Hindari 5 racun pikiran yang membunuh karir!
Ingin sukses? Inilah pikiran yang bisa membatasi, membunuh, dan menghancurkan kesuksesan.
Anda tentu sering mendengar bahwa orang-orang sukses memiliki cara pikir yang berbeda - bahwa mereka entah bagaimana telah terprogram untuk memiliki kinerja yang tinggi. Ada gagasan yang mengatakan bahwa beberapa entrepreneur menggabungkan kemampuan analisis dan penalaran dengan optimisme, kreativitas, pemecahan masalah, dan keterampilan.
Tetapi, orang-orang sukses terkadang juga memiliki pikiran negatif dan membatasi diri karena merasa tidak mampu. Yang berbeda adalah cara mereka mengidentifikasi dan bereaksi terhadap hal tersebut. Berikut adalah pikiran yang dapat membatasi, membunuh, dan menghancurkan kesuksesan.
1. "Saya bukan ahli."
Apakah Anda pernah mengatakan kepada diri sendiri, lagi dan lagi, bahwa Anda bukanlah seorang ahli? Tidak ada yang memulai karirnya sebagai seorang ahli. Keahlian dibangun dari waktu ke waktu. Maka, Anda harus membuat diri Anda menjadi seorang ahli. Ketika sedang menangani sebuah proyek atau bisnis, jangan tanyakan apakah Anda seorang ahli atau bukan. Sebaliknya, tanyakan apakah Anda mencintai pekerjaan itu atau tidak.
Jika Anda suka pada pekerjaan Anda, Anda akan melakukan apa saja untuk mengerjakannya. Pada sebagian besar bidang usaha, untuk menjadi seorang ahli, Anda membutuhkan waktu dua tahun untuk belajar secara intens. Proses ini dimulai dengan menerima bahwa pengalaman belajar sebagai sebuah perjalanan. Dan pastikan bahwa Anda menyukai pekerjaan itu, dan ingin menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakannya.
2. "Ini sudah dikerjakan."
Beberapa ide memang benar-benar baru, namun lainnya merupakan hasil dari pengembangan dari ide sebelumnya. Jadi, jangan pernah berpikir untuk menyerah, hanya karena Anda menganggap hal itu sudah pernah dilakukan oleh orang lain. Meski dalam bisnis, ada baiknya untuk menjadi yang pertama, tetapi pendiri PayPal Peter Thiel memiliki pemikiran berbeda, "Lebih baik menjadi yang terakhir."
3. "Saya tidak tahu orang yang tepat."
Jangan membatasi diri Anda dengan berpikir bahwa jaringan sosial yang tidak luas akan karir Anda gagal. Jika Anda hanya memiliki sedikit kenalan, maka ini adalah saat yang tepat untuk memperluas jaringan sosial Anda. Kerja keras Anda pasti terbayar, jika Anda mengerjakannya dengan sepenuh hati.
4. "Saya tidak bisa."
Berhentilah berpikir bahwa Anda tidak bisa melakukan hal tersebut. Jika Anda terus memikirkannya, Anda akan terjebak dalam pikiran negatif itu. Tanpa Anda sadari, Anda akan mulai berpikir bahwa karir Anda tidak akan berkembang karena Anda tidak kompeten sama sekali.
5. "Saya perlu uang untuk menghasilkan uang."
Sangat mudah untuk berpikir bahwa salah satu alasan kenapa orang lain bisa sukses adalah karena mereka pergi ke sekolah bergengsi atau memiliki keterampilan pribadi yang unggul. Memang, sebagian orang bisa sukses karena mereka memiliki uang dan koneksi. Namun, ada lebih banyak orang di luar sana yang bisa sukses tanpa koneksi dan uang.
Sangat mudah untuk menggunakan isu ini sebagai alasan untuk tidak berkembangnya karir Anda. Tetapi, sebagian orang justru memanfaatkan itu sebagai motivasi. Kurangnya sumber daya yang Anda miliki akan mendorong Anda untuk menjaga tim tetap ramping dan pikiran tetap segar.
Inilah lima racun pikiran yang dapat membunuh karir Anda. Jadi, jangan biarkan Anda terjebak dalam pikiran negatif di atas, karena itu bisa membunuh karir Anda.
Baca juga:
[Part 2] 9 Buku favorit Steve Jobs yang patut dibaca
[Part 1] 9 Buku favorit Steve Jobs yang patut dibaca
5 Kalimat inspiratif yang jadi rahasia sukses Walt Disney
9 Cara seru untuk menambah uang saku buat mahasiswa
4 Cara belajar salah yang paling sering dilakukan pelajar
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara membagi tugas untuk menyelesaikan pekerjaan? Ketika dihadapkan pada banyak pekerjaan, jangan menunda-nundanya. Sebaiknya, bagilah tugas-tugas tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan sederhana. Mulailah dengan mengerjakan tugas yang paling mudah atau yang paling disukai terlebih dahulu.
-
Mengapa pengembangan karir bidan sangat penting? Pengembangan karir bidan sangatlah penting guna meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
-
Apa saja tips untuk menghilangkan kebiasaan menunda pekerjaan? Untuk mengatasi masalah ini, dilansir dari calm dan medium, berikut terdapat 7 tips ampuh yang dapat membantu kamu menghilangkan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, sehingga jam kerja kamu cukup.
-
Bagaimana cara memohon agar mendapatkan pekerjaan yang baik? Allaahumma irdhanii bimaa radhita lii, wa 'aafinii fiimaa abqaita hatta laa uhibbu ta'jiila maa akhkharta, walaa ta'khira maa 'ajjalta.Artinya: "Ya Allah, buatlah aku ridha dengan kondisi yang Engkau ridhai untukku, dan berikanlah saya kesehatan selama masih Engkau biarkan hidup.Hingga aku tidak terburu- buru mendapatkan sesuatu yang Engkau tunda, dan tidak ingin menunda sesuatu yang engkau segerakan."
-
Apa saja tips dari Kemnaker saat menandatangani kontrak kerja? Berikut tips dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) saat melakukan penandatanganan kontrak kerja: Pertama, perhatikan jenis perjanjian surat kontrak kerja yang berlaku. Saat ini, ada dua jenis perjanjian kerja di Indonesia yakni perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) atau kontrak dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) atau tetap. Kedua, cek dokumen pihak yang mengikat janji. Dengan ini, pastikan dengan jelas pihak pemberi kerja.Ketiga, perhatikan jenis pekerjaan yang tertera pada surat perjanjian kerja. Pastikan jobdesk yang tertera telah sesuai saat interview kerja. Keempat, cek jam kerja dan lokasi kerja. Hal ini bertujuan agar jam maupun lokasi Anda bekerja sesuai dengan kesepakatan awal.Kelima, baca secara teliti gaji dan benefit bagi karyawan. Misalnya, tertulis jelas nominal gaji dan benefit yang sesuai dengan perjanjian kerja. Terakhir, ketahui hak dan kewajiban karyawan di perusahaan. Apabila masih ragu, Anda tak perlu sungkan untuk meminta keterangan secara jelas terhadap HRD selaku bagian dari pemberi kerja.