TKI Saudi alami gangguan jiwa karena kerap disiksa majikan
Akibat disiksa majikan mereka bisa mengalami depresi hingga membunuh atau bunuh diri.
Karni binti Medi Tarsim, tenaga kerja wanita asal Brebes, Jawa Tengah, kini sedang menunggu eksekusi hukuman mati dari pemerintah Arab Saudi karena membunuh anak majikannya pada September 2012.
Rekannya, Zainab Binti Duhri Rupa, sesama asal Brebes, dua hari lalu sudah menemui ajal dihukum pancung oleh pemerintah Saudi lantaran membunuh majikan pada 1999.
Setelah diperiksa oleh psikiater bernama Dr Khalid Al-Oufi, Karni dinyatakan sedang mengalami gangguan jiwa. Begitu pula dengan Zainab. Polisi Saudi meyakini Zainab sedang mengalami gangguan mental ketika membunuh majikannya, seperti dilansir situs migrant-rights.org, Maret 2013 lalu.
Polisi Saudi mengatakan keadaan gangguan jiwa dialami Zainab itu disebabkan oleh perlakukan kasar atau penyiksaan dari majikannya. Namun fakta ini tidak dipertimbangkan di pengadilan sehingga Zainab tetap dieksekusi dan Karni juga tinggal menunggu waktu.
Al Oufi mendesak para psikolog dan konselor mencari tahu apa penyebab para buruh migran di Saudi mengalami gangguan jiwa sehingga berbuat kekerasan seperti membunuh.
Konselor Saudi bernama Muhammad Al-Sheikh mengatakan ketika orang merasa ditekan dan disiksa mereka bisa membalas dengan segala cara.
Polisi Saudi pada 2012 mengakui kebanyakan kejahatan dilakukan para pembantu rumah tangga adalah akibat perlakuan buruk para majikan.
Bentuk penyiksaan psikologis dan fisik bisa memuncak pada suatu waktu dan mendorong korban berbuat kekerasan atau bunuh diri. Zainab pernah mengatakan kepada temannya, majikan dia kerap memperlakukan dia dengan kejam, misalnya menyiramnya dengan air panas.
Namun pengadilan tetap menutup mata akan penyebab kejadian ini dan terdakwa pun jarang diberikan bantuan hukum sehingga mereka sesungguhnya menjalani pengadilan yang tidak adil.