Turki Deportasi Pejuang ISIS ke Amerika Setelah Tertahan di Perbatasan Yunani
Anggota ISIS asal Amerika Setikat (AS) yang terjebak selama beberapa hari di perbatasan Turki dan Yunani akhirnya dideportasi ke AS pada Jumat, kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu.
Anggota ISIS asal Amerika Setikat (AS) yang terjebak selama beberapa hari di perbatasan Turki dan Yunani akhirnya dideportasi ke AS pada Jumat, kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu.
"Warga Amerika di perbatasan dengan Yunani telah dipulangkan dari Istanbul dengan pesawat terbang ke AS," kata Soylu yang dikutip media Turki, dilansir dari laman Alarabiya, Sabtu (16/11).
-
Kapan deportasi para intelektual Armenia dimulai? Operasi dimulai pada jam 8 malam. Di Konstantinopel, aksi dipimpin oleh Bedri Bey, Kepala Polisi Konstantinopel. Pada malam tanggal 24–25 April 1915, dalam gelombang pertama, 235 hingga 270 pemimpin Armenia di Konstantinopel, pendeta, dokter, editor, jurnalis, pengacara, guru, politisi, dan lainnya ditangkap atas instruksi Kementerian Dalam Negeri.
-
Bagaimana deportasi para intelektual Armenia dilakukan? Mereka ditahan selama satu hari di kantor polisi dan Penjara Pusat. Pada gelombang kedua angka deportasi mencapai antara 500 dan 600 orang.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa tujuan utama dari deportasi para intelektual Armenia? Peristiwa tersebut digambarkan oleh para sejarawan sebagai serangan pemenggalan kepala, yang dimaksudkan untuk menghilangkan kepemimpinan penduduk Armenia dan peluang mereka untuk melakukan perlawanan.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
Pria tersebut, diidentifikasi atas nama Muhammad Darwis B, seorang warga negara AS keturunan Yordania, ditangkap di Suriah dan dicurigai memiliki keterkaitan dengan ISIS, menurut kantor berita Anadolu.
Pihak berwenang Turki mengatakan AS awalnya menolak menerima Darwis, dan dia memilih dideportasi ke Yunani, hanya saja pihak berwenang Yunani tak mengizinkan yang bersangkutan memasuki Yunani pada Senin lalu.
Dia kemudian terjebak di wilayah tak bertuan antara perbatasan, dekat Provinsi Edirne di Turki timur laut. Penjaga perbatasan Turki memberikan Darwis makanan dan sebuah mobil tempat istirahat pada malam hari.
Turki mengkritik negara-negara Barat karena tidak mau memulangkan anggota ISIS, dan terakhir menyiarkan rencananya untuk mendeportasi para ekstremis ke negara asalnya. AS pun kemudian mengeluarkan keputusan bersedia menerima kembali Darwis.
Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan pekan lalu bahwa terdapat hampir 1.200 anggota ISIS dalam tahanan di Turki, dan telah menangkap 287 selama serangan di Suriah. Surat kabar Hurriyet mengatakan pada hari Rabu bahwa 959 tersangka sedang dipersiapkan untuk dideportasi, dengan jumlah terbesar berasal dari Irak, Suriah dan Rusia.
Erdogan Berkeras Deportasi Tahanan ISIS ke Eropa dan AS
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memperingatkan negara-negara Barat bahwa pihaknya akan melanjutkan pembebasan anggota ISIS dan mendeportasi mereka ke negara asal jika Barat tetap menekan Turki dengan sejumlah sanksi.
Pada Selasa, sebelum bertolak dari Ankara menuju Amerika Serikat, Erdogan menyampaikan kepada wartawan dia mengincar negara-negara Uni Eropa yang telah mengusulkan sistem untuk menjatuhkan sanksi pada Turki atas pengeboran gasnya yang dinilai ilegal di Mediterania timur. Pernyataan tersebut disampaikan Erdogan sehari setelah Turki mengatakan mulai mendeportasi anggota ISIS yang telah ditangkap, memulai program memulangkan para tahanan yang berasal dari negara Eropa.
Erdogan juga menindak tegas seorang tahanan Amerika yang dideportasi pada Senin dan terdampar di perbatasan Yunani-Turki setelah ditolak polisi perbatasan Yunani. Pejabat Turki mengatakan pada hari Senin bahwa anggota ISIS yang merupakan warga AS itu ditangkap bulan lalu di Suriah timur laut.
"Kami mulai mengembalikan anggota ISIS ke negara mereka dan tentunya ada desakan serius," kata Erdogan dilansir dari New York Times, Rabu (13/11).
Dia menambahkan, Turki bertanggung jawab untuk menangani eksodus anggota ISIS, dan sekarang negara asal mereka harus memutuskan apa yang harus dilakukan.
"Bukan urusan kami jika mereka terjebak di perbatasan atau tidak," ujarnya menanggapi tahanan ISIS asal AS.
"Kami akan tetap memulangkan mereka, jadi jika mereka mau menerima atau tidak itu sama sekali bukan urusan kami," lanjutnya.
Berdasarkan pernyataan polisi Yunani, tahanan tersebut dikawal ke pos perbatasan Yunani pada hari Senin oleh petugas Turki. Namun tahanan itu mengatakan dia tidak ingin memasuki Yunani dan dikirim kembali ke Turki.
Kemudian pada hari itu, pria itu kembali ke pos perbatasan Yunani dan meminta izin memasuki wilayah Yunani, namun dia ditolak penjaga perbatasan Yunani. Pejabat Turki membantah bahwa pria itu telah dideportasi secara paksa dan mengatakan kepada media Turki bahwa ia telah meminta pergi ke Yunani daripada kembali ke AS.
Pada Senin dan Selasa, media berita Turki menayangkan gambar pria yang mondar-mandir dan melambai ke arah kamera dari zona penyangga antara kedua negara. Pria itu diidentifikasi sebagai Muhammad Darwish B, dalam laporan berita Turki, namun tidak mengungkapkan nama keluarganya. Dia keturunan Yordania tetapi memiliki paspor Amerika, kata laporan itu.
Pejabat Turki di perbatasan menggunakan kendaraan polisi untuk menghalangi pandangan daerah penyangga dan untuk mencegah pria tersebut berbicara kepada jurnalis melalui pagar. Juru bicara Kedutaan AS di Ankara mengatakan mengetahui kasus ini tetapi tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut. Dia menambahkan bahwa layanan konsuler untuk pria itu sedang diatur.
(mdk/pan)