[Part 2] 15 Spot keren & ramah kantong yang bikin kamu serasa liburan ke luar negeri
[Part 2] 15 Spot keren & ramah kantong yang bikin kamu serasa liburan ke luar negeri. Nggak perlu tunggu banyak duit kalau cuma ingin foto kekinian di lokasi seindah Eropa, Jepang, atau Thailand.
Mungkin sekarang kamu sudah menyadari kalau Indonesia punya banyak spot keren yang mirip dengan luar negeri. Mulai dari Hobbiton mini yang tak kalah cantik dari 'saudara tuanya' di Matamata, Little Africa in Java, sampai Pagoda Tian Ti di Kenjeran Park yang ternyata memang sengaja dibangun sebagai kembaran Temple of Heaven Beijing.
Kalau sudah begini kita jadi bisa mewujudkan keinginan buat foto di luar negeri, meskipun cuma ala-ala. Nggak perlu tunggu banyak duit kalau cuma ingin foto kekinian di lokasi seindah Eropa, Jepang, atau Thailand.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Apa saja destinasi wisata menarik yang dimiliki oleh Kabupaten Sidoarjo? Walau dikenal karena industrinya, nyatanya Kabupaten Sidoarjo juga menawarkan beragam tempat wisata menarik yang patut dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah:Wisata Sungai PorongSungai Porong menawarkan pengalaman unik dengan pulau Sarinah yang terbentuk di tengah kawah lumpur Lapindo. Aktivitas yang dapat dilakukan meliputi memancing, menyusuri sungai, serta menikmati matahari terbit dan terbenam.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Nusa berada? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
Selain lima belas spot keren yang sudah ditampilkan di artikel sebelumnya, masih banyak spot keren lain yang juga mirip luar negeri. Ada yang berupa bangunan dengan arsitektur unik maupun wisata alam berpemandangan menakjubkan.
Taman Sakura Kebun Raya Cibodas - Sakura Jepang
Kalau mau hanami nggak perlu jauh-jauh ke Tokyo. Sebab Indonesia juga punya pemandangan bunga sakura yang tak kalah indah dari negeri matahari terbit. Cukup mampir ke taman sakura yang ada di Kebun Raya Cibodas.
Kebun Raya Cibodas berlokasi di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Tarif tiket masuk ke tempat ini sangat terjangkau, tak sampai Rp 10.000,-. Dengan membayar jumlah segitu saja kita sudah bisa menikmati keindahan empat jenis bunga sakura.
Harap diingat, bunga sakura di sini mekar musiman. Sama seperti di Jepang, biasanya cuma beberapa hari. Kalaupun sudah terlanjur melewatkan mekarnya sakura, Kebun Raya Cibodas punya banyak spot keren lain yang bisa dipakai sebagai lokasi foto.
Selain menikmati keindahan sakura dan selfie, pengunjung juga bisa menyegarkan paru-paru dengan sejuknya udara di sana. Bagi para penggila tanaman atau yang hobi berkebun, kebun raya ini juga menjual tanaman hias.
Kondang Buntung - Sungai Amazon
Kabupaten Malang punya satu tempat wisata yang bakal bikin traveler merasa seperti sedang menjelajahi Sungai Amazon. Namanya adalah Kondang Buntung dan berlokasi di Sumbermanjing Wetan.
Kondang Buntung sebenarnya merupakan salah satu pantai yang baru dikomersilkan di kawasan Malang selatan. Walaupun termasuk kawasan pantai selatan, di sana ada sebuah teluk dengan air jernih yang cukup dangkal dan tenang. Di sekitarnya terdapat pepohonan bakau yang lebat. Jika diperhatikan sekilas tampak seperti Sungai Amazon.
Dengan menyewa sampan seharga Rp 50.000,-, wisatawan sudah bisa menjelajah teluk tersebut. Tentunya semakin menghidupkan suasana Amazon. Tetapi disarankan untuk datang ke Kondang Buntung pada pagi hari. Pada siang hari, air laut sudah surut dan teluk mengering sampai pasang tiba kembali.
