Uniknya Iklan 'Jadul' Sabun Cuci Sunlight di Masa Perang, Gambar Tentara Bawa Senapan
Ternyata usia sabun Sunlight terbilang tua. Sunlight sudah beredar sejak 1914, pada masa perang dunia pertama. Sunlight sudah digunakan para tentara perang. Menarik melihat tampilan Sunglight di era itu.
Sabun cuci piring di Indonesia identik dengan merek tertentu yakni Sunlight. Sudah berpuluh-puluh tahun digunakan masyarakat kita. Sehingga, tak jarang orang menyebut sabun cuci piring dengan Sunlight.
Ternyata usia sabun Sunlight terbilang tua. Sunlight sudah beredar sejak 1914, pada masa perang dunia pertama. Sunlight sudah digunakan para tentara perang. Menarik melihat tampilan Sunglight di era itu.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Apa saja cerita lucu bahasa Jawa yang lagi trending? Bagi Anda yang ingin membaca salah satunya, ulasan berikut ini bisa menjadi referensi yang tepat. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/5), berikut merdeka.com ulas mengenai kumpulan contoh cerita lucu bahasa Jawa yang ampuh mengusir rasa suntuk dan bosan untuk Anda.
-
Kenapa contoh pidato bahasa Jawa ini bisa viral? Lantas bagaimana contoh pidato Bahasa Jawa dengan berbagai tema dan topik yang bisa nenjadi referensi? Melansir dari berbagai sumber, 5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
Kala itu Sunlight memasang iklan dengan menggambarkan tiga tentara di parit Perang Besar. Satu tentara menembakkan senjatanya, satu dengan cedera kepala, dan satu sedang mandi. Kotak Sabun Sunlight ditempatkan secara mencolok di latar depan.
"Cleanest Fighter In The World - British Tommy (Pejuang terbersih di dunia - Tommy Inggris)," Merupakan slogan yang digunakan dalam iklan sabun Sunlight pada tahun tahun 1914-1918.
Nama Tommy Identik dengan Tentara
Nama Tommy yang digunakan dalam iklan memiliki arti tersendiri. Tommy diambil dari Tommy Atkins adalah bahasa gaul untuk prajurit biasa di Angkatan Darat Inggris.
Slogan tersebut secara tidak langsung seolah memberikan dukungan kepada tentara Inggris yang sedang berperang bahwa 'naluri bertarung yang bersih dan prajurit dari tentara kita yang gagah berani'.
Pada seri iklan Sunlight yang lainnya juga hampir mirip. Mereka menggambarkan dua orang pria yang sedang mencuci kain dan tangannya. Dua pria tersebut digambarkan sebagai Tommy, prajurit Inggris dan Jack Tar, pelaut Inggris.
Bukan hanya ikan Sunlight yang menerapkan model perang dunia dalam pemasaran produknya. Hampir semua perusahaan di Inggris menggunakan cara yang sama.
"Para perusahaan Inggris menempatkan produknya dipakai oleh mereka yang menggunakan seragam tentara Inggris, merupakan ide yang bagus untuk melihat keadaan yang terjadi," kata Andrew McCarthy, rekan penulis The Huns Have Got My Gramophone yang dikutip oleh bbc.com.
Bagaimana Iklan Sunlight di Indonesia?
Sunlight sendiri sangat populer di Indonesia. Sunlight memasarkan produknya di Indonesia sejak tahun 1930 pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Sunlight dibawa ke Indonesia oleh orang Belanda, Charles Tatlows.
"Ada dua orang dari Unilever datang ke Istana Bogor pada November 1933, untuk bertemu Gubernur Jenderal dan menyampaikan keinginan Unilever membangun pabrik di Batavia," tulis Hans W. Wamsteker dalam 60 Years Unilever in Indonesia.
Sabun Sunlight masuk ke Indonesia dengan nama Sunlight Zeep. Dalam Bahasa Belanda Zeep berarti sabun. Kemudian Sunlight Zeep tersebut dikenal dengan Sabun Tjap Tangan oleh masyarakat pribumi. Hal itu bisa jadi karena bungkus Sunlight yang beredar di Hindia Belanda ada gambar dua tangan.
Promosi yang digunakan dalam iklan untuk memasarkan Sunlight di Indonesia pun berbeda dengan di Inggris yang memakai visualisasi tentara.
Di Indonesia iklan Sunlight pada awalnya menggunakan visualisasi perempuan Eropa membawa keranjang cucian, kemudian divisualisasikan oleh perempuan pribumi yang sedang mencuci.
Reporter Magang: Ita Rosyanti