Trump Tolak Dengarkan Rekaman Pembunuhan Jamal Khashoggi Karena Terlalu Kejam
Trump menolak mendengarkan rekaman yang menyuarakan penderitaan Khashoggi. Trump menilai hal itu terlalu mengerikan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku tidak ingin mendengarkan rekaman suara berisi momen-momen saat wartawan Jamal Khashoggi dibunuh. Khashoggi tewas di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.
Pemerintah Turki meyakini Khashoggi dibunuh atas perintah penguasa Saudi. Turki memperkuat klaim tersebut dengan menyerahkan rekaman suara saat detik-detik Khashoggi disiksa hingga kehilangan nyawanya kepada AS.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Meski demikian, Trump menolak mendengarkan rekaman yang menyuarakan penderitaan Khashoggi. Trump menilai hal itu terlalu mengerikan.
"Saya tidak ingin mendengarkan rekaman itu. Tidak ada alsan bagi saya untuk mendengarkan rekaman itu," kata Trump, dalam sebuah wawancara, dikutip dari Middle East Monitor, Senin (19/11).
"Saya tahu semua yang terjadi dalam rekaman itu tanpa harus mendengarkannya. (Rekaman) Itu sangat kejam, ganas, dan mengerikan," lanjutnya.
Di tengah tekanan internasional yang meminta agar AS memberi sanksi kepada Saudi yang diduga terlibat dengan pembunuhan Khashoggi, Trump menegaskan bahwa pihaknya akan tetap mempertahankan aliansi dengan Saudi. Menurutnya, kasus Khashoggi dengan kerja sama antara AS dan Saudi tidak ada kaitannya.
"Kejadian itu tidak ada hubungannya dengan kerja sama kami. Terlebih, banyak orang yang mengatakan bahwa Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman sama sekali tidak tahu tentang pembunuhan itu," jelasnya.
Pernyataan Trump bertentangan dengan penemuan CIA yang mengungkapkan bahwa pembunuhan Khashoggi dilakukan atas perintah Pangeran Muhammad. Temuan itu sudah dilaporkan CIA kepada administrasi Trump yang hingga kini masih menyangkalnya.
"Temuan CIA masih terlalu dini. Kemungkinan besar tidak akan ada orang yang mengetahui siapa yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi," ujar Trump.
Sikap Trump memicu tekanan dari para anggota parlemen senior dari Partai Demokrat maupun Republik. Mereka menilai Trump seharusnya bertindak lebih keras terhadap Saudi. Beberapa bahwa mendesak agar Trump menunda penjualan senjata ke Saudi dan menghentikan dukungannya kepada Pangeran Muhammad. Namun sejauh ini Trump masih mengabaikan tekanan itu.
AS memang memberlakukan sanksi ekonomi terhadap 17 pejabat Saudi yang diduga memainkan peran dalam kasus pembunuhan Saudi. Namun hingga kini pemerintah masih enggan menargetkan sanksi kepada pemerintah Saudi.
Baca juga:
Trump akan rilis laporan lengkap pembunuhan Khashoggi dua hari ke depan
CIA Simpulkan Pangeran Muhammad bin Salman Perintahkan Khashoggi Dibunuh
Turki Klaim Rekaman Kedua Berdurasi 15 Menit Buktikan Pembunuhan Khashoggi Terencana
Jaksa Saudi Tuntut Hukuman Mati Bagi Lima Pembunuh Khashoggi
Koper Pembunuh Khashoggi Berisi Gunting hingga Alat Suntik