Candi Sukuh - El Castillo Chichen Itza
Struktur yang jadi latar belakang dalam foto di atas mirip dengan Chichen Itza, bukan? Ini adalah Candi Sukuh yang ada di Karanganyar, Jawa Tengah. Arsitekturnya memang mirip dengan reruntuhan peninggalan bangsa Maya yang ada di Meksiko itu.
Candi Sukuh tergolong unik, karena tidak seperti candi Hindu lainnya, struktur yang satu ini lebih mirip dengan piramida berundak yang jadi ciri khas peradaban kuno di Amerika dan Mesir. Selain itu candi ini juga dianggap memiliki unsur erotis yang kental. Pasalnya terdapat beberapa patung dengan bentuk kemaluan yang sangat kentara di sana.
Kompleks Candi Sukuh bisa dijelajahi dengan membayar tiket Rp 7.000,-. Benar-benar terjangkau, kan?
Masjid Agung Jateng - Masjid Nabawi
Majid Nabawi yang ada di Madinah kondang di seluruh dunia karena arsitekturnya yang luar biasa. Masjid megah ini memiliki ciri khas berupa 27 kanopi raksasa yang bisa dibuka tutup seperti payung. Majid Agung Jawa Tengah yang jadi kebanggaan warga Semarang juga memilikinya.
Masjid yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektar ini berlokasi di Jalan Gajah Raya. Walaupun desain arsitekturnya memadukan gaya Arab, Romawi, dan Jawa, banyak orang yang menyebutnya mirip dengan Masjid Nabawi. Apalagi dengan keberadaan 6 kanopi raksasa yang berada di pelataran masjid.
Masjid Agung Jawa Tengah merupakan salah satu tempat wisata religi yang wajib dikunjungi di Semarang. Sebagai tempat beribadah maupun sekadar lokasi foto pun sah-sah saja. Cuma perlu bayar biaya parkir, kok.
Lembah Harau - Korea Selatan di musim gugur
Foto di atas mirip dengan Korea Selatan di musim gugur, kan? Padahal foto ini diabadikan di Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Dengan latar belakang dua rumah gadang dan sebatang pohon kering, kita bisa bikin foto yang senuansa dengan drama Korea.
Terlepas dari spot foto ala Korea-nya, Lembah Harau sendiri bisa dikatakan sebagai primadona wisata di tanah Minang. Tebing-tebing raksasa yang melatari sawah hijau di sana sering dibanding-bandingkan dengan Lauterbrunnen yang ada di Swiss.
Taman Alam Lumbini Berastagi - Pagoda Shwedagon Myanmar
Bercita-cita menyentuh dinding pagoda emas Shwedagon yang ada di Myanmar? Kunjungi dulu versi mininya yang ada di Berastagi. Tepatnya di Taman Alam Lumbini yang masuk kawasan Barus Jahe, Kabupaten Karo.
Struktur setinggi 46,8 meter ini termasuk pagoda tertinggi di Indonesia. Sengaja dibangun sebagai replika Shwedagon yang jadi kebanggaan kota Yangoon. Selain itu, kita tidak akan dikenakan tarif masuk untuk mengunjunginya.
Shwedagon di Taman Alam Lumbini merupakan tempat ibadah asli. Jadi ketika sedang digunakan untuk beribadah oleh umat Buddha, pengunjung tidak bisa memasuki bagian dalamnya.
Small World Purwokerto - Menara Eiffel
Indonesia punya sederet miniatur Menara Eiffel yang tersohor itu. Meskipun ukurannya jauh dari bangunan asli di Paris, Eiffel mini saja tentunya sudah cukup untuk memeriahkan Instagram dengan foto wisata ala-ala Eropa.
Salah satu miniatur Eiffel paling Instagram-able adalah yang berlokasi di Small World Purwokerto. Taman wisata ini memang sengaja menghadirkan replika landmark terkenal di berbagai negara. Selain menara Eiffel, ada pula Menara Pisa, Merlion, dan rumah-rumah adat dari seluruh daerah di Indonesia. Tak beda jauh dengan Taman Mini Indonesia Indah yang ada di Jakarta.
Selain Small World, Eiffel KW juga bisa ditemui di Merapi Park Yogyakarta dan hutan pinus Punti Kayu Palembang.
Zona Istana Buckingham Museum Angkut - Buckingham Palace
Pasti kamu sudah tak asing lagi dengan Museum Angkut yang ada di Batu, Malang. Tempat ini menawarkan wisata edukasi bertema otomotif, menampilkan kendaraan dari berbagai jenis dan teknologi.
Selain itu, Museum Angkut juga memiliki sejumlah zona yang akan membawa pengunjung ke berbagai tempat di seluruh dunia. Mulai dari gangster town di Amerika Serikat, Zona Eropa, Zona Sunda Kelapa Dan Batavia, Las Vegas, dan pasar apung yang jadi ciri khas Kalimatan.
Di samping semua zona itu, masih ada zona Istana Buckingham yang menampilkan miniatur Buckingham Palace, kediaman Ratu Elizabeth dan keluarga Windsor. Cukup mirip dengan aslinya, kok. Apalagi dilengkapi dengan taman bunga dan air mancur yang cantik pula.
Pasar terapung Lok Baintan - Pasar Terapung Damnen Saduak Thailand
Pasar terapung merupakan salah satu daya tarik wisata di kota Bangkok, Thailand. Tempat sejenis juga bisa ditemukan di Kamboja dan Vietnam. Sementara di Indonesia pasar seperti ini hanya lazim ditemui di Kalimantan dan Sumatera Utara.
Pasar Terapung di Lok Baintan, Banjar, Kalimantan Selatan merupakan salah satu pasar terapung yang masih sangat aktif. Berbeda dengan Muara Kuin yang sudah semakin sepi pedagang. Ini termasuk salah satu atraksi wisata yang wajib dicoba, sebab belum tentu kita masih bisa melihatnya lagi dalam sepuluh tahun ke depan.
Pasar ini mulai beroperasi pada pukul 6 pagi. Tak cuma sayur mayur dan buah, kita juga bisa membeli berbagai jajanan tradisional atau hidangan sarapan di atas perahu. Jam 9 pagi biasanya pasar sudah bubar.
Telaga Rambut Monte - Kaminoko-ike
Tak perlu jauh-jauh ke Jepang kalau ingin menikmati keindahan Kaminoko- ike, kolam biru para dewa. Sebab Blitar, Jawa Timur juga memiliki objek wisata yang mirip. Namanya Telaga Rambut Monte.
Rambut Monte terletak di Desa Krisik, Gandusari. Menurut legenda, telaga ini tercipta berkat kesaktian Mbah Monte. Kalau Kaminoko Ike disebut kolam dewa, maka Rambut Monte dipenuhi ikan-ikan dewa. Ikan sangkring berwarna hitam yang tak boleh ditangkap ini konon adalah jelmaan dewa yang dikutuk oleh Mbah Monte.
Telaga Samares di Papua juga memiliki kondisi alam yang mirip. Tetapi bagi yang tinggal di Pulau Jawa dan sekitarnya, Telaga Rambut Monte pasti lebih mudah dan murah untuk dijangkau.
Janjang Koto Gadang Bukittinggi - Great Wall of China
Rasanya tidak mengherankan jika Janjang Koto Gadang disebut-sebut sebagai Great Wall-nya Bukittinggi. Soalnya tempat ini memang mirip dengan tembok raksasa yang ada di China.
Beralamat di Kayu Kubu, Mandiangin Koto Selayan, Janjang Koto Gadang menawarkan wisata tembok besar yang mengular hingga ke puncak bukit. Di sekelilingnya terdapat hutan dan tebing yang cukup curam. Pemandangan sekitarnya cukup menyejukkan mata. Dan pastinya mencapai puncak tembok ini tidak akan semelelahkan menyusuri Great Wall. Pasalnya panjang Janjang Koto Gadang cuma 1,5 kilometer. Tetapi tetap bikin energi terkuras bagi yang tak terbiasa berjalan kaki.
Janjang Koto Gadang bisa dikunjungi tanpa membayar tiket masuk. Hanya dipungut biaya untuk parkir. Nilai plusnya, kita juga bisa menikmati pemandangan Ngarai Sianok yang memesona sembari trekking.
Istana Anak Taman Mini Indonesia Indah - Cinderella Castle, Disneyland
Istana Anak termasuk salah satu zona yang jadi atraksi wisata di Taman Mini Indonesia Indah. Tempat ini sebenarnya berfungsi sebagai museum permainan tradisional, wayang, dan berbagai dongeng nusantara. Jika diperhatikan memiliki banyak kemiripan dengan Cinderella Castle yang berdiri megah di Disneyland. Berbeda warna memang, tetapi cukuplah untuk selfie cantik ala putri dongeng.
Biaya masuk ke Istana Anak cuma Rp 10.000,-. Di sini anak-anak juga bisa foto bareng badut yang ada di sana. Tetapi jangan heran kalau 'ditodong' beberapa ribu rupiah setelah berfoto.
Simpang Lima Gumul Kediri - Arc de Triomphe
Belum bisa mampir ke Paris dan foto berlatar Arc de Triomphe? Kalau begitu silakan main ke Kediri dan puas-puasin foto di monumen Simpang Lima Gumul yang persis Arc de Triomphe.
Monumen Simpang Lima Gumul berlokasi di Jalan Erlangga, Tugurejo. Bisa diakses melalui tiga jalur bawah tanah. Sementara bangunannya sendiri terdiri dari auditorium, ruang serba guna, ruang diorama, dan toko suvenir. Main ke kota Kediri belum terasa lengkap kalau belum main ke sini.
Untuk berwisata ke Simpang Lima Gumul, kita tak perlu membayar tiket masuk. Hanya perlu membayar biaya parkir.
Pulo Cinta - Bora-Bora
Pulo Cinta disebut-sebut sebagai Maldive-nya Gorontalo. Kondisi alamnya memang mirip dengan pantai tropis di Maladewa atau Bora-Bora.
Sebenarnya, tempat ini adalah resor eksklusif yang mengusung konsep natural. Pulau mungil ini termasuk wilayah Desa Patoameme, Kabupaten Boalemo. Resornya sendiri terletak di antara gugusan pulau tak berpenghuni Teluk Tomini.
Wisatawan bisa menginap di salah satu cottage yang mengelilingi Pulo Cinta. Kelestarian alam di sini masih sangat terjaga. Alam sekitarnya saja sudah indah, dengan hutan permai dan pantai jernih yang kaya akan keanekaragaman hayati. Cocok untuk liburan romantis atau bulan madu.
Pulo Cinta memang tidak seterjangkau tempat-tempat lain yang disebutkan di artikel ini. Setidaknya dibutuhkan biaya Rp 3,5 juta sampai Rp 5 juta untuk villa bagi dua orang. Belum biaya terbang ke Gorontalo. Tetapi harga tersebut sudah termasuk fasilitas antar jemput bandara - Pulo Cinta, kok. Jadi bisalah sisihkan gaji untuk menabung selama beberapa bulan agar bisa main ke sini.
Gua Jomblang - Stephen's Gap
Gua yang terletak di Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta ini termasuk jenis gua vertikal. Gua vertikal paling indah di Indonesia pula. Menjelajahinya memang tidak bisa dengan trekking atau hiking, tetapi pemandangan di dalamnya benar-benar sepadan dengan energi yang harus dikeluarkan untuk mencapainya.
Gua Jomblang merupakan hutan purba dengan kondisi alam yang menakjubkan. Tak beda jauh dengan Stephen's Gap di mana kita bisa menikmati pancaran 'cahaya surga' dari atas bebatuannya.
Untuk yang sudah memiliki peralatan untuk caving dan ingin mengeksplorasi sendiri, cuma butuh izin resmi dari kepala desa setempat. Tetapi bagi yang masih belum berpengalaman, silakan memilih paket tur lengkap yang biasanya dibanderol dengan harga mulai Rp 900.000,- untuk dua orang. Harga bervariasi sesuai dengan fasilitas yang didapatkan.
Itulah spot keren dan ramah kantong di Indonesia yang mirip dengan luar negeri. Dari lokasi-lokasi tersebut, mana yang sudah pernah kamu jadikan tempat berfoto?
(mdk/tsr)