5 Kisah hewan paling setia kepada manusia
Ada yang berjasa selamatkan nyawa sahabat manusianya setiap hari. Ada pula yang seberangi lautan demi sahabatnya.
Hewan-hewan ini menunjukkan kesetiaan yang luar biasa kepada manusia. Mereka tak pernah melupakan budi baik yang diberikan oleh para penolong mereka, bahkan hingga bertahun-tahun kemudian.
Ada yang berjasa menyelamatkan nyawa sahabat manusianya setiap hari. Ada pula yang menempuh jarak ribuan kilometer setiap tahun demi menemui penolongnya. Berikut ini kisah mereka selengkapnya, dirangkum dari berbagai sumber.
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Bagaimana hewan liar bisa dipisahkan dari induknya untuk jadi peliharaan? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Dimana hewan liar yang dipelihara seringkali diambil dari habitat aslinya? Menangkap satu spesies hewan liar dari habitatnya juga mempengaruhi seluruh ekosistem asli, berisiko menyebabkan ketidakseimbangan antara predator, mangsa, dan hubungan simbiotik.
-
Siapa yang memiliki hobi koleksi satwa liar? Miliki Hobi Koleksi Satwa Liar, Ternyata Ini Alasan Ketua MPR Bambang Soesatyo Bikin Melongo Bambang Soesatyo ternyata memiliki hubungan yang spesial dengan satwa liar yang ada di rumahnya.
Jedi si labrador selamatkan nyawa pemiliknya setiap malam
Jedi, si anjing Labrador hitam merupakan bukti nyata kalau hewan pun mengenal kasih sayang. Setiap malam, Jedi memastikan agar anak majikannya, Luke tetap bernyawa.
Dilansir Popsugar (9/3), Luke menderita penyakit diabetes tipe 1 sejak usia 2 tahun. Kondisi ini menjadikan level gula darah Luke rawan anjlok setiap malam. Jika tidak diketahui dan ditangani dengan benar, Luke bisa mengalami kejang-kejang, koma, atau bahkan meninggal dalam tidur. Walaupun kondisi Luke selalu dicek ibunya setiap malam, tetap saja ada risiko yang mengintai keselamatan bocah 7 tahun itu.
Jedi memilih tidur di dekat Luke setiap malam. Dia selalu jadi yang pertama menyadari setiap kondisi Luke memburuk. Setelah itu, Jedi akan membangunkan ibu Luke. Setelah mendapatkan pertolongan pertama dari ibunya, barulah Jedi meringkuk sambil memeluk bocah tersebut untuk menenangkannya.
Dindim si penguin tempuh 8000 km tiap tahun untuk temui penolongnya
Dilansir Bored Panda, sejak tahun 2011 penguin South American Magellanic bernama Dindim ini rutin menyambangi manusia yang sudah menyelamatkan nyawanya, Joao Pereira de Souza. de Souza menyelamatkan Dindim yang hampir mati karena terjebak dalam genangan minyak di pantai. Selama 11 bulan, de Souza merawat Dindim hingga sembuh.
Karena undang-undang Brasil melarang seseorang untuk memelihara satwa liar seperti Dindim, de Souza harus melepaskan hewan lucu itu ke laut lepas. Namun rupanya Dindim tak pernah melupakan kebaikan de Souza. Setiap tahun dia menyeberang lautan sejauh 8000 kilometer demi mengunjungi de Souza. Uniknya, setiap bertemu de Souza dia selalu minta dipeluk, dicium, dimandikan, dan diberi makan oleh pensiunan nelayan tersebut.
Hachiko menunggu tuannya selama 9 tahun
Siapa yang belum pernah mendengar kisah Hachiko? Kisah hidup anjing setia ini bikin publik seluruh dunia terharu. Hachiko adalah anjing peliharaan Hidesaburo Ueno, seorang dosen di Universitas Tokyo. Setiap hari, Hachiko selalu menanti Ueno pulang di Stasiun Shibuya. Kebiasaan itu menjadi rutinitas wajib Hachiko selama setahun.
Suatu hari pada tahun 1925, Ueno mengalami pendarahan otak dan meninggal dunia. Dia tak pernah kembali kepada Hachiko. Namun anjing itu masih setia menantinya di tempat yang sama, setiap hari selama 9 tahun. Akhirnya Hachiko menyusul tuannya di usia tua.
Kisah Hachiko menjadi pembicaraan di seluruh Jepang setelah diangkat oleh harian Asahi Shimbun Tokyo. Kehidupan Hachiko dan Ueno bahkan sudah diadaptasi ke dalam film layar lebar.
Christian, raja hutan yang tak pernah lupakan 2 sahabatnya
Singa bernama Christian ini awalnya diadopsi oleh John Rendall dan Anthony 'Ace' Bourke pada tahun 1969. Sepasang saudara itu merawat Christian yang masih bayi layaknya hewan peliharaan biasa. Ketika Christian sudah dewasa, keduanya tak punya pilihan selain melepaskan hewan buas itu. Pasalnya tubuh Christian sudah terlalu besara untuk rumah dan lingkungan sekitar mereka.
John dan Ace kemudian melepaskan Christian di alam liar Afrika. Pada tahun 1971, John dan Ace kembali ke Afrika untuk menemui Christian. Namun mereka diberitahu kalau Christian kini adalah raja hutan yang menguasai kawanan singa di sana. Kemungkinan besar hewan itu sudah tak ingat lagi kepada mereka.
Upaya John dan Ace dalam mencari Christian diabadikan dalam film dokumenter yang berjudul The Lion at World's End. Setelah melakukan penyisiran selama berjam-jam, akhirnya Christian ditemukan. Setelah ragu-ragu sesaat, hewan buas itu lantas melompat ke arah John dan Ace. Dia memeluk keduanya dengan manja seperti saat masih kecil. Dua singa betina yang mendampingi Christian pun ikut menerima John dan Ace.
Pocho si buaya yang tak bisa dipisahkan dari penolongnya
Pocho si buaya nyaris tewas saat diselamatkan oleh Chito, seorang pria asal Kosta Rika. Chito membawa pulang reptil buas itu dan merawatnya sampai sembuh. Setelah sembuh, Chito menggendong Pocho di punggungnya untuk mengembalikan hewan itu ke alam liar. Namun Pocho tak mau ditinggalkan. Hewan itu mengikuti Chito ke rumah.
Setelah mendapatkan izin khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup Kosta Rika, akhirnya Pocho bisa hidup bersama Chito yang sangat disayanginya. Chito memelihara Pocho sampai hewan berdarah dingin itu mati karena sebab-sebab alami di usia 50 tahun. Pemakaman Pocho dihadiri oleh ratusan turis dan pecinta alam dari seluruh dunia.