Terbuat dari cokelat, teko ini tidak leleh saat diisi air panas
Teko teh ini sepenuhnya terbuat dari cokelat.
Dibuat oleh master cokelat Nestle, John Costello, teko teh ini sepenuhnya terbuat dari cokelat. Menariknya, teko teh ini tidak meleleh saat diisi air panas.
Meskipun terbuat dari cokelat, teko ini dapat digunakan untuk menyeduh teh. Fungsinya persis seperti teko yang biasa digunakan untuk menyeduh teh. Costello dan rekan-rekannya memutuskan untuk membuat teko ini, setelah mereka ditantang oleh sebuah program TV BBC yang berjudul The One Show.
Mereka harus membuktikan bahwa pernyataan "tidak ada yang lebih tidak berguna daripada teko cokelat". Dan mereka berhasil menaklukkan tantangan itu. Jadi, bagaimana tepatnya dia dan timnya bisa membuat teko teh yang tahan panas? Ternyata itu semua tergantung pada jenis cokelat yang dipilih.
Costello dan timnya memilih dark chocolate dengan tingkat kepadatan kakao 65 persen, karena kandungan rendah lemak akan membuatnya lebih tahan terhadap panas. Setelah mereka memiliki bahan baku yang siap untuk digunakan, mereka pun melakukan serangkaian percobaan untuk menentukan tingkat ketebalan yang tepat untuk membuat lapisan teko.
Mereka menghabiskan waktu sekitar enam minggu untuk merencanakannya, dan telah bereksperimen dengan berbagai bentuk dan berbagai jenis cokelat, sebelum mereka akhirnya menemukan formula yang sempurna.
"Kita perlu menentukan tingkat ketebalan cokelat sehingga itu bisa tahan terhadap panas air," terang Castello, sebagaimana dilansir odditycentral.
Mereka mulai melakukan percobaan pada balon. Mereka mencelupkan balon kecil ke beberapa jenis cokelat yang telah disiapkan dan kemudian mengeringkannya. Proses itu diulang beberapa kali, sampai mereka menemukan berapa banyak lapisan yang diperlukan untuk membuat teko yang tahan terhadap suhu air panas.
"Jika Anda mendapatkan ketebalan yang tepat dari cokelat, suhu air yang masuk akan menurut sedikit demi sedikit, dan kemudian mempertahankan panas di dalam sehingga tidak bocor, tidak meleleh," tambahnya.
Tantangan lain yang harus dihadapi oleh Costello dan timnya adalah memutuskan ukuran lubang di bagian atas teko. Lubang kecil akan menghasilkan lebih banyak uap, sehingga mereka akhirnya membuat lubang yang lebih besar dari teko biasa.
Selanjutnya, mereka menciptakan cetakan teko dari silikon, dan kemudian mengisi cetakan tersebut dengan cokelat leleh. Mereka mengguncang cetakan untuk menyingkirkan gelembung udara yang terjebak di dalamnya. Sekali lagi, mereka mengulangi proses itu sampai mereka mencapai jumlah lapisan yang diinginkan.
Costello mengatakan bahwa proses pembuatan teko cokelat dari awal sampai akhir memakan waktu sekitar dua setengah jam. Dia juga mengungkapkan bahwa ketika mereka pertama kali menggunakan teko cokelat, mereka berpikir bahwa teh yang dimasukkan ke dalam teko akan tercampur dengan sisa cokelat yang meleleh, namun ternyata itu tidak terjadi sama sekali.
-
Dimana letak Kampung Cokelat? Kampung wisata unik di Indonesia berikutnya adalah Kampung Cokelat, Blitar, Jawa Timur.
-
Siapa Aty Kodong? Aty Kodong dikenal sebagai runner-up Dangdut Academy yang berhasil meningkatkan perekonomiannya.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kapan wabah Kolera menyerang Aceh? Aceh menjadi salah satu daerah yang terkena wabah virus pada saat Agresi Militer Belanda II.
-
Bagaimana ciri khas Perkutut Kolocokro? Burung perkutut memiliki ciri khas bulu berwarna cokelat keabu-abuan dengan pola belang hitam yang indah.
-
Kapan Ketupat Colet disajikan? Makanan ini tidak hanya hadir saat Idul Fitri saja, melainkan juga Idul Adha dan beberapa acara-acara besar lainnya.