Budaya Nusantara Tampil di Parade Pelangi Budaya Belitung
Kekayaan budaya nusantara, tersaji di Festival Tanjung Kelayang 2018. Kemasannya adalah Parade Pelangi Budaya, Minggu (18/11). Atraksi ini menggunakan pasir putih Pantai Tanjung Kelayang sebagai medianya.
Kekayaan budaya nusantara, tersaji di Festival Tanjung Kelayang 2018. Kemasannya adalah Parade Pelangi Budaya, Minggu (18/11). Atraksi ini menggunakan pasir putih Pantai Tanjung Kelayang sebagai medianya.
Parade Pelangi Budaya diikuti 40 peserta. Mayoritas merupakan produk asli Belitung, meski ada juga perwakilan dari wilayah lain. Seperti Boyolali, Kabupaten Bekasi, juga Jambi.
-
Kapan Pantai Pecaron menampilkan kesenian kompangan? “Pada momen hari besar di sini juga ditampilkan kesenian kompangan, kesenian tradisional daerah dengan iringan rebana, lantunan lagu agamis dengan atraksi silat yang semakin menambah seru,” kata Nafisah, salah seorang pengelola Pantai Pecaron.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Bagaimana upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan? Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan pada berbagai lini, diantaranya pengembangan daya tarik wisata, penyusunan travel pattern, promosi pariwisata, pengembangan event daerah Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
-
Apa yang Jenderal Dudung apresiasi di Kampung Pancasila, Banyuwangi? “Luar biasa. Di desa ini ada banyak agama tapi bisa hidup rukun. Inilah cerminan sila-sila Pancasila dalam kehidupan nyata,” kata Jenderal Dudung.
-
Bagaimana BUMN mendorong kebangkitan pariwisata di Indonesia melalui KEK Sanur? Dirinya menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
Parade menempuh jarak 3 kilo meter. Backgroundnya pun eksotis dengan ikon Belitung. Mulai pasir putih, birunya air laut, Pulau Lengkuas, hingga Batu Garuda. Suasana pun semakin meriah dengan pengunjung yang memadati rute parade. Jumlahnya minimal 4.000 orang. Dan, Parade Pelangi Budaya diawali delegasi Boyolali.
"Kami menampilkan Buto Gedrug dan Topeng Ireng. Sebab, ini menjadi identitas Boyolali. Penampilan kami kali ini spesial untuk Festival Tanjung Kelayang. Tarian ini sudah dikembangkan jadi kreasi baru," ungkap Senior Sanggar Seni Krido Mudo Tarubatang Boyolali Andri Suryanto.
Menampilkan dua karakter berbeda, kehadiran Buto Gedrug dan Topeng Ireng mendapat apresiasi publik. Buto Gedrug merupakan potongan dari karakter kesenian jathilan. Disajikan melalui topeng, Buto Gedrug punya beberapa karakter. Topeng Buto Gedrug warna cokelat bernama Ludru. Memiliki hidung naga, karakter ini melambangkan kasta bawah.
Berikutnya, ada topeng warna hijau. Karakter ini bernama Belegur Mahkota yang menggambarkan para pemimpin. Ada juga warna topeng abu-abu atau Mata Leak yang jadi pendamping pemimpin. Tampil all out, Buto Gedrug dilengkapi kostum terbaik lengkap dengan krincing di kaki. Andri pun menambahkan, konsep raksasa diadopsi total. Karakternya negatif, lalu dinetralisir karakter positif kuda lumping.
"Kami difasilitasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali. Di Boyolali terdapat lebih dari 500 grup tari. Jumlah penampil ada 12 penari. Ditampilkannya Buto Gedrug sebagai gambaran raksasa hutan dan karakternya negatif. Kalau di jathilan, karakter ini diimbangi energi positif dari kuda lumpingnya," kata Andri.
Lalu, bagaimana dengan Tari Topeng Ireng. Topeng Ireng punya filosofi 'Toto Lempeng Irama Kenceng'. Artinya, hidup ini harus lurus dan bersemangat untuk meraih cita-cita. Ciri utama dari Topeng Ireng ini adalah mahkota dari bulu yang melambangkan kesederhanaan. Kostumnya terdiri dari rampek dan sompyok. Warna yang diadopsi merah, biru, dan hitam dengan hiasan payet.
"Tari Topeng Ireng juga mengalami pembaruan kostum. Kalau dahulu, mahkota dan kostum memakai daun," tuturnya lagi.
Parade Pelangi Budaya Belitung ©2018 Merdeka.comSelain Boyolali, Kabupaten Bekasi juga memajang potensinya melalui Tari Jaipong. Tarian ini dibawakan oleh 5 penari wanita. Pesan yang ingin disampaikan, citra positif Bekasi yang melestarikan tradisi dari leluhur. Tari Jaipong versi Bekasi ini dikolaborasikan dengan Lagu Ronggeng Menor dan Kalang Sunda. Kabid Pemasaran Pariwisata Dispar Kabupaten Bekasi Tri Cahyani menuturkan, Jaipong dilestarikan.
"Festival Tanjung Kelayang ini penting. Pengunjungnya banyak, baik dari dalam dan luar negeri. Untuk itu, kami tampil di sini dengan Jaipong. Tarian ini terus dilestarikan dan di beberapa sekolah sudah jadi kelas khusus," tuturnya.
Digelar 15-19 November, Festival Tanjung Kelayang menjadi magnet penarik wisatawan efektif. Hingga Minggu (18/11), jumlah pengunjung mencapai sekitar 25.000 orang. Jumlah wisnusnya ada di range 4.000 hingga 5.000 orang. Wismannya beragam di rentang 750 sampai 1.000 orang. Kadispar Belitung Hermanto menjelaskan, rapor festival secara keseluruhan positif dan Parade Pelangi Budaya unik.
"Target kunjungan wisatawan sudah melebihi target. Baik itu target wisman, wisnus, ataupun lokalnya. Ini progress bagus, apalagi Senin (19/11) masih ada event. Khusus Parade Pelangi Budaya, ini sudah jadi ciri khas Belitung. Parade dilakukan di pinggir pantai. Hal ini untuk promosi destinasi juga," jelasnya.
Selain dua budaya tersebut, Parade Pelangi Budaya menampilkan beragam kekayaan nusantara. Ada Barongsai dan Liong, pencak silat plus debus, kuda lumping, hingga tarian juga musik khas Bali. Untuk event Senin (19/11), ada eksibisi layang-layang internasional. Selain lokal, peserta lain pun datang dari Polandia, Swedia, juga Singapura.
"Rangkaian Festival Tanjung Kelayang sangat banyak, mendekati 10 item. Kontennya unik, seperti di Parade Pelangi Budaya ini. Ada banyak budaya di nusantara yang ditampilkan. Kemasannya juga beda dengan berjalan di pantai. Hal ini bagus untuk branding destinasi. Untuk pengunjung, sekilas positif," tegas Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuty.
Sukses memberikan kesegaran Festival Tanjung Kelayang, konsep Parade Pelangi Budaya diapresiasi oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menteri yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan menjadi #TheBestMinistryOfTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok menerangkan, Belitung diuntungkan dengan penyelenggaraan Festival Tanjung Kelayang ini.
"Festival ini memberikan impact positif besar. Jumlah kunjungan wisatawan besar, lalu ada value secara ekonomi. Kami gembira karena penyelenggaraan festival ini sukses. Namun, inovasi dan evaluasi tetap harus diberikan. Agar festival tahun depan lebih bagus lagi," tutupnya.
(mdk/hhw)