WHO Kini Dukung Semua Orang Pakai Masker Cegah Penularan Virus Corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan mendukung inisiatif pemerintah di sejumlah negara yang menganjurkan masyarakat memakai masker untuk mencegah penularan virus corona. Pernyataan ini menandai perubahan besar dari sikap WHO sebelumnya di tengah pandemi Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan mendukung inisiatif pemerintah di sejumlah negara yang menganjurkan masyarakat memakai masker untuk mencegah penularan virus corona. Pernyataan ini menandai perubahan besar dari sikap WHO sebelumnya di tengah pandemi Covid-19.
WHO menambahkan bahwa masker bedah harus disediakan untuk para profesional medis, sementara masyarakat cukup dengan menggunakan kain penutup wajah atau buatan sendiri.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang baru saja digolongkan oleh WHO sebagai kemungkinan karsinogen? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) telah resmi menggolongkan bedak talkum sebagai "mungkin bersifat karsinogenik" bagi manusia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Perubahan sikap WHO ini muncul ketika penelitian yang lebih ilmiah menunjukkan efek positif memakai masker dalam mencegah penyebaran virus corona. Pemerintah di Eropa mengharuskan orang untuk menutupi hidung dan mulut mereka di depan umum.
"Kita tentu dapat melihat keadaan di mana penggunaan masker, baik buatan sendiri maupun masker kain, di tingkat masyarakat dapat membantu dengan respons menyeluruh yang menyeluruh terhadap penyakit ini," kata Dr Michael Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, Jumat (3/4) seperti dikutip SCMP.com.
"Mungkin ada situasi di mana pemakaian masker dapat mengurangi tingkat infeksi pada orang yang terinfeksi," ujar Ryan.
"Kami akan mendukung pemerintah yang ingin memiliki pendekatan terukur untuk penggunaan masker dan yang memasukkan itu sebagai bagian dari strategi komprehensif untuk mengendalikan penyakit ini," imbuhnya.
Dengan strategi yang komprehensif, WHO tetap menganjurkan langkah-langkah seperti mencuci tangan, menjaga jarak fisik dan pengujian cepat untuk mengidentifikasi dan mengkarantina mereka yang terinfeksi.
Masker bedah untuk Tenaga Medis
WHO telah lama prihatin dengan tidak menganjurkan penggunaan masker untuk semua orang karena dikhawatirkan bisa mengakibatkan mengurangi stok untuk tenaga medis.
"Masker bedah dan medis dan masker seperti N95 adalah untuk sistem medis dan kita harus memprioritaskan penggunaannya untuk garis depan," kata Ryan.
Sebelumnya WHO menyarankan bahwa hanya individu dengan gejala atau mereka yang merawat orang yang berisiko yang harus menggunakan masker.
Pemakaian masker dimulai di Asia pada awal krisis. Banyak negara Asia mengalami wabah SARS pada tahun 2003, ketika itu adalah hal biasa bagi orang untuk mengenakan masker di depan umum.
Hanya dalam sekitar seminggu terakhir Austria, Slovakia dan Republik Ceko memperkenalkan persyaratan publik bagi orang-orang untuk mengenakan masker di tempat-tempat seperti supermarket.
California pada hari Rabu menjadi negara bagian AS pertama yang menawarkan pedoman resmi yang mengakui bahwa mengenakan masker dapat membantu menahan penyebaran virus corona, dan negara bagian dan kota lainnya telah melakukan hal yang sama.
Pada hari Jumat, sekelompok peneliti Universitas Hong Kong menerbitkan sebuah artikel di Nature yang mengatakan bahwa penelitian mereka menunjukkan bahwa masker bedah dapat mencegah penularan virus corona manusia dan virus influenza dari orang yang bergejala.
(mdk/bal)