Video pemerkosaan massal di India diperdagangkan secara bebas
Peredaran video ini dari si pelaku pemerkosaan kemudian disebarkan ke pembeli. Paling banyak video ini dijual di Uttar Pradesh, wilayah tempat terjadinya pemerkosaan. Harganya mencapai Rp 2 ribu hingga Rp 40 ribu.
Video pemerkosaan massal yang dilakukan sekelompok orang diperjual belikan secara bebas di India. Pria di Negeri Bollywood itu pun dapat membeli video sadis tersebut di mana saja.
Ada sedikitnya 12 klip dalam satu video tersebut. Dalam klip itu termasuk kekerasan seksual pada anak. Video itu bahkan bisa langsung dikirim oleh si penjual ke ponsel pembeli.
-
Bagaimana Kelurahan Sadar Hukum di DKI Jakarta diwujudkan? Melalui pelaksanaan pembinaan kelompok keluarga sadar hukum (Kadarkum), pengembangan kelurahan binaan, sampai dengan terbentuknya kelurahan sadar hukum,"
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang dilakukan rakyat Indonesia untuk membantu India? Pernah ada momen di mana rakyat Indonesia dengan suka rela iuran beras untuk India. Beras-beras dari persawahan daerah pedalaman diangkut dengan cikar menuju titik kumpul.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Peredaran sejumlah video itu ditemukan paling banyak di Uttar Pradesh, di mana para pemerkosa merekam aksi keji mereka ke sejumlah gadis di bawah umur.
Video in berakhir di tangan para pedagang, yang membangun bisnis ini menjadi sebuah ladang untung. Mereka menjual video tersebut berkisar antara 10 rupee hingga 200 rupee (setara Rp 2 ribu hingga Rp 40 ribu) kepada para pelanggan.
Dikutip dari Daily Mail, Rabu (2/11), para penjual ini pintar menjualkan dagangannya. Mereka menutupi jejak sehingga tidak ada yang tahu jika mereka menjajakan video pemerkosaan.
"Kami hanya menjualnya kepada yang bertanya ke kami," ujar seorang penjual.
Di sebuah desa di utara Uttar Pradesh, seorang pria mengatakan dia secara berkala menonton video pemerkosaan tersebut yang dibelinya di desa tetangga. Pria tak menyebutkan namanya itu mengatakan dia menyimpan video tersebut di laptopnya.
Saat ditanya mengapa dia menonton video pemerkosaan sadis tersebut, pria itu menjawab, "untuk ketenangan pikiran."
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Saharanpur, A K Shahi mengatakan tidak mengetahui mengenai hal ini.
"Video pemerkosaan? Apa itu?" ucapnya saat ditanya.
Begitu pula dengan Inspektur Jenderal Sektor Meerut Ajay Anand. Dalam wawancaranya, dia mengatakan masih baru dalam pekerjaan ini, jadi dia tidak tahu apa-apa mengenai hal tersebut.
India memang terkenal dengan sejumlah kisah pemerkosaan. Mulai dari yang biasa saja, sampai yang keji.
Korbannya mulai dari anak di bawah umur, hingga wanita dewasa.
(mdk/che)