Tunangan Terbitkan Buku untuk Mengenang Jamal Khashoggi
Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz (37) mengumumkan penertiban buku memoar untuk mengenang Khashoggi yang dibunuh empat bulan lalu. Khashoggi yang merupakan kolumnis The Washington Post dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober lalu saat mengurus dokumen pernikahannya dengan Cengiz.
Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz (37) mengumumkan penertiban buku memoar untuk mengenang Khashoggi yang dibunuh empat bulan lalu. Khashoggi yang merupakan kolumnis The Washington Post dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober lalu saat mengurus dokumen pernikahannya dengan Cengiz.
Buku yang berjudul Jamal Khashoggi: Hidup, Perjuangan, dan Rahasia itu terinspirasi dari buku catatan atau diari pribadinya. Diari itu mendokumentasikan pertemuan pertamanya dengan Khashoggi dan juga mengungkap kepribadian Khashoggi dan hubungannya dengan kawan dan keluarganya. Demikian dilansir dari Al Jazeera, Selasa (5/2).
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Bagaimana pemerintah Arab Saudi menghadapi pemberontakan di Masjidil Haram? Pemerintah Arab Saudi, yang dipimpin oleh Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud, merespons dengan memobilisasi pasukan keamanan untuk mengatasi pemberontakan.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa yang dianggap sebagai pemain Arab Saudi yang ahli dalam memprovokasi lawan? Salah satu pemain Arab Saudi yang dikenal piawai memprovokasi lawan adalah Ali Al Bulayhi. Ia memiliki reputasi sebagai aktor watak yang piawai memancing emosi lawan.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
Menyusul menghilangnya Khashoggi, pihak berwenang Arab Saudi awalnya bersikeras wartawan itu meninggalkan konsulat sebelum menghilang. Namun kemudian pernyataan itu diralat dan menyebut Khashoggi telah terbunuh dalam operasi yang mereka sebut dilakukan oleh "unsur jahat".
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali menyerukan agar dilakukan investigasi penuh atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Dia juga kembali mengecam Amerika Serikat (AS) karena tidak mengambil sikap yang lebih keras terhadap Arab Saudi dalam kasus ini.
Erdogan juga meminta jawaban dari Arab Saudi atas kelanjutan kasus pembunuhan Khashoggi yang terjadi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul awal Oktober 2018.
"Saya tidak memahami kebungkaman Amerika ketika serangan mematikan itu terjadi, dan bahkan setelah anggota CIA mendengar rekaman yang kami berikan," kata Erdogan saat diwawancara stasiun radio nasional, TRT pada Senin (4/2) sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Selasa (5/2).
"Kami ingin semuanya dijelaskan karena ada kekejaman, ada pembunuhan," ujarnya seraya menambahkan pembunuhan itu bukan hal wajar.
Erdogan sejak lama bersikeras bahwa perintah pembunuhan Khashoggi di konsulat jenderal di Istanbul itu atas perintah petinggi teratas pemerintah Arab Saudi. Dalam wawancara itu, Erdogan menyampaikan pembunuhan Khashoggi direncanakan 22 orang, 15 orang yang datang ke Istanbul menggunakan dua pesawat dan mengunjungi konsulat di hari terjadinya pembunuhan.
"Ketika mereka (Arab Saudi) menyampaikan, '22 orang ditangkap saat ini'. Meskipun demikian, kami memiliki beberapa informasi. Beberapa dari mereka mungkin telah diambil. Mereka mungkin menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Karena sistem di sana bekerja sangat aneh," kata dia.
Baca juga:
Erdogan Heran AS Bungkam atas Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi
Penyelidik dari PBB Dilarang Masuk ke Lokasi Pembunuhan Jamal Khashoggi
Tim Penyelidik PBB untuk Pembunuhan Jamal Khashoggi Tiba di Turki
Sampai Kapan Raja Saudi Bisa Melindungi Pangeran bin Salman?
Ahli PBB Pimpin Penyelidikan Kasus Pembunuhan Khashoggi
Turki Siapkan Penyelidikan Internasional Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi