Melalui Jurnalisme Ramah Pariwisata, SMSI Dukung Program Kemenpar
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mencanangkan Jurnalisme Sadar Pariwisata. Banyaknya anggota SMSI yang tersebar di 26 provinsi menjadikan media menjadi garda terdepan untuk semakin gencar mempromosikan potensi wisata Indonesia.
Pariwisata menjadi penyumbang devisa negara terbesar dari sektor nonmigas. Bahkan diprediksi tahun 2019 mendatang, pariwisata digadang-gadang akan menjadi yang pertama sebagai sumber pendapatan negara terbesar.
Semua ini tak lepas dari promosi pariwisata yang terus dilakukan Kementerian Pariwisata mengenalkan potensi wisata Indonesia. Ini juga tak lepas dari peran media yang banyak mengulas tentang alam, budaya dan manmade yang menjadi daya tarik Indonesia.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Siapa yang meminta Pemerintah Kota Semarang untuk memfasilitasi kegiatan warga di Bendungan Pleret? Melihat fenomena tersebut, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rahmulo Adi Wibowo meminta pada Pemkot Semarang untuk memfasilitasinya.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Siapa yang didatangkan PSIS Semarang? Pada Selasa (14/11), PSIS Semarang resmi datangkan pemain baru mereka, Evan Dimas Darmono dari Arema FC.
-
Kenapa Menteri Ketenagakerjaan meresmikan Gedung Workshop Pelatihan Pariwisata BPVP Surakarta? Demi mendukung berkembangnya sektor pariwisata, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meresmikan Gedung Workshop Pelatihan Pariwisata Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
Menilik potensi ini, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mencanangkan Jurnalisme Sadar Pariwisata. Banyaknya anggota SMSI yang tersebar di 26 provinsi menjadikan media menjadi garda terdepan untuk semakin gencar mempromosikan potensi wisata Indonesia.
"Banyak media online yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia royal memberitakan berbagai hal. Kalau ini dimanfaatkan dan diarahkan untuk hal positif membangun Indonesia, kenapa tidak," terang Auri Jaya Ketua umum SMSI Pusat. Auri mengatakan itu dalam Focus Group Discussion 'Pencanangan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata' di Semarang, Sabtu (24/11).
Pria berkacamata ini melanjutkan, SMSI saat ini beranggotakan 300 media online dengan kepengurusan di 27 provinsi. Selain itu, SMSI memiliki Cyber Indonesian Network (CIN), sebuah newsroom digital bersama. Dalam newsroom ini, anggota-anggota SMSI mengirim dan mengambil berita untuk kemudian dipublikasikan di masing-masing portal online mereka.
"Ini luar biasa. Bisa menjadi kekuatan yang besar untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Sebab, SMSI juga terus mendukung Kemenpar untuk mencapai target 20 juta wisatawan asing pada 2019 mendatang," tambah Auri.
FGD bertajuk Fasilitasi Pengembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi dipelopori oleh SMSI bekerjasama dengan Kemenpar. Melalui FGD kali ini diharapkan mampu membentengi berita tidak benar atau hoaks saat Indonesia dilanda bencana alam. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab, dampak yang ditimbulkan dari berita hoaks begitu besar terhadap ekonomi pariwisata di Indonesia.
Menteri pariwisata mengapresiasi penyelenggaraan FGD bertajuk Jurnalisme Sadar Pariwisata ini. Ia berharap, sinergi antara Kementerian Pariwisata dan Media sebagai salah satu unsur Pentahelix semakin solid. Karena media menjadi salah satu pilar majunya yang menopang pertumbuhan pariwisata Indonesia.
"Kalau ini bisa kita lakukan, pariwisata nasional akan cepat maju. Di sini dibutuhkan kepiawaian para jurnalis dalam membuat lead berita yang negatif agar dapat memberikan persepsi positif," tandas Menpar Arief.
(mdk/hhw)