40 Kata-kata Sedih Menyentuh Hati, Sebuah Renungan dalam Hidup

©2018 Merdeka.com/Pexels

1. “Tak apa, aku sudah biasa memulai dengan kesendirian.”
2. "Sakit sekali rasanya ketika Anda sudah melakukan yang terbaik, tapi ternyata masih tidak cukup."
3. "Setiap kali orang bertanya padaku apakah aku baik-baik saja, hal ini semakin mengingatkan bahwa aku tidak baik-baik saja."
4. “Jangan khawatir akan hari esok kesusahan hari ini cukuplah hari ini."
5. "Orang menangis bukan karena mereka lemah. Tapi, mereka menangis karena telah berusaha kuat dalam waktu yang lama."
6. "Bagiku, tidur bukanlah sekadar melepas lelah, melainkan sebuah pelarian."
7. "Jangan terlalu sering memikirkanku. Aku tidak mau membuatmu sedih. Hiduplah dengan baik. Aku akan terus mengiringi tiap langkahmu."
8. "Mungkin kebahagiaan bersamamu hanya seperti mimpi, tapi biarlah mimpi itu terus menemani di setiap tidurku."
9. "Masalah adalah ujian pendewasaan. Tidak ada alasan menyalahkan orang lain, benahi diri sendiri dan jadilah pribadi yang dewasa."
10. “Aku tak ingin memilikimu, supaya aku tak pernah merasa kehilanganmu."

©2018 Merdeka.com/Pixabay

11. “Tenanglah diri, kita sudah terbiasa.”
12. "Jatuh hati mengajarkan aku bagaimana memberanikan diri. Juga bagaimana menjadi sabar saat kau tinggalkan sendiri."
13. “Aku tidak sedih saat kamu berbohong padaku. Aku sedih karena mulai sekarang aku tak bisa lagi mempercayaimu.”
14. "Aku akan tetap di sini untuk bersedih sebentar saja. Jadi, kalian tidak perlu mengkhawatirkanku. Pergi dan bersenang-senanglah."
15. “Aku tidak pernah menyesal telah mengenalmu, tapi aku menyesal tidak bisa mempertahankanmu.”
16. "Tidakkah menyedihkan ketika kamu tersakiti, namun hanya bisa berkata, aku sudah terbiasa."
17. "Menangis itu seperti melakukan bicara namun melalui mata, karena bibirmu tak sanggup berucap untuk menjelaskan hatimu yang merana."
18. “Terkadang tertawa menjadi pelampiasan rasa depresi yang memuncak.”
19. "Aku mencintaimu setiap hari. Dan sekarang, aku akan merindukanmu setiap hari."
20. “Akhirnya orang-orang datang memperhatikanku, sayang sekali aku sudah tidur.”

©Shutterstock.com/Jochen Schoenfeld

21. “Mengapa aku merasa sangat hampa tanpa ada alasan apapun.”
22. “Sulit untuk menggambarkan senyum ketika hati ini sedang menangis.”
23. "Dahulu kita saling mempertahankan, sampai pada akhirnya kini kita harus saling melepaskan."
24. “Terlalu banyak orang di sekitarku sampai aku tak tahu siapa aku.”
25. “Aku akan terus berubah menjadi lebih baik, meski pandangan orang lain tak berubah.”
26. "Tak selamanya ada teman dan penasehat di sisi kita saat kita bersedih. Maka jadilah teman dan penasehat bagi dirimu sendiri."
27. “Rasa kecewa yang menumpuk bahkan bisa membuat orang menjadi gila.”
28. "Kukira melihatmu pergi adalah hal berat. Tetapi, mengetahui bahwa kau takkan pernah kembali adalah yang terberat."
29. "Karena bagiku, mencintaimu saja adalah hal istimewa."
30. "Kecewa mirip seperti bangkrut. Bangkrutnya jiwa karena terlalu banyak membeli harapan dan ekspektasi."

©2015 Merdeka.com/shutterstock/luxorphoto

31. “Terkadang aku menangis karena tak bisa merindukan siapa pun.”
32. “Kamu takut menceritakan kalau kamu sangat terluka kepada orang lain. Jadi, kamu hanya menyimpannya sendiri.”
33. “Aku tidak akan pernah melupakan bagaimana depresi dan kesepian terasa baik dan buruk dalam waktu yang bersamaan.”
34. “Beberapa orang tidak dimaksudkan untuk berada di dunia ini. Hal tersebut terlalu berlebihan untuk mereka.”
35. “Air mata datangnya dari hati, bukan dari otak.”
36. “Jangan menangisi seseorang yang tak akan menangisi dirimu.”
37. “Jangan khawatir, semua akan kembali seperti sedia kala, bersama diriku, dalam kesendirian.”
38. "Belajar ikhlas, karena Allah Maha Adil."
39. "Jika kamu merasa bebanmu lebih berat daripada yang lain, itu karena Tuhan melihatmu lebih kuat daripada yang lain."
40. “Tenang saja, aku terbiasa bersama dengan diriku.”