Anak 12 Tahun di Purwakarta Kecanduan Aroma Bensin hingga Bikin Putus Sekolah, Ini Respons Bupati
Anak SD di Purwakarta memiliki kebiasaan menghirup bensin dari sejak pandemi hingga saat ini.
Anak SD di Purwakarta memiliki kebiasaan menghirup bensin dari sejak pandemi hingga saat ini.
Anak 12 Tahun di Purwakarta Kecanduan Aroma Bensin hingga Bikin Putus Sekolah, Ini Respons Bupati
Anak SD di Purwakarta, Jawa Barat memiliki kecanduan yang tak biasa. Sehari-hari, ia candu menghirup aroma bensin. Akibat kebiasaan buruknya yang tak bisa dikontrol tersebut, anak 12 tahun ini terpaksa putus sekolah.
Awal Mula Ketergantungan
Awal mula anak tersebut kecanduan aroma bensin saat dirinya ikut sang ayah memperbaiki motor pada pandemi Covid-19 lalu. "Awalnya ikut sama abahnya ngambil bensin enggak dilarang, jadi kecanduan sampai sekarang. Ya abahnya nyesel sampai sekarang kalau udah kecanduan gitu, tau gitu dari dulu dari kecil dilarang,” kata sang ibu, Acah Wiharsa, saat diwawancarai oleh wartawan Liputan6, Kamis (27/7/23).
- Bau Menyengat Masih Terasa di Rumah 4 Anak Tewas di Jagakarsa
- Bawa Sajam, Sembilan Anak Sekolah di Tangerang Ditangkap karena Ketahuan Mau Tawuran
- Semangat Anak Nelayan Muara Angke, Tetap Bersekolah Meski di Tengah Keterbatasan
- Bantu Tukang Kebun Gali Kentang, Anak Sekolah Temukan Patung Mesir Kuno Berusia 4.000 Tahun
Kebiasaan buruk anak SD yang sudah berlangsung selama kurang lebih tiga tahun ini belum juga menemukan perubahan. Diketahui, hingga kini anak tersebut masih suka menghirup aroma bensin. "Tiap hari enggak pernah lepas, lepas kalau saat makan mau tidur itu baru lepas. Nanti kalau bangun diambil lagi dihisap lagi gitu," lanjutnya.
Efek Kecanduan Hirup Aroma Bensin
Kecanduan sesuatu hal yang buruk memberi efek tak baik bagi pecandu, entah itu menyerang psikologis bahkan pola pikir. Kondisi itu ternyata dirasakan oleh anak 12 tahun tersebut.
“Engga sekolah lagi, sempat ditawari sekolah lagi engga mau. Katanya kalau sudah sembuh ya mau sekolah lagi gitu. Kelas tiga tapi kalau sekarang sekolah sudah kelas lima. Sudah berhenti sekolah sekitar 2 tahunan,” cerita sang ibu, Acah Wiharsa.
Upaya Keluarga dan Pemerintah Setempat
Akibat sang anak memiliki kecanduan menghirup aroma bensin setiap hari ini, membuat perilaku sang anak berubah jadi buruk. Untuk mengatasinya, pihak keluarga berupaya membawanya menjalani pengobatan tradisional dengan diurut menggunakan jahe. Selain itu, anak tersebut juga dibawa ke puskesmas dan rumah sakit. Namun, semua upaya yang sudah dilakukan tersebut tidak memberikan reaksi baik kepada si anak.
“Maka dari itu perilaku tersebut berdampak terhadap psikologis anak yang memang dia punya rasa minder ya untuk bersama teman-temannya di sekolah. Maka penanganan yang pertama tentu saja harus disembuhkan dulu dari perilaku yang tidak baiknya itu. Nanti kita akan meminta bantuan tim medis dari dinas kesehatan terutama dari Rumah Sakit Bayu Asih, setelah itu baru kita pikirkan biar dia juga mempunyai haknya sebagai anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan. Nah untuk itu nanti kita carikan solusinya di dinas pendidikan, ” kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengutip Liputan6, Kamis (27/7/23).