10 Kebiasaan Unik Pedagang Makanan di Indonesia, Ada yang Gebrak Botol Kecap Segala
10 Kebiasaan unik pedagang makanan di Indonesia. Ada yang gebrak botol kecap segala, lho.
Ada yang bilang makan di kedai dan warung kaki lima itu ada seninya. Meskipun harga makanannya murah, jauh dari kesan mewah, selalu ada hal menarik untuk dikenang. Pasalnya tak sedikit pedagang kaki lima yang punya kebiasaan unik dalam meracik dan menyajikan makanan. Apa saja, sih?
Berikut ini sederet kebiasaan unik pedagang makanan di Indonesia. Ada yang gebrak botol kecap segala, lho.
-
Kuliner kekinian apa saja yang ditawarkan di Chillax Sudirman? Di sana, Anda bisa mencoba berbagai makanan dan minuman dari yang ringan sampai berat seperti sushi, steak, ramen, dan berbagai jajanan khas Korea atau Jepang.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Apa saja yang ditawarkan di Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut? Di sana terdapat dua lantai, yang pertama untuk pembelian ikan segar di lantai bawah dan berbagai olahan ikan cepat saji di lantai dua.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Bagaimana pabrik cokelat kuno itu diubah? Pada awal abad ke-18, bangunan itu dibagi menjadi tiga bagian. Lalu sekitar 100 tahun kemudian, rumah itu diubah menjadi pabrik cokelat yang disebut Guardia (Clemente). Chocolates and pastillaje".
1. Pedagang Soto Dhok yang Gebrak Meja dengan Botol Kecap
Namanya juga soto dhok. Setelah digebrak sampai bunyi dhok, baru disajikan kepada pelanggan. Iya, soto dhok adalah sebutan untuk soto daging yang disajikan dengan cara unik, karena selalu bikin kaget pelanggannya.
Sebelum disajikan, pedagang soto ini bakal menuangkan kecap, lalu menggebrak botolnya ke meja sampai berbunyi nyaring. Soto unik ini bisa ditemukan di berbagai daerah di pulau Jawa, misalnya Lamongan, Jombang, Surabaya, dan Malang.
2. Pelayan Warung Nasi Padang yang Bawa Berpiring-piring Makanan dengan Dua Tangan
Sekarang ini kebanyakan pelanggan nasi Padang bisa meminta langsung lauk yang mereka inginkan. Tapi warung nasi Padang yang otentik biasanya menyajikan makanan dengan cara berbeda. Aneka jenis lauk ditempatkan di piring dalam ukuran satu porsi, lalu diantar ke meja pelanggan. Selanjutnya pelanggan bisa memilih sendiri lauk yang hendak disantap.
Uniknya, para pelayan di warung nasi Padang dibekali keterampilan untuk membawa banyak piring lauk sekaligus. Jadi tidak perlu bolak-balik untuk mengantar lauk buat satu meja saja. Kebiasaan ini biasanya bikin para turis terheran-heran.
3. Aksi Penjual Teh Tarik Meracik Minuman
Teh tarik merupakan minuman khas dari India yang juga mudah ditemui di Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Terutama di Aceh yang memang banyak pedagang minuman ini.
Selain rasanya yang khas, pembuatan teh tarik ini juga unik. Mirip seperti bartender yang sampai juggling segala hanya demi membuat segelas minuman. Penjual teh tarik biasanya menuangkan teh ke dalam dua gelas logam berkali-kali untuk menghasilkan busa di permukaan minuman. Teh dituang dari ketinggian, sekalian buat hiburan bagi pelanggan yang menunggu pesanan tiba.
4. Gantungan Plastik Isi Air dan Cabai di Warteg
Kalau sering makan di warteg, mungkin Anda sempat memperhatikan keanehan di sana. Hampir di semua warteg ada gantungan plastik berisi air dan cabai. Apa gunanya, sih?
Rupanya plastik di dalam air dipasang untuk mengusir lalat. Katanya cahaya yang dibiaskan oleh air di dalam plastik bakal membingungkan lalat yang punya mata majemuk. Tapi terus cabainya buat apa, ya?
5. Pedagang Sop Kaki Kambing yang Menuang dan Membuang Kuah Berkali-Kali
Pedagang sop kaki kambing, baik yang berkuah pekat atau bening, biasanya juga punya cara penyajian yang unik. Potongan daging yang ditempatkan di mangkuk, disiram kuah, kemudian kuahnya dituang kembali ke dalam panci. Proses menuang dan membuang kuah ini bisa sampai berkali-kali, lho. Katanya teknik ini bertujuan untuk menghangatkan kembali potongan daging.
6. Pedagang STMJ Mengaduk Minuman Pakai Sendok Berujung Rata
Pedagang STMJ punya kebiasaan mengaduk minuman dengan kecepatan ekstra. Pasalnya STMJ menggunakan telur mentah yang dicampur susu mendidih. Jadi harus diaduk dengan kecepatan tinggi agar tidak menggumpal. Uniknya, beberapa pedagang STMJ mengaduk minuman dengan sendok yang ujungnya sudah dipotong. Jadi sendok yang seharusnya berujung oval malah jadi rata. Biar gampang ngaduknya, kali ya.
7. Air Kobokan dengan Jeruk Sisa di Tukang Lalapan
Warung lalapan memang tempatnya orang makan menggunakan tangan. Biasanya mereka menyediakan air untuk mencuci tangan yang ditempatkan di dalam mangkuk plastik. Anehnya, air kobokan ini juga dilengkapi seiris jeruk yang sudah diperas.
8. Garpu Penjual Siomay yang Giginya Cuma Dua
Penasaran, nggak, kenapa garpu yang digunakan tukang siomay untuk mengambil lauk giginya cuma dua? Kadang juga pakai garpu makan biasa, tapi gigi yang tengah tetap dipotong.
9. Mie Instan Direbus di Dalam Plastik
Beberapa penjual mie instan kaki lima merebus mie dengan plastik pembungkusnya sekalian. Katanya biar praktis. Ada juga warung bubur kacang hijau yang memakai teknik masak sejenis. Empat sampai lima kantung plastik ukuran sekilogram diletakkan di dalam panci rebusan, lalu diisi air panas dan cemplungkan mie. Bisa masak berporsi-porsi dalam sekali proses perebusan. Tapi apa nggak bahaya buat kesehatan, tuh?
10. Atraksi Pedagang Martabak Telur Menipiskan Adonan
Mirip pembuat pizza yang memutar-mutar dough dengan telunjuk, pedagang martabak telur di Indonesia juga punya teknik memasak yang tak kalah ciamik. Coba perhatikan atraksinya saat menipiskan adonan kulit. Cuma dilempar-lempar, tapi bisa jadi lembaran super tipis tanpa sobek sedikitpun. Latihannya berapa tahun, ya?
Itulah sederet kebiasaan unik yang bisa ditemukan di warung makanan di Indonesia.
(mdk/tsr)