Goat's Horns, menantang maut di puncak tertinggi Norwegia
Puncak Goat's Horns pertama kali didaki pada tahun 1910 oleh Carl Rubenson, Alf B. Bryn, dan Ferdinand Schjelderup.
Sekitar seabad lalu, puncak batu Svolvaergeita atau Goat's Horns belum bisa dikuasai oleh siapapun. Namun kini Goat's Horns menjadi salah satu lokasi panjat tebing tertinggi dan terpopuler di Norwegia.
Selain itu, Goat's Horns bukan tempat panjat tebing biasa. Sebab ada dua puncak yang menyerupai tanduk kambing (Goat's Horns) dan menjadi tantangan tersendiri bagi para pemanjat untuk melompat dari satu batu ke batu yang lain.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Dimana letak Pulau Lombok yang memiliki banyak tempat wisata pantai? Berada di antara Laut Bali dan Samudera Hindia membuat Pulau Lombok memiliki banyak lokasi wisata indah seperti pantai.
-
Di mana Desa Wisata Nusa berada? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
-
Di mana Desa Wisata Selamanik berada? Desa Wisata Selamanik di Kabupaten Ciamis, sebagai 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Sebagaimana dilansir dari OddityCentral, puncak Goat's Horns pertama kali didaki pada tahun 1910 oleh Carl Rubenson, Alf B. Bryn, dan Ferdinand Schjelderup. Trio tersebut berhasil menguasai puncak tertinggi dari Goat's Horns.
Sebenarnya ada beberapa rute untuk mencapai puncak Goat's Horns. Namun setelah berada di atas, banyak pendaki dan pemanjat juga mengikuti tradisi tua untuk melompat di antara kedua puncak batu tertinggi. Jarak antar dua batu tersebut sekitar 1,5 meter.
Melompat 1,5 meter kelihatannya normal dan bisa dilakukan dengan mudah. Akan tetapi yang membuatnya seru dan dianggap sebagai aksi menantang maut adalah pendaki dan pemanjat harus melakukannya di atas ketinggian 150 meter.
Bukan cuma itu, hal yang lebih menegangkan adalah tidak ada bagian datar sempurna yang bisa digunakan para pendaki dan pemanjat untuk mendarat setelah melompat. Jadi jika tidak benar-benar punya nyali, sebaiknya tidak perlu mencobanya.
Meskipun begitu menegangkan, buktinya ada beberapa orang yang berhasil melakukannya. Mereka bahkan mengabadikan aksinya dalam gambar.
Baca juga:
7 Masalah perut yang dialami saat bepergian
Cara makan sehat saat bepergian
5 Tips asyik liburan bareng keluarga pacar
5 Trik cantik saat berlibur
3 Tips berkemas untuk liburan bersama anak