Tradisi India, orangtua suruh anak berguling di atas kotoran sapi
Mereka meyakini praktik itu membuat anak mereka terlindung dari penyakit.
Rakyat India punya tradisi menyuruh anak mereka berguling-guling di atas hamparan kotoran sapi supaya terlindung dari berbagai penyakit.
Sejumlah orangtua rela mengantre di sebuah desa kecil di Betul, Madya Pradesh, untuk menunggu giliran anak mereka berguling di atas kotoran sapi, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Kamis (3/12).
Selain itu, mereka meyakini kotoran sapi itu bisa membawa keberuntungan dan hidup yang sehat.
Praktik itu biasa dilakukan sehari setelah festival Hindu Diwali. Sehari setelah Hari Perayaan, para orangtua memanjatkan doa kepada para dewa Hindu sebelum mulai menyuruh anaknya berguling menjatuhkan diri di atas kotoran sapi. Terkadang bahkan bayi pun ikut digulingkan di atas kotoran sapi itu.
Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun dan warga setempat mengatakan anak-anak mereka mendapat keuntungan setelah menjalankan pratik itu.
Praktik ini berlangsung dari pagi hingga sore setelah semua anak mendapat giliran.
Berikut video tradisi itu.
-
Mengapa Nursyah suka menari ala India? Hal ini tidak terlepas dari kecintaannya pada musik dangdut dan Bollywood.
-
Apa yang dilakukan rakyat Indonesia untuk membantu India? Pernah ada momen di mana rakyat Indonesia dengan suka rela iuran beras untuk India. Beras-beras dari persawahan daerah pedalaman diangkut dengan cikar menuju titik kumpul.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal di India? Selain itu, para ilmuwan menemukan berbagai artefak pemakaman, seperti lebih dari 100 gelang dan 27 manik yang terbuat dari cangkang, vas keramik, mangkuk, piring, periuk, kendi kecil, gelas kimia, pot tanah liat, cangkir air, botol, dan toples.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Bagaimana Nursyah mempersiapkan penampilan tari India nya? Ternyata ia sudah berdandan ala gadis India sejak subuh, totalitas banget. Menariknya, Nursyah mengungkapkan bahwa semua pakaian yang ia kenakan pada hari itu adalah hasil karyanya sendiri, dari kepala hingga kaki. Bahkan, ia juga merancang ulang sepatunya dengan jahitan tangan agar sepadan dengan pakaian merahnya.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional di Indonesia? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.