Kisah Gubernur Ali Sadikin yang Dicalonkan Jadi Presiden, Pernah 'Dimusuhi' Soeharto
Atas berbagai perannya yang dianggap merakyat itu, Bang Ali (sapaan akrab Ali Sadikin) kerap disandingkan, terlebih oleh kalangan mahasiswa sebagai sosok pemimpin negara Indonesia hingga dimusuhi oleh Presiden Soeharto.
Sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta pada 28 April 1966 – 11 Juli 1977, Ali Sadikin memiliki gaya kepemimpinan yang disukai oleh seluruh warga Ibu Kota.
Ia dulu dikenal sebagai sosok yang melindungi warganya lewat penertiban berbagai tindak kejahatan, termasuk oknum militer yang kerap melakukan tindakan sewenang-wenang kepada masyarakat saat itu. Selain itu, ia juga banyak memberikan fasilitas hiburan kepada rakyat salah satunya Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Atas perannya itu, Bang Ali (sapaan akrabnya) kerap disandingkan, terlebih oleh kalangan mahasiswa sebagai sosok pemimpin Indonesia hingga dimusuhi oleh Presiden Soeharto. Seperti apa kisahnya? Berikut informasinya sebagaimana merdeka.com kutip dari historia.id, Jumat (16/7/2021).
Masa Jabatan Sempat Dipercepat Soeharto
Instagram @jejaksoeharto ©2021 Merdeka.com
Bang Ali memang kerap mencuri perhatian lewat berbagai kebijakannya yang kontroversial. Ia bahkan sempat melegalkan perjudian, mengesahkan tempat prostitusi hingga mendirikan beragam budaya Betawi.
Atas tindakannya itu, ia mampu memenuhi pemasukan pendapatan daerah dengan sejumlah proyek strategis seperti Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, hingga Taman Ria Monas.
Namun prestasi moncernya itu tak serta merta disukai Presiden Soeharto. Usut punya usut, ketidaksukaan orang nomor satu di Indonesia itu membuat masa jabatannya dipersingkat satu bulan diduga karena alasan rivalitas.
"Dipercepat mungkin karena situasi dan kondisi," terang Bang Ali, dalam Ali Sadikin Membenahi Jakarta Menjadi Kota yang Manusiawi.
Ali Sadikin Sering Membantah Soeharto
ahmadhaes.wordpress.com
Dugaan rivalitas tersebut lantas dikuatkan oleh Djohan Effendi yang juga menjadi penulis pidato untuk Presiden Soeharto.
Dalam buku Sang Pelintas Batas: Biografi Djohan Effendi, karya Ahmad Gaus. Johan mengatakan jika pemikiran Ali kerap dianggap bersebrangan dengan pemerintah, hingga Ali sering membantah Presiden Soeharto.
Bahkan dalam pemberitaan di koran Malaysia, Dewan Masyarakat, Ia secara terang-terangan sering membantah Soeharto sampai dua hingga tiga kali.
"Saya sampai dua tiga kali mengkritik Soeharto. Ini bukan soal prestasi, tapi keyakinan," terang dia di pemberitaan yang terbit 15 Februari 1981 itu.
Dianggap Menyalahi Negara Usai Dicalonkan Presiden oleh Mahasiswa UI
soeharto.co ©2021 Merdeka.com
Sebagai gubernur dengan masa jabatan terlama (saat itu 11 tahun), Ali Sadikin memang kerap dielu-elukan oleh sejumlah pihak termasuk mahasiswa.
Bukan saja karena keramahan serta kelucuannya saat bertemu masyarakat, melainkan juga karena dianggap sebagai Gubernur DKI Jakarta terbaik dengan segudang kebijakan merakyatnya.
Tak ayal, gubernur kelahiran Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1927 itu kerap dicalonkan menjadi presiden pengganti Soeharto hingga unsur Orde Baru terganggu. Setidaknya ada dua tokoh mahasiswa yang saat itu menggembar-gemborkan pencalonannya, yakni Dipo Alam (Mahasiswa Teknik UI) dan Bambang Sulistomo (Fisip UI) yang juga anak tokoh pergerakan 10 November Bung Tomo.
"Ributlah orang-orang, reaksinya saya perkirakan cukup besar. Menurut saya itu hak mereka berbicara sebagai warga negara sesuai pendapatnya sendiri," terang dia dalam surat kabar Simponi yang terbit pada 16 Juni 1993.
Setelah ketahuan yang menggembar-gemborkan pencalonan adalah keduanya, dua mahasiswa tersebut lantas ditahan oleh aparat keamanan selama dua bulan.
Dicekal Usai Pensiun
Instagram @perfectlifeid ©2021 Merdeka.com
Setelah berakhirnya masa jabatan Ali, ia tak lantas bisa menikmati masa pensiunnya dengan tenang. Pasalnya, gubernur berpangkat letnan jenderal KKO-AL tersebut justru dicekal hingga tak bisa kemana-mana.
Ia pun dinyatakan wajib menjalani hukuman perdata selama 13 tahun lamanya, dengan dikucilkan secara sosial. Hingga tak boleh menghadiri programnya sendiri yakni PRJ.
"Tidak cuma itu, saya pun tidak dilarang naik haji," kata Bang Ali, di Majalah Sentana tahun 1994.
Setelah masa baktinya selesai, Ali Sadikin digantikan oleh Letjen. Tjokropranolo di tahun 1977 yang merupakan mantan sekretaris pribadi Soeharto.