Surtsey, salah satu pulau termuda di dunia yang terlarang untuk didatangi manusia
Surtsey, salah satu pulau termuda di dunia yang terlarang untuk didatangi manusia. Pulau ini 'lahir' pada tanggal 14 November 1963, menyusul erupsi gunung berapi bawah laut yang berada pada kedalaman 130 meter Laut Norwegia. Dilarang dimasuki karena digunakan untuk bahan penelitian mengenai terbentuknya kehidupan.
Surtsey adalah nama sebuah pulau vulkanik. Salah satu dari pulau termuda di dunia yang paling dikenal publik. Letaknya di Samudera Atantik, sekitar 30 kilometer dari pantai selatan Islandia.
Dilansir Amusing Planet, usia Surtsey bahkan baru lima puluh tahunan. Pulau ini 'lahir' pada tanggal 14 November 1963, menyusul erupsi gunung berapi bawah laut yang berada pada kedalaman 130 meter Laut Norwegia.
-
Dimana letak geografis dari Islandia? Terletak di sebelah barat laut Eropa, Islandia dikenal memiliki iklim kontras dan geografis yang mencolok.
-
Bagaimana cara mencapai Nusa Penida? Letaknya yang terpisah dari Pulau Bali mengharuskan kamu naik speedboat untuk mencapai destinasi wisata ini.
-
Kapan pulau itu tenggelam? Di area spesifik inilah para peneliti menemukan tanah liat merah yang terjepit di antara lava yang diketahui berusia sekitar 45 juta tahun, seperti dilansir Live Science.
-
Siapa yang menemukan pulau itu? Ilmuwan dari Brasil dan Inggris menyelidiki dasar laut di dekat dataran tinggi vulkanik yang disebut Rio Grande Rise.
-
Bagaimana cara mencapai Pulau Peucang? Untuk mencapai Pulau Peucang, pengunjung biasanya melakukan perjalanan darat dari Jakarta ke Pandeglang, dilanjutkan dengan perjalanan laut dari Kecamatan Sumur.
-
Dimana negara Islandia berada? Adapun Islandia, merupakan negara yang terletak di paling barat benua Eropa.
Sempat dikira kapal yang terbakar
Surtsey lahir dari tumpukan lava yang meletus. Letusan demi letusan terus terjadi dan memperluas daratan Surtsey. Menurut perkiraan letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Juni 1967. Saat itu luas Surtsey sudah bertambah 2,7 kilometer persegi.
Kelahiran Surtsey yang luar biasa disaksikan oleh sejumlah awak kapal yang sedang berlayar. Tadinya mereka mengira gumpalan asap erupsi berasal dari kapal yang terbakar.
Pulau itu awalnya dinamai Surtur, seperti dewa api dalam mitologi Nordik. Belum sampai tiga minggu Surtsey lahir, pulau itu sudah dikunjungi para peneliti. Tiga orang peneliti dari Prancis menginjakkan kaki di atas daratan Surtsey yang masih membara.
Terlarang untuk dimasuki
Pulau Surtsey ©Arctic Images
Meskipun demikian, tak sembarang orang boleh datang ke pulau ini dengan alasan keselamatan dan kelestarian pulau.
Sejak tahun 1965, Surtsey telah diresmikan sebagai cagar alam dan masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Pulau ini sengaja dibiarkan tanpa penghuni untuk kepentingan penelitian. Kondisi alamnya dijaga ketat agar senantiasa perawan. Tujuannya adalah untuk mengamati bagaimana terbentuknya kehidupan secara alami.
Hanya segelintir peneliti yang boleh memasuki Surtsey. Itu pun dengan peraturan ekstra ketat. Tak boleh membawa, mengambil, atau mengubah apa pun yang ada di sana.
Nope ©Shutterstock
Ketika sebatang tanaman tomat tumbuh di atasnya, para ilmuan langsung gempar. Pasalnya tumbuhan itu tak mungkin tumbuh di sana tanpa biji yang disemai. Ternyata tomat tersebut berasal dari barang bawaan salah satu peneliti yang ke sana.
Salah satu makhluk hidup pertama yang ditemukan di Surtsey adalah lumut. Tumbuhan ini menyelubungi tanah dan bebatuan di sana. Di tahun 2008, tercatat ada 69 spesies tanaman yang bisa tumbuh di sana. Sekitar 12 spesies burung juga berhasil ditemukan di pulau itu, termasuk fulmar, camar, guillemot, dan puffin Atlantik.
Diperkirakan tak berumur panjang
Pulau Surtsey ©Shutterstock
Titik tertinggi di daratan Surtsey mencapai 174 meter di atas permukaan laut. Pada tahun 2012, luasnya menyusut hingga separuh dan ketinggian maksimum berubah menjadi 155 meter.
Karena ukurannya yang kecil disertai perubahan yang cukup drastis, Surtsey diperkirakan tak akan berumur panjang. Paling lama hanya seabad. Namun dari hasil observasi terkini para ilmuwan menemukan bukti bahwa tingkat erosi yang melanda Surtsey mulai melambat.
Inti pulau Surtsey juga mulai mengeras. Bisa jadi pulau ini akan bertahan lebih lama dari perkiraan semula.
Baca juga:
Jalan-jalan ke Australia, jangan lupa cicipi 5 makanan khas ini
30 Wisata Semarang Terbaru 2018, wisata kuliner hingga wisata alam
8 Tempat wisata Cirebon yang asyik untuk pelesir saat libur lebaran
Memacu adrenalin di Gunung Batu Jonggol
40.000 WNI tiap tahun berkunjung, larangan masuk Israel rugikan pengusaha miliaran