7 Manfaat Bubuk Kokoa bagi Kesehatan, Salah Satunya untuk Tingkatkan Fungsi Otak
Meskipun bubuk kakao terlihat lebih baik dibanding bubuk kokoa, bukan berarti bubuk kokoa tidak memiliki manfaat. Ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari bubuk kokoa, mulai dari kesehatan jantung hingga otak.
Kakao diperkirakan pertama kali digunakan oleh peradaban Maya di Amerika Tengah. Kemudian diperkenalkan ke Eropa oleh penakluk Spanyol pada abad ke-16, dan pada akhirnya menjadi cepat populer. Saat ini pun, pohon kakao dapat kita temukan hampir di seluruh dunia.
Biji dari pohon kakao dipanen untuk membuat bubuk kakao. Biji kakao mengembangkan rasa dan teksturnya melalui proses fermentasi sebelum diproses menjadi bubuk kokoa dan bubuk kakao. Untuk membuat bubuk kokoa, pengolah menggunakan suhu yang sangat tinggi pada biji kakao, sehingga menghasilkan rasa manis dan lembut yang dapat dinikmati orang dalam makanan yang dipanggang atau kokoa panas. Bubuk kokoa memang tidak terlalu pahit jika dibandingkan dengan kakao, namun bubuk kokoa sudah kehilangan sebagian nilai gizinya selama pemrosesan.
-
Bagaimana cokelat pirang tercipta? Ia rupanya begitu terbawa suasana selama pertunjukan sehingga membiarkan cokelat putihnya meleleh dalam bain-marie selama empat hari. Ketika ia akhirnya kembali ke sana, cokelatnya telah berubah menjadi cokelat pucat yang memiliki bau dan rasa sangat berbeda.
-
Apa itu cokelat pirang? Cokelat pirang merupakan jenis cokelat yang sudah diakui sebagai salah satu variasi cokelat putih paling cerdik dan unik yang pernah dibuat.
-
Dimana letak Kampung Cokelat? Kampung wisata unik di Indonesia berikutnya adalah Kampung Cokelat, Blitar, Jawa Timur.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa itu Sholat Jamak? Sholat jamak sendiri adalah mengumpulkan dua sholat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu.
-
Di mana Kue Cocorot berasal? Khas kecamatan Wanayasa Mengutip Liputan6, kue unik ini ternyata merupakan kuliner khas Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.
Sedangkan biji kakao yang akan diolah menjadi bubuk kakao, tidak dipanggang pada suhu tinggi seperti saat hendak membuat bubuk kokoa. Sebaliknya, mereka diproses pada suhu rendah dan kemudian digiling menjadi bubuk. Bubuk kakao akan terasa cukup pahit, tetapi lebih mempertahankan nilai gizi aslinya.
Meskipun bubuk kakao terlihat lebih baik dibanding bubuk kokoa, bukan berarti bubuk kokoa tidak memiliki manfaat. Melansir dari healthline.com, berikut adalah beberapa manfaat bubuk kokoa bagi kesehatan.
Kaya Polifenol
©www.afternoonrecipes.com
Manfaat bubuk kokoa yang pertama adalah kandungannya yang kaya polifenol. Polifenol adalah antioksidan alami yang ditemukan dalam makanan seperti buah-buahan, sayuran, teh, cokelat, dan anggur.
Kandungan ini telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan seperti mengurangi peradangan, aliran darah yang lebih baik, tekanan darah yang lebih rendah dan peningkatan kadar kolesterol dan gula darah.
Kokoa adalah salah satu sumber polifenol yang kaya. Ini sangat kaya akan flavanol, yang memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Namun, pengolahan dan pemanasan kokoa dapat menyebabkan khasiatnya hilang.
Jadi meskipun kokoa merupakan sumber polifenol yang bagus, tidak semua produk dari kokoa memberikan manfaat yang sama.
Mengurangi Tekanan Darah Tinggi
Manfaat bubuk kokoa yang kedua untuk membantu mengurangi tekanan darah tinggi. Baik dalam bentuk bubuk maupun dalam bentuk cokelat hitam, kokoa dinilai dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Efek ini pertama kali ditemukan pada penduduk pulau yang suka minum kokoa di Amerika Tengah, yang memiliki tekanan darah jauh lebih rendah daripada kerabat mereka yang tidak suka minum kokoa. Flavanol yang terdapat dalam kokoa dianggap dapat meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Satu tinjauan menganalisis 35 percobaan yang menyediakan pasien dengan 0,05–3,7 ons (1,4–105 gram) produk kokoa, atau sekitar 30–1,218 mg flavanol. Ditemukan bahwa kokoa menghasilkan penurunan tekanan darah yang kecil namun signifikan sebesar 2 mmHg.
Menurunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Manfaat bubuk kokoa yang ketiga untuk menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Selain menurunkan tekanan darah, ternyata kokoa memiliki khasiat lain yang dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Kokoa kaya akan flavanol meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah. Ini akan melemaskan dan melebarkan arteri dan pembuluh darah serta meningkatkan aliran darah. Terlebih lagi, kokoa telah terbukti dapat mengurangi kolesterol LDL "jahat", yang memiliki efek pengencer darah yang mirip dengan aspirin, meningkatkan gula darah, dan mengurangi peradangan.
Sifat-sifat ini telah dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Meningkatkan Fungsi Otak
Manfaat bubuk kokoa yang keempat yakni untuk meningkatkan fungsi otak. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa polifenol, seperti yang ada dalam coklat, dapat mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif dengan meningkatkan fungsi otak dan aliran darah.
Flavanol dapat melewati penghalang darah otak dan terlibat dalam jalur biokimia yang menghasilkan neuron dan molekul penting untuk fungsi otak Anda. Selain itu, flavanol juga memengaruhi produksi oksida nitrat, yang melemaskan otot-otot pembuluh darah, meningkatkan aliran darah dan suplai darah ke otak Anda.
Sebuah studi dua minggu pada 34 orang dewasa yang lebih tua, diberi kakao flavanol tinggi. Hasilnya, mereka menemukan aliran darah ke otak meningkat 8% setelah satu minggu dan 10% setelah dua minggu.
Memperbaiki Suasana Hati dan Gejala Depresi
Manfaat bubuk kokoa yang kelima untuk memperbaiki suasana hati dan gejala depresi. Selain dampak positif kokoa pada degenerasi mental terkait usia, pengaruhnya pada otak juga dapat meningkatkan suasana hati dan gejala depresi.
Efek positif pada suasana hati ini mungkin disebabkan oleh flavanol kokoa, konversi triptofan menjadi penstabil suasana hati alami serotonin, kandungan kafeinnya atau sekadar kenikmatan indrawi saat makan cokelat.
Satu studi tentang konsumsi cokelat dan tingkat stres pada ibu hamil menemukan bahwa asupan cokelat yang lebih sering dikaitkan dengan penurunan stres dan peningkatan mood pada bayi. Selain itu, penelitian lain menemukan bahwa minum kokoa dengan polifenol tinggi meningkatkan ketenangan dan kepuasan.
Dapat Membantu Mengontrol Berat Badan
©Shutterstock/Yuri Arcurs
Manfaat bubuk kokoa yang berikutnya untuk membantu mengontrol berat badan. Secara paradoks, asupan kakao, bahkan dalam bentuk cokelat, dapat membantu Anda mengontrol berat badan. Kokoa diperkirakan dapat membantu dengan mengatur penggunaan energi, mengurangi nafsu makan dan peradangan, serta meningkatkan oksidasi lemak dan perasaan kenyang.
Sebuah studi populasi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi cokelat lebih sering memiliki BMI yang lebih rendah daripada orang yang lebih jarang memakannya, meski kelompok sebelumnya juga mengonsumsi lebih banyak kalori dan lemak.
Selain itu, studi penurunan berat badan menggunakan diet rendah karbohidrat menemukan bahwa kelompok yang diberi 42 gram atau sekitar 1,5 ons coklat kakao 81% per hari kehilangan berat badan lebih cepat daripada kelompok diet biasa.
Membantu Penderita Asma
Manfaat bubuk kokoa yang terakhir berguna membantu penderita asma. Asma adalah penyakit inflamasi kronis yang menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan saluran udara serta dapat mengancam jiwa.
kokoa diperkirakan bermanfaat bagi penderita asma, karena mengandung senyawa anti-asma, seperti teobromin dan teofilin. Teobromin mirip dengan kafein dan dapat membantu mengatasi batuk terus-menerus. Bubuk kokoa mengandung sekitar 1,9 gram senyawa ini per 100 gram atau 3,75 ons.
Sedangkan teofilin membantu paru-paru Anda membesar, saluran udara menjadi rileks, dan mengurangi peradangan.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak kakao dapat mengurangi penyempitan saluran udara dan ketebalan jaringan. Namun, temuan ini belum diuji secara klinis pada manusia, dan tidak jelas apakah kokoa aman digunakan dengan obat anti-asma lainnya.
Oleh karena itu, meskipun ini adalah bidang pengembangan yang menarik, masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana kokoa dapat digunakan untuk mengobati asma.