Hari Bidan Nasional, Mari Lebih Mengapresiasi Jasa Sang Pahlawan Ibu Bersalin
Ilmu kebidanan sendiri merupakan kombinasi dari berbagai disiplin ilmu. Mulai dari ilmu keperawatan, kedokteran, kesehatan, sosial, budaya, hingga perilaku. Perannya sudah dimulai bahkan saat perencanaan keluarga.
Tanggal 24 Juni 2021 ini Indonesia memperingati Hari Bidan Nasional. Hari nasional ini bertepatan dengan ulang tahun Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang ke-70. Mari kenali lebih dekat profesi Sang Pahlawan Ibu Bersalin dan sejarahnya.
Sejarah Singkat Hari Bidan Nasional
Hari Bidan Nasional didasarkan pada konferensi bidan pertama yang diselenggarakan di Jakarta 24 Juni 1951. Konferensi inilah yang menjadi cikal bakal Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
-
Kapan Ken Ken beralih profesi? Setelah menghilang dari dunia hiburan selama 18 tahun, ia menemukan panggilan barunya sebagai seorang petani.
-
Mengapa Rekuh jadi unik? “Jadi kuliner ini namanya rekuh. Nah bingung nggak tuh, ada buah tapi ada kentang sama tahu,” kata pria yang juga dikenal sebagai duta seblak ini.
-
Bagaimana bentuk unik Babancong? Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, salah satu keunikan Babancong adalah gaya arsitekturalnya yang unik. Jika diamati, bentuk bangunan menyerupai segi delapan dengan tangga berwarna putih. Lalu di bagian bawahnya terdapat beberapa lubang menyerupai terowongan.
-
Kenapa taksi-taksi ini unik? Taksi umum biasanya menggunakan mobil jenis sedan atau MPV yang dapat ditemui hampir di seluruh dunia. Namun, terdapat juga taksi yang menggunakan jenis mobil lainnya.Di beberapa bagian dunia lainnya, terdapat taksi yang menggunakan Lamborghini sebagai kendaraannya. Bahkan, ada juga taksi yang menggunakan mobil kecil dengan desain yang mirip dengan helm.
-
Bagaimana bentuk taksi yang unik ini? Dengan bentuk yang unik seperti ini, taksi-taksi ini pasti tidak ada yang serupa di seluruh dunia.
-
Apa profesi Kendis Nasya? Seorang Penyanyi Bukan orang biasa, Kendis Nasya dikenal sebagai salah satu selebgram terkenal. Tak hanya itu, ia juga menggeluti dunia musik, kerap mengcover lagu dan manggung di acara offline.
Dikutip dari laman resmi IBI, IBI didirikan untuk mempererat persaudaraan antar pelaku profesi bidan. Saat itu, anggotanya masih terbatas pada mereka yang berdomisili di Jakarta. Mereka juga tergabung dalam Kongres Wanita Indonesia (KOWANI).
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 15 Oktober 1954, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia menetapkan IBI sebagai organisasi berbadan hukum. Organisasi yang mewadahi para bidan ini juga resmi menjadi bagian dari International Confederation of Midwives (ICM) di tahun yang sama.
Pada tahun 1985, IBI diresmikan sebagai Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) di Indonesia. Pada tahun itu juga, IBI melangsungkan kongres di Medan, Sumatera Utara. Konferensi ini dihadiri anggota ICM dari berbagai negara.
IBI berhasil membuka lebih dari 200 cabang di sejumlah provinsi saat usianya menginjak 30 tahun. Jumlah keanggotaan meningkat pesat dari ratusan hingga menjadi belasan ribu. Pada 2019, tercatat 338.864 bidan dari seluruh Indonesia yang terdaftar sebagai anggota IBI.
Mengenal Lebih dalam Profesi Bidan
Tidak semua orang bisa menjadi bidan. Mereka yang berniat menjalani profesi ini harus menyelesaikan pendidikan bidan, memiliki kualifikasi yang diakui oleh negara, dan memperoleh izin untuk melaksanakan praktik kebidanan di negara tersebut.
Ilmu kebidanan sendiri merupakan kombinasi dari berbagai disiplin ilmu. Mulai dari ilmu keperawatan, kedokteran, kesehatan, sosial, budaya, hingga perilaku.
Berdasarkan Praktikum Konsep Kebidanan Dan Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan, seorang bidan dituntut untuk mampu melakukan hal-hal berikut.
- Memberikan supervisi, asuhan, dan nasehat untuk wanita selama hamil.
- Membantu persalinan dan nifas.
- Memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan bayi yang baru lahir.
- Melaksanakan tindakan preventif dengan mendeteksi kondisi abnormal pada ibu dan bayi.
- Mengupayakan bantuan medis dan melaksanakan pertolongan gawat darurat apabila tidak ada tenaga medik lainnya.
Peran Bidan dalam Dunia Kesehatan Dimulai Sejak Perencanaan Keluarga
Selama ini, seringnya bidan dipandang sebagai tenaga medis yang bertugas membantu ibu hamil dalam proses persalinan saja. Padahal peran Sang Pahlawan Ibu Bersalin sendiri sebenarnya lebih kompleks.
Selain membantu dan mengusahakan persalinan secara normal, seorang bidan bertugas memantau kehamilan calon ibu. Kesehatan janin, kebugaran ibu, serta kondisi kesehatan psikis pasien juga tak luput dari pantauannya.
Seorang bidan juga harus melakukan edukasi mengenai perawatan bayi dan perencanaan keluarga. Hal ini penting untuk dilakukan karena angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional di tahun 2015 mencatat 305 kematian ibu dari 100.000 penduduk. Sementara angka kematian bayi di tahun 2017 mencapai 24 jiwa dari 1.000 kelahiran hidup.
Setelah menyimak uraian di atas, jelaslah jika profesi bidan sangat mulia. Sudah sewajarnya jika kita memberikan apresiasi lebih terhadap jasa Sang Pahlawan Ibu Bersalin. Selamat Hari Bidan Nasional!
Anda ingin dapat hadiah voucher & smartphone? Yuk temukan #MerdekaMagicWords lalu screen capture di Instagram Story. Pemenang beruntung bisa dapetin hadiah voucher atau smartphone. Cek cara ikutan selengkapnya di https://bit.ly/3ixZrgM.
Baca juga:
Moeldoko Sebut Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Prioritas Pembangunan Nasional
Bidan Eva Sofiana Mengalami Luka Bakar 60 Persen, Polisi Periksa 4 Orang
Terlibat Penjualan Bayi di Medan, Dua Bidan Jadi Tersangka
Tuai Pujian, Bidan Ini Tetap Tegar Bantu Persalinan Anak Mantan Pacar
PB IBI: 67 Bidan Meninggal karena Covid-19