Tiru Teknik Ninja, Mahasiswi Jepang Tulis Esai dengan Tinta Tak Kasat Mata
Tulis esai dengan tinta tak kasat mata, mahasiswi Jepang dipuji dosen mata kuliah sejarah ninja yang diikutinya.
Eimi Haga, seorang mahasiswi di Mie University yang khusus mempelajari sejarah ninja menjadi pembicaraan di dunia maya. Pasalnya sang dosen mempublikasikan esai kreatif yang dia tulis.
Menurut laporan BBC (10/10), esai tersebut ditulis oleh Haga dengan tinta tak kasat mata yang hanya bisa dibaca dengan teknik khusus.
-
Bagaimana bentuk rumput Jepang? Rumput Jepang memiliki bentuk daun yang menyerupai jarum dengan runcing dan ramping. Pertumbuhan rumput ini ditandai oleh daun-daun kecil yang padat, menciptakan penampilan yang teratur dan rapi.
-
Apa rahasia panjang umur masyarakat Jepang? Masyarakat Jepang memiliki pola makan sehat yang mendukung mereka memiliki umur panjang dan sehat. Jepang merupakan salah satu negara dengan beragam kuliner yang khas dan rasa yang lezat. Siapa sangka bahwa hal tersebut merupakan salah satu kunci dari kehidupan panjang umur masyarakat Jepang.
-
Apa yang dimakan oleh hiu? Hiu adalah pemakan oportunistik, tetapi sebagian besar hiu memakan ikan kecil dan invertebrata.
-
Apa yang membuat penutup gorong-gorong di Jepang menjadi unik? Tutup lubang gorong-gorong di Jepang bukan sekadar penutup saluran air, melainkan karya seni yang menggambarkan ciri khas setiap lokasi.
-
Apa itu Hajat Uar? Hajat Uar tak sekedar pelaksanaan upacara adat, melainkan sebuah renungan akan pentingnya harmonisasi manusia dengan alam setelah terjadinya sebuah bencana alam.
-
Apa yang berhasil dicapai oleh tim peneliti di Jepang? Tim peneliti di Jepang disebut telah memecahkan rekor koneksi internet tercepat di dunia. Tim yang berasal dari Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (NICT) Jepang ini berhasil meningkatkan kecepatan internet serat optik sebesar 402 terabyte per detik.
Tantangan Esai Kreatif dari Sang Dosen
Haga dan rekan-rekan sekelasnya diminta untuk menulis esai tentang kunjungan ke Museum Ninja Igaryu. Sang dosen berpesan agar para mahasiswa membuat tulisan sekreatif mungkin. Tulisan paling kreatif akan diganjar dengan nilai tinggi.
Sebagai penggemar berat ninja, Eimi Haga pun bertekad untuk membuat esai lain dari yang lain.
"Ketika dosen berkata di kelas kalau beliau akan memberikan nilai tinggi untuk kreativitas, saya memutuskan untuk membuat esai saya menonjol jika dibandingkan esai lainnya," tutur Haga.
"Saya berpikir-pikir selama beberapa waktu, kemudian mendapat gagasan soal aburidashi."
Aburidashi, Teknik Korespondensi Rahasia Kuno
Haga menulis esainya dengan teknik aburidashi. Ini adalah cara kuno yang digunakan warga Jepang untuk berkirim surat secara rahasia. Surat ditulis dengan tinta tak kasat mata. Tulisan baru dibaca setelah kertas dipanaskan.
Haga mencoba berbagai bahan dan cara untuk mewujudkan esainya. Bahan yang dipilihnya adalah kedelai tumbuk.
Mahasiswi 19 tahun yang mengagumi segala hal tentang ninja gara-gara menonton anime itu merendam kedelai semalaman, menggerusnya, dan menggunakan air perasannya sebagai tinta.
Baru Bisa Dibaca Setelah Kertas Dipanaskan
Ketika dosen Haga menerima beberapa lembar kertas kosong, dia langsung menyadari kalau mahasiswinya itu menggunakan teknik aburidashi untuk tugasnya. Namun dia tak menduga hasilnya bakal cukup bagus.
"Saya sudah pernah melihat laporan yang ditulis dengan kode, tetapi tidak pernah menemukan yang ditulis dengan teknik aburidashi," tutur Profesor Yuji Yamada.
"Sejujurnya, saya ragu kata-katanya bakal terbaca jelas. Tetapi ketika kertasnya saya panaskan di atas kompor gas di rumah, kata-katanya muncul begitu jelas dan saya berpikir, 'bagus!'".
Yamada sengaja tidak membaca keseluruhan esai Haga. Dia hanya memanaskan sebagian kertasnya dan menunjukkan kertas itu kepada media.
Dengan demikian bisa terlihat jelas efek sebelum dan sesudah teknik aburidashi yang berhasil diwujudkan sang mahasiswi. Tampaknya dosen sejarah ninja ini benar-benar terkesan dengan upaya anak didiknya.
(mdk/tsr)