5 Mitos tabir surya yang salah kaprah
Bongkar mitos seputar tabir surya yang jarang diketahui
Banyak di antara wanita yang menggunakan produk perawatan kulit tanpa benar-benar mengetahui manfaatnya. Seperti tabir surya atau sunscreen. Ada yang menganggap jika semakin tinggi kadar SPF dalam tabir surya artinya semakin baik untuk kulit. Benarkah demikian? Daripada bingung, simak mitos soal tabir surya dilansir Care 2 (21/7).
Mitos 1: Sunscreen waterproof benar-benar tahan air
Tidak begitu! Tidak ada sunscreen yang tahan air meski di kemasannya bertuliskan waterproof. Jika Anda memasuki air, maka tabir surya hanya bisa bertahan selama 40 menit. Anda harus mengoleskan sunscreen tiap dua jam sekali untuk menghindari sinar matahari secara langsung.
Mitos 2: SPF dengan kadar lebih tinggi memberi perlindungan lebih lama
Pemakaian tabir surya dengan jumlah tepat lebih baik daripada penggunaan sunscreen SPF tinggi dengan jumlah yang tidak tepat. Sesuaikan kebutuhan kadar SPF Anda. SPF 30 sudah bisa melindungi paparan sinar UVB hingga 97 persen, jadi tidak perlu memakai yang SPF 45 kan?
Mitos 3: Jika sudah memakai payung, Anda tidak perlu sunscreen
Payung hanya memberikan perlindungan sedikit untuk tubuh Anda, tapi tidak seluruhnya. Tambahkan sunscreen saat Anda keluar rumah, agar mendapat perlindungan ganda dari paparan sinar matahari.
Mitos 4: Pakai sunscreen mengurangi Vitamin D
Vitamin D merupakan nutrisi penting, dan Anda bisa mendapatkannya dari berjemur. Namun, matahari bukan satu-satunya sumber vitamin D,Anda bisa menemukan vitamin itu dalam makanan. Terlebih lagi, Jumlah kecil Vitamin D masih dapat menyerap ke kulit Anda, meski memakai tabir surya.
Mitos 5 : Sunscreen tidak bisa kadaluwarsa
Tidak ada yang berlangsung selamanya dan itu termasuk tabir surya! Segera cek kadaluwarsa sunscreen Anda. Suncreen yang kadaluwarsa kehilangan kemampuannya melindungi kulit dari sinar UV setelah 12 bulan.
Anda juga harus bijak memilih jenis tabir surya untuk tubuh Anda. Gunakan sesuai kebutuhan kulit.