Tolak Permukiman di Tepi Barat, Menlu RI Sebut Israel Aneksasi Palestina
Indonesia secara tegas menentang tindakan Israel membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina.
Pemerintah Indonesia secara tegas menolak langkah Israel membangun permukiman di wilayah Palestina. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut tindakan itu bagian dari aneksasi atau pengambilan paksa wilayah yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
"Indonesia secara tegas menentang tindakan Israel membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina. Pembangunan permukiman ilegal tersebut merupakan de facto aneksasi," ujar Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/11).
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Kapan pria Palestina dibebaskan dari penjara Israel? Pria Palestina Moazaz Obayat dibebaskan dari penjara oleh otoritas Israel dalam kondisi memprihatinkan. Melansir dari video unggahan akun Instagram @eye.on.palestine, Rabu (10/7) Moazaz Obayat tampak dituntun oleh seorang rekannya karena keterbatasan fisik.
-
Apa bentuk penyiksaan yang dialami tahanan Palestina di penjara Israel? Salah satu tahanan, Fadi Bakr, seorang mahasiswa hukum dari Kota Gaza, menggambarkan interogasi selama empat hari sebagai "empat hari terburuk dalam hidupnya". Sebelum diinterogasi, dia dibawa ke "ruang disko". Di ruang itu musik diputar dengan volume keras hingga telinganya mengeluarkan darah.Tahanan lain bersaksi bahwa selama diinterogasi dia dipaksa duduk di atas tongkat logam yang menembus duburnya. Pernyataannya sangat mirip dengan laporan Unrwa yang mengutip seorang tahanan yang bersaksi bahwa para interogator "membuat saya duduk di atas sesuatu seperti tongkat logam panas dan rasanya seperti api".
-
Mengapa Israel menentang pengakuan negara Palestina? Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan pengakuan tersebut merupakan serangan terhadap kedaulatan Israel dan membahayakan keamanannya, meskipun ia tidak menjelaskan detailnya.
-
Bagaimana Israel merespon pengakuan negara Palestina? Sebagai tanggapan, Israel menarik duta besarnya untuk Irlandia, Norwegia, dan Spanyol. Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, melakukan tindakan provokatif dengan mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, menyatakan bahwa situs suci tersebut "hanya milik negara Israel."
-
Kenapa warga Yahudi Israel meludahi pria Kristen Palestina? Saya pribadi telah menyaksikan hal ini berkali-kali di Yerusalem:Yahudi Zionis meludahi seorang ayah Kristen Palestina yang berjalan dengan damai bersama putranya di jalan. Yahudi lainnya menyemprotkan lada ke matanya," tulis unggahan.
Retno menegaskan pembangunan permukiman ilegal Israel di tepi barat sangat bertentangan dengan hukum internasional dan berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB. Tindakan itu juga menjadi penghalang dari upaya perdamaian kedua negara.
"Menjadi penghalang upaya perdamaian berdasarkan resolusi dua negara. Yang terakhir, Indonesia mengatakan kita mendesak masyarakat internasional bersatu, untuk memberikan dukungan bagi rakyat Palestina," jelas Retno.
Sikap Amerika Serikat
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan pada Senin 18 November bahwa Amerika Serikat sedang melunakkan posisinya pada status permukiman Israel di Tepi Barat Palestina yang diduduki.
Ini merupakan ancang-ancang kebijakan terbaru dari pemerintahan Presiden Donald Trump yang memutarbalik konsistensi kebijakan luar negeri AS atas isu tersebut selama puluhan tahun.
Pompeo mengatakan pemerintahan Presiden Donald Trump tidak akan lagi mematuhi pendapat hukum Departemen Luar Negeri 1978, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (19/11/2019).
Memorandum Hansell dan Posisi AS Atas Permukiman Israel di Tepi Barat. Pendapat hukum 1978 dikenal sebagai Memorandum Hansell.
Itu telah menjadi dasar penentangan AS --yang dinarasikan dengan hati-hati-- terhadap pembangunan permukiman selama lebih dari 40 tahun kebijakan luar negerinya.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com