Trump: usir muslim paling efektif caranya ditembak peluru darah babi
Komunitas muslim AS (CAIR) menyesalkan pidato Trump akhir pekan lalu karena bisa memicu kekerasan
Bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, dalam kampanye akhir pekan lalu mengusulkan salah satu metode mengusir warga muslim paling efektif. Caranya yakni menembaki muslim AS dengan peluru yang sudah dicelupkan dalam darah babi.
Pernyataan Trump ini sangat disayangkan oleh Dewan hubungan Amerika-Islam (CAIR). "Apa yang diucapkan (Trump) bisa memicu kekerasan terhadap komunitas muslim," kata Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad, seperti dilaporkan Alarabiya, Senin (22/2).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Komunitas Muslim AS menilai pernyataan pengusaha kondang AS itu sudah beebrapa kali kelewat batas. Selain tidak beradasar pada fakta, komentar-komentar Trump tentang umat Islam menurut CAIR hanya berdasar pada kebencian.
Trump dalam kampanye di selatan California, pekan lalu, menyatakan dukungannya terhadap metode penyiksaan waterboarding dan cara interogasi lain terhadap tahanan terduga teroris beragama Islam di Penjara Guantanamo.
Di sela-sela pidato soal terorisme itulah, Trump lantas menceritakan kisah Jenderal Ekspedisi AS, John Pershing, yang berhasil menghalau serangan suku muslim di Filipina pada awal 1900-an. Pershing hanya berbekal menembaki mereka menggunakan peluru yang dicelupkan dalam darah babi yang haram bagi umat Islam. CAIR menyebut cerita ini omong kosong belaka.
Trump masih melaju dalam pemilihan internal Partai Republik, menjaga peluang menjadi presiden AS. Selepas kalah dari Ted Cruz di Kaukus Iowa, konglomerat properti dan kasino itu berbalik menang di pemilihan tipe primary di New Hampshire dan South Carolina. Trump unggul jauh (32,5 persen) dibanding pesaing dekat seperti Ted Cruz atau Senator Marco Rubio.
Baca juga:
Paus Fransiskus: Trump tidak pantas disebut Kristen
Obama yakin Donald Trump tidak akan terpilih jadi Presiden AS
Donald Trump mengaku siap usir bocah pengungsi Suriah dari AS
Lawan Islam radikal, Donald Trump diusulkan raih Nobel Perdamaian
Balas hasil Iowa, Donald Trump dan Bernie Sanders menang primary