya antara tahun 1877-1921. Sebelumnya bangunan tersebut ditempati oleh GKR. Dewi, puteri Sri Sultan HB VII dan GKR Kencono.
-
Kapan Wildan meninggal? Orang tua dari mendiang Wildan Rochmawati, mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes), hadir pada wisuda untuk mewakili anaknya yang meninggal karena kecelakaan di sekitar kampusnya berkuliah pada dua hari lalu, menjelang wisuda.
"Tim berangkat malam ini," ungkapnya saat memberikan jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (1/4).
Rencana evakuasi ini sebetulnya sudah direncanakan pemerintah sejak beberapa bulan lalu, sebelum kondisi Yaman memburuk. Namun karena kini Liga Arab menggelar invasi, beberapa persiapan awal terpaksa diubah, misalnya rute penyelamatan warga dan staf KBRI di Yaman.
"Sekarang intinya lebih aktivasi langkah yang telah direncanakan," kata Fachir.
Status di negara tetangga Saudi itu telah masuk keadaan darurat setelah dubes Indonesia untuk Yaman mendeklarasi hal tersebut. Selain WNI, petugas KBRI yang telah mengungsi juga jadi perhatian pemerintah untuk diselamatkan.
"Bagaimana secepatnya langkah evakuasi dilakukan dan dimaklumi oleh rekan-rekan semua, sejumlah pejabat kita juga sudah ada yang mengungsi" tambahnya.
Dinamika rute evakuasi menurut Fachir terus berubah sepanjang hari. Namun pemerintah mengklaim sudah memiliki empat kawasan transit paling aman.
"Nantinya ada 4 titik aman, seperti di Oman, Salala, Hadramaut, dan Al Mukalla. Kita doakan tim ini bertugas dengan sebaik-baiknya dan krisis ini cepat selesai" tutup Fachir.
Dari data pemerintah, ada 4.159 WNI yang tersebar di berbagai wilayah di Yaman. Ketika kondisi belum seburuk sekarang, ada 141 orang dari 175 WNI mendaftar pemulangan, telah sukses kembali ke Tanah Air.
Mayoritas WNI di negara tersebut adalah mahasiswa sebanyak 2.626 orang, serta pekerja profesional di bidang minyak dan gas sebanyak 1.488 orang
(mdk/ard)