Fakta, patah hati benar-benar mematikan!
Hal ini dinamakan sindrom patah hati dan biasanya terjadi setelah...
Kebanyakan orang mengalami patah hati ketika sebuah hubungan spesial harus berakhir. Banyak orang berpikir bahwa dunianya berakhir ketika patah hati.
Mungkin Anda menilai anggapan itu lebay. Tapi, seperti dilansir dari yourtango.com, penelitian terbaru menunjukkan bahwa patah hati benar-benar dapat membunuh orang yang merasakannya.
-
Siapa yang dikeroyok di Pati? BH, pria berusia 52 tahun ini meregang nyawa dikeroyok warga. Ia bersama dua rekannya diteriaki maling saat ingin menarik mobil sewaan di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
-
Apa yang terjadi di Pati akibat cuaca panas ekstrem? Sementara itu di Pati, cuaca panas yang ekstrem justru digunakan warga untuk membuat eksperimen, yaitu dengan memasak menggunakan tenaga panas sinar matahari. Dalam eksperimen itu, telur yang digoreng bisa matang dengan proses yang biasanya namun butuh waktu hingga 1,5 jam untuk memanaskan penggorengan.
-
Apa itu Tari Tabut? Tari Tabut merupakan sebuah tari kreasi yang sudah lama eksis di Bengkulu. Kesenian ini diadaptasi dari sebuah upacara ritual agama yang disebut Ritual Tabut.
-
Siapa korban dalam kejadian yang viral di Pati? Korban diketahui berinisial K (20), warga Desa Mojowalaran Gabus.
-
Apa yang dimaksud dengan babat? Babat, salah satu jeroan yang digemari banyak orang, seringkali menjadi pilihan lauk pendamping nasi. Dengan rasa gurih dan tekstur kenyal, babat bisa menjadi hidangan yang sangat menggugah selera.
-
Apa itu Patung Perawan Sunti? Mengutip laman disbudpar.cirebonkota.go.id, Senin (4/12), patung itu diketahui bernama Perawan Sunti. Dahulu keberadaannya terletak di depan salah satu pintu gua, dan kini dipindahkan agar lebih aman.Patung Perawan Sunti menyerupai sosok perempuan yang tengah duduk setengah bersila, dengan warna abu-abu bercampur putih.
Hal ini dinamakan sindrom patah hati dan biasanya terjadi setelah seseorang kehilangan orang yang dicintainya atau berakhirnya sebuah hubungan. Para peneliti dari Beth Israel Deaconess Medical Center menemukan bahwa risiko seseorang terkena serangan jantung meningkat sebanyak 21 kali dalam 24 jam pertama setelah kehilangan orang yang dicintainya atau sedang mengalami patah hati.
Selama lima tahun, para peneliti mewawancarai 2.000 pasien penderita serangan jantung, menanyai mereka tentang pemicu dari penyakit tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko serangan jantung 8 kali lebih tinggi dari biasanya selama seminggu setelah kematian orang yang dicintai.
Risiko sindrom patah hati
Walaupun perlahan menurun, risiko tersebut tetap tinggi setidaknya selama satu bulan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kesehatan seseorang menurun setelah kematian orang terdekat dan hal ini dinyatakan sebagai sindrom patah hati.
Para peneliti mengasosiasikan peningkatan risiko dengan perasaan depresi, kecemasan, dan kemarahan yang datang bersama kesedihan. Perasaan ini dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, membuat darah cenderung menggumpal, akhirnya menyebabkan serangan jantung.
Perasaan emosional dan patah hati sebenarnya dapat menyebabkan kerusakan, mengarah kepada serangan jantung dan patah hati secara fisik. Kematian orang yang dicintai dapat menyebabkan begitu banyak rasa sakit emosional atau patah hati yang pada berakhir pada rasa sakit fisik.
Sumber: Liputan6.com
Sakit di 5 bagian tubuh ini
Khusus pada wanita yang hancur hatinya, sakit juga dirasakan di lima bagian tubuh, seperti dilansir dari situs Vemale.com. Sakit tersebut menjalar mulai dari sakit perut hingga jerawatan. Secara umum, wanita patah hati akan merasakan lima hal berikut:
Sakit di sekujur tubuh
Hormon stres dan pikiran negatif berkomplot untuk membuat wanita merasakan sakit di sekujur tubuh saat merasakan sakit hati karena cinta. Pertama-tama, pikiran negatif akan memicu hormon stres meningkat. Setelah itu, Anda bisa merasa pusing dan sakit di seluruh tubuh karena aliran darah meningkat.
Sakit Perut
Sistem saraf Anda tertekan saat stres karena patah hati, pada akhirnya tekanan ini akan berpengaruh secara langsung pada sistem pencernaan. Akibatnya Anda bisa merasakan sakit perut ataupun mual.
Menurunnya sistem kekebalan tubuh
Kekecewaan karena patah hati dapat mengganggu kekebalan tubuh yang berpengaruh terhadap kerusakan sel. Virus menjadi lebih mudah masuk sehingga Anda cepat sakit seperti flu dan meriang.
Terganggunya kesehatan kulit
Saat patah hati, hormon kortisol yang erat kaitannya dengan stres akan meningkat. Ketika hormon ini meningkat, maka berpengaruh juga pada kesehatan kulit yang akan semakin banyak memproduksi minyak di dalam kulit. Tak heran, ketika stres karena putus cinta banyak wanita yang malah menjadi jerawatan dan timbul komedo.
Rambut rusak
Ketika Anda merasakan patah hati yang begitu dalam maka pertumbuhan rambut menjadi terganggu. Hal tersebut disebut sebagai fase telogen effluvium, di mana rambut berhenti tumbuh atau mulai rontok.
BACA JUGA:Â
5 Cara ampuh bertahan dari patah hati
5 Pelajaran tersembunyi di balik patah hati
Â