Reaksi Jenderal M Jusuf Dapat Laporan Banyak Panti Pijat di Jakarta Barat
Jenderal M Jusuf dikenal sebagai Panglima TNI yang selalu turun ke bawah melihat kondisi anak buahnya. Dia juga terus menekankan setiap prajurit disiplin dan tidak melanggar aturan.
Jenderal M Jusuf dikenal sebagai Panglima TNI yang selalu turun ke bawah melihat kondisi anak buahnya. Dia juga terus menekankan setiap prajurit disiplin dan tidak melanggar aturan.
Ada kisah menarik saat Jenderal M Jusuf menerima laporan dari Komandan Kores (Sekarang Kapolres) 73/Jakarta Barat, Letkol Pol Moerman. Saat itu Letkol Moerman melapor jika di wilayahnya banyak terdapat panti pijat, tempat mandi uap dan kelab malam.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Apa yang dilakukan seniman AI itu pada tokoh-tokoh sejarah? Gambar-gambar tersebut menunjukkan Mahatma Gandhi dalam avatar berotot, Albert Einstein dengan tubuh kekar, dan Rabindranath Tagore memamerkan fisik berototnya.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Bagaimana cara sejarawan menentukan kebenaran sebuah peristiwa sejarah? Sejarah menggunakan metode ilmiah dan analisis kritis untuk menilai keandalan sumber dan menyusun narasi yang berdasarkan bukti.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
"Apa benar-benar tempat itu untuk pijat?" kata Jenderal M Jusuf.
"Kalau di dalam kamar sulit diketahui Pak," jawab Letkol Moerman.
Dengan tegas, Jenderal M Jusuf langsung memerintahkan agar Polisi Militer menindak aparat TNI/Polri yang masuk ke kelab malam atau panti pijat tersebut. Hal ini dikisahkan wartawan senior Atmadji Sumarkidjo dalam buku Jenderal Jusuf, Panglima Para Prajurit terbitan Kata Hasta Pustaka tahun 2006.
Jenderal M Jusuf menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sekaligus Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) tahun 1978 hingga 1983. Dia dijuluki Panglima Para Prajurit karena kedekatan dan perhatiannya pada anak buahnya.
"Pak Jusuf sifat kebapakannya sangat terasa oleh kami yang prajurit rendahan ini. Kesejahteraan benar-benar diperhatikan," kenang Maman, seorang pensiunan Komando Pasukan Sandi Yudha (kini Kopassus) saat dulu berbincang dengan merdeka.com.
Jenderal M Jusuf kerap blusukan mengunjungi barak-barak tentara di seluruh Indonesia. Dia memperhatikan kebutuhan para prajurit dan keluarganya. Jika ada hal yang dinilai tidak layak, sang jenderal akan segera minta agar segera diperbaiki.
Mulai dari air bersih, listrik, hingga makanan para prajurit. Tak jarang M Jusuf berdialog dengan ibu-ibu tentara di tengah jemuran. Tak ada batas antara panglima dan para prajuritnya.
(mdk/noe